Kalian adalah teman-teman imajinerku yang menyertai hari-hariku. Kalian adalah hidup dalam dunia imajiner yang tak kusangka mempengaruhi dunia nyataku. Apakah ini sebuah penyakit? Tak tahulah... Aku masih normal. Aku masih sehat. Aku tidak gila. Hmmm... apa benar aku tidak gila? Gila? Apakah itu? Apa karena berbeda dengan orang lain dikatakan gila? Aku memang beda. Dan aku sadar akan perbedaan yang aku miliki. Kalau masih sadar berarti masih waras ya? Tak tahulah...
Kuputuskan untuk berhenti mengunjungi dunia yang kalian huni. Dunia imajiner. Namun jari-jariku tak kuasa menahan beban rindu. Jari-jariku ingin selalu menari-nari di atas keyboard. Dalam alunan kata-kata yang dilantunkan pikiranku. Pun perasaanku. Kadang jari-jariku dengan angkuhnya menginjak-injak huruf demi huruf. Bukan lagi tarian. Mungkin ketidakberdayaan atas aliran kata-kata yang cukup memuakkan. Yang terus mengalir lewat layar. /clear /clear /clearall
Jika jariku punya kuasa, maka kick adalah senjata yang ampuh. Mungkin ban. Senjata jika kalian telah menjajahi pikiran dan perasaanku. Ku akui, kadang aku buat guyonan dengan kick. Bukan sebagai senjata. LOL
Terima kasih karena kalian selalu hadir menemani hari-hariku. Walau beda tempat dan waktu. Namun kita satu ruang dalam ruang maya, dunia imajiner. Kalian membuatku tertawa, menangis, kecewa, MARAH. Dan yang terakhir aku rasakan hari ini, TERSIPU. T E R S I P U . . .