Selasa, 22 Juli 2008

Saat Pesawat Terbang Dihempas Badai

Hari itu, Sabtu 5 Juli 2008 aku akan bepergian menuju Bandung menyusul isteri dan anak-anakku yang sudah berlibur lebih dulu. Perjalanan yang sangat panjang. Dua kali naik pesawat terbang, yaitu Bontang - Balikpapan, kemudian Balikpapan - Jakarta, dilanjutkan perjalanan darat Jakarta - Bandung. Sudah terbayang dalam benakku, saat hari Sabtu seperti ini perjalanan darat Jakarta – Bandung sangat padat oleh kendaraan. Naik kereta api sebagai alternatif agak merepotkan juga, dari Bandara Soekarno-Hatta harus ke stasiun Gambir terlebih dahulu. Setelah itu, harus berjuang dalam antrian panjang pembeli tiket kereta api. ” Ah, nanti naik kendaraan minibus travel saja dari bandara, ” gumamku dalam hati.

“ Diberitahukan kepada para penumpang pesawat ke Balikpapan, berhubung cuaca jelek di Balikpapan, keberangkatan pesawat ditunda, ” terdengar pemberitahuan lewat paging di bandara Bontang. Dari balik kaca jendela ruang tunggu bandara terlihat sinar matahari, tetapi di arah selatan awan dengan sedikit mendung menggantung di langit. Setelah menunggu hampir setengah jam, petugas bandara mengumumkan bahwa pesawat akan segera diberangkatkan dan penumpang diminta segera menaiki pesawat.

Dengan menjinjing tas kecil di bahu, aku bergegas menuju antrian penumpang yang sedang menaiki pesawat. Cuaca agak cerah, dengan awan tipis yang tidak merata. Setelah mengambil tempat duduk sesuai nomer kursi yang tertulis dalam boarding pass, kupasang safety belt, kusapa penumpang yang duduk berdampingan denganku.

Penumpang di dekatku pada hakikatnya adalah tetangga juga yang harus dihormati. Pengertian tetangga yang paling umum adalah tetangga rumah. Namun, sesungguhnya tetangga tidak hanya sebatas pada pengertian di atas saja, bahkan lebih luas lagi. Karena pengertian tetangga juga berlaku di tempat bekerja mencari nafkah, di tempat belajar dan tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya ketetanggaan. Dengan demikian, hak-hak sebagai tetangga harus diperhatikan juga. ” Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangganya. ”(HR Muttafaq ’alaih).

Kubaca do’a perjalanan yang sudah aku hafalkan. Di dalam kantong kursi ada selembar kertas ber-laminating yang berisi do’a perjalanan, mengingatkan penumpang agar berdo’a terlebih dahulu sebelum pesawat diterbangkan. Dini hari tadi, sebelum melaksanakan sholat tahajud, kulakukan sholat safar dilanjutkan do’a memohon perlindungan dan kemudahan dalam perjalanan kepada Allah SWT.

Tepat pukul 7.40 WITA pesawat mengudara. Sepanjang perjalanan sampai di atas kota Samarinda cuaca cerah dengan awan tipis. Ketika mendekati bandara Sepinggan, Balikpapan cuaca gelap. Kulihat dari kaca jendela hujan lebat disertai angin. Jarak pandang sangat terbatas. Roda pesawat sudah keluar dan siap untuk mendarat. Pesawat masuk ke dalam awan tebal. Kelihatan warna putih pekat awan saja dari kaca jendela. Pesawat bergoncang keras beberapa kali karena dihempas badai yang sangat kuat. Kueratkan safety belt lebih kuat, sambil berdo’a memohon perlindungan kepada Allah SWT. Suasana di dalam pesawat terasa mencekam. Penumpang di deretan tempat dudukku kulirik, ternyata tengah berdo’a dengan khusyuk.

Sekitar empat menit, pesawat berbaling-baling dengan penumpang 45 orang mengalami hempasan badai. Berdasarkan pengalamanku dengan turbulensi saat di dalam pesawat, dibandingkan dengan pesawat jet berbadan lebar, goncangan dalam pesawat kecil terasa lebih keras. Beberapa saat kemudian terlihat dari kaca jendela, roda masuk kembali ke dalam badan pesawat. Berarti pesawat tidak jadi mendarat. ” Para penumpang, berhubung cuaca sangat buruk, pesawat akan dialihkan untuk mendarat di Samarinda, ” terdengar suara pilot dari dalam ruang cockpit.

Alhamdulillah, lima belas menit kemudian, tepat jam 8.50 WITA pesawat dapat mendarat dengan selamat di bandara Temindung Samarinda. Ekspresi syukur terlihat dari beberapa penumpang. Aku segera berwudhu, dan melaksanakan sholat Dhuha di Musholla bandara, serta bersujud syukur atas nikmat perlindungan dari Allah SWT. Beberapa penumpang melakukan hal yang sama. ” Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.” (QS Luqman[31]: 32).

Setelah cuaca mulai membaik, sekitar jam 10.00 WITA pesawat diterbangkan ke Balikpapan. Aku melanjutkan perjalananku ke Jakarta terus ke Bandung. Selepas Isya’, aku tiba di Bandung dengan selamat, bertemu dengan keluargaku."Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS Al-Ahqaaf[46]:15). (Sigit Indriyono)

Sumber: http://eramuslim.com/atk/oim/8721081420-saat-pesawat-terbang-dihempas-badai.htm

Seperti Apa Ponsel Masa Depan Versi Nokia?

Helsinki - Seperti apa wujud ponsel masa depan? Produsen ponsel terbesar di dunia, Nokia, rupanya sedang serius bekerja memprediksi bentuk ponsel masa depan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Memang Nokia tak boleh ongkang-ongkang kaki seiring persaingan yang ketat di pasaran ponsel, misalnya melawan Samsung atau Apple. Di tahun 2007, Nokia mengklaim menggelontorkan dana USD 8,9 miliar untuk penelitian dan pengembangan di Nokia Research Centre.

"Saat ini kami sedang mencari wujud produk yang mungkin bakal relevan bagi Nokia untuk tahun 2015," demikian kata Leo Kaerkkaeinen, Chief Visionary di Nokia Research Centre.

Dia memang tidak mengungkapkan secara detail proyek apa saja yang sedang dikerjakan Nokia. Namun pada prinsipnya, Nokia menganggap segala sesuatu adalah mungkin untuk dikembangkan.

"Bahkan mungkin suatu saat, ponsel masa depan bisa tumbuh seperti tanaman di pot atau mungkin saja Anda bisa mencetaknya langsung dari mesin printer," demikian tambahnya dengan nada setengah bercanda.

Salah satu pengembangan mutakhir dari pusat riset Nokia adalah Nokia Sport Tracker yang memakai sensor satelit untuk merekam aktivitas olah raga dan datanya bisa di-share secara online. Saat ini, software sport tracker diklaim telah diunduh jutaan kali.

Nokia mengklaim bahwa mereka memang mengembangkan teknologi ponsel masa depan secara serius. Belum lama ini misalnya, Nokia juga merilis konsep ponsel Morph. Konsep ponsel masa depan ini bisa berubah bentuk secara fleksibel.

Bukti lain keseriusan ini, misalnya soal Nokia sedang mengembangkan teknologi diagnosa penyakit di ponsel. Juga ada pengembangan sensor satelit untuk memetakan kemacetan di jalanan via ponsel. Demikian seperti dikutip detikINET dari AFP, Selasa (22/7/2008).

Sumber: http://www.detikinet.com/read/2008/07/22/125022/975767/317/seperti-apa-ponsel-masa-depan-versi-nokia

Senin, 21 Juli 2008

Wanita yang Selalu Kurindukan

Setiap saat aku teringat dia. Bayangannya selalu ada dalam setiap nyataku. Aku ingin selalu dekat dengan dirinya. Namun kondisi menjauhkanku darinya. Kudengar dia masih terbaring. Ya Allah, ampuni aku... Aku mungkin telah melukai hatinya. Berilah aku kesempatan untuk memeluk dirinya dan mengatakan bahwa aku sangat mencintainya.

Ibu... Kaulah satu-satunya wanita yang selalu kurindukan. Maafkan aku, ibu... Aku belum bisa membuatmu bahagia. Aku tidak akan pernah bisa membalas segala jerih payahmu mengasuhku. Ibu... Aku akan tegar jika kau tegar. Aku akan sedih jika kau sedih. Ibu... Aku akan datang menemuimu.

Ya Allah... Sembuhkanlah lahir dan batinnya...

Kemilau Ilmu Pengobatan Mata Islam

 20080721093803

Dalam 250 tahun, sarjana Muslim telah menghasilkan 18 kitab tentang opthalmologi. Sedangkan, ilmuwan Yunani dari zaman Hippo crates hingga Paulus selama 10 abad hanya menghasilkan lima buku opthalmologi.

Ilmu pengobatan mata alias opthalmologi berkembang begitu pesat di era modern. Kemajuan yang dicapai dunia opthalmologi saat ini tak akan mungkin terjadi tanpa peran para dokter spesialis mata Muslim di era keemasan. Para oculist (spesialis mata) Muslim di era kekhalifahan Abbasiyah telah meletakkan fondasi bagi perkembangan ilmu pengobatan mata.

‘’Saya mengundang Anda kembali ke massa 1.000 tahun silam untuk menyaksikan fakta sejarah pencapaian para dokter Muslim di bidang opthalmologi,’‘ papar Professor J Hirschberg, seorang ahli mata terkemuka berkebangsaan Jerman dalam tulisannya berjudul Arab Opthalmologist. Hirschberg begitu mengagumi pencapaian para dokter spesialis mata Muslim (kahhal) di era kekhalifahan.

Amat wajar bila Hirschberg kepincut dengan pencapaian dan prestasi para kahhal Muslim yang hidup 10 abad silam. Betapa tidak. Sederet istilah dalam ilmu pengobatan mata ternyata berasal dari dunia peradaban Islam. Tahukah Anda, istilah retina, katarak, glaukoma, pannus, serta operasi konjunktifa pertama kali digunakan para opthalmologist Muslim?

Tak cuma itu, para dokter spesialis mata Muslim pun telah berperan besar dalam menemukan beragam peralatan medis untuk mengobati penyakit mata. Selain mampu menemukan optik, dokter spesialis mata Muslim di era kejayaan juga sudah mampu menemukan peralatan medis yang digunakan untuk melakukan operasi mata. Sungguh pencapaian yang prestisius.

Di era kekhalifahan, profesi dokter spesialis memang sangat prestisius. Sama bergengsinya dengan pencapaian yang mereka sumbangkan bagi dunia kedokteran. Penguasa Dinasti Abbasiyah menempatkan para dokter spesialis mata dalam posisi terhormat. Para dokter mata itu ditempatkan di istana yang megah. Mereka pun digaji dengan bayaran yang amat besar.

Khalifah Harun Ar-Rasyid, misalnya, menggaji Bukhtishu Ibnu Jurjis sebesar 4 juta dirham per tahun. Gaji yang diterima para dokter spesialis mata di era kekhalifahan sebenarnya tergantung pada posisi sang dokter. Ketika masih praktik di pinggir jalan di kota Baghdad, upah yang diterima Ibnu Masawaih untuk mengobati pasiennya berupa roti, daging dan manisan.

Meski begitu, dia menjalankan tugasnya secara profesional. Upah yang diterima Ibnu Masawaih melonjak menjadi 600 dirham per bulan ketika merawat seorang pejabat kekhalifahan. Ketika Ibnu Masawaih telah menjadi dokter spesialis mata terkemuka di Baghdad, dia mendapat gaji tetap sebesar 2.000 dirham per bulan ditambah bonus sekitar 20 ribu dirham per tahun.

Selain itu, Khalifah Harun Ar-Rasyid pun membantu para dokter spesialis mata itu dengan menyediakan beberapa pembantu. Sehingga, para dokter itu lebih ringan dalam menjalankan tugasnya.

Gaji besar yang diterima para dokter spesialis mata di era kekhalifahan itu tentunya sebanding dengan tanggung jawab dan profesionalisme yang mereka emban. Mereka harus bertanggung jawab bila ada kesalahan saat mengobati pasiennya.

Menjadi dokter spesialis mata pada era kekhalifahan tidaklah mudah. Sebelum berpraktik, para dokter itu harus me ngantongi surat izin dari otoritas resmi. Surat izin praktik dikeluarkan oleh dokter kepala kekhalifahan (hakim-bashi). Untuk memperoleh surat izin praktik, para dokter mata akan menjalani tes yang sangat ketat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya malapraktik.

Aktivitas para dokter spesialis mata dalam menjalankan tugasnya juga mendapat pengawasan ketat dari istana kekhalifahan. Dokter kepala kekhalifahan memiliki muhtasib atau inspektur jenderal yang bertugas untuk memantau praktik kedokteran yang dijalankan semua dokter bersertifikat.

Sebelum tahun 931 M, belum banyak dokter spesialis mata yang mengantongi sertifikat profesi. Namun, ketika Khalifah Al-Muqtadir mendapat informasi ada kasus kematian akibat malapraktik, penguasa Dinasti Abbasiyah itu pun lalu memerintahkan Inspektur Jenderal, Ibrahim Muhammad ibnu Abi Batiha, untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter-dokter yang berpraktik.

Para dokter yang tak mengantongi izin atau sertifikat dari Sinan ibnu Thabit Qurra, yang berpraktik atas nama pribadi langsung dilarang. Sebagai dokter kepala istana kekhalifah an, Sinan bertugas untuk menyeleksi pemberian izin. Berdasarkan hasil tes serta pengkajian yang cermat, Sinan akan membuat rekomendasi cabang kedokteran atau spesialisasi yang boleh dijalankan seorang dokter.

Para ahli opthalmologi di era keemasan mampu melewati serangkaian tes yang sangat ketat. Dokter penguji pun mengaku sangat puas dengan keahlian yang dikuasai para dokter spesialis mata pada masa itu. Secara umum, para dokter mata telah menguasai dasardasar penyakit mata yang begitu rumit. Mereka juga sudah mulai menggunakan salep untuk mengobati sakit mata.

Selain itu, para dokter mata pun disumpah untuk tak sembarangan mengope rasi mata pasiennya. Beberapa metode operasi tak dizinkan dilakukan para dokter dalam menangani pasien penderita penyakit mata. Begitulah ilmu pengobatan mata berkembang di reka keemasan peradaban Islam. Dunia opthalmologi Barat pun banyak berguru dan belajar dari para dokter Muslim itu.

Professor J Hirschberg menyatakan, para ahli opthalmologi Muslim lebih produktif dibandingkan para dokter Yunani. ‘’Dalam 250 tahun, sarjana Muslim telah menghasilkan 18 kitab tentang opthalmologi. Sedangkan, ilmuwan Yunani dari zaman Hippocrates hingga Paulus selama 10 abad hanya menghasilkan lima buku opthalmologi,’‘ papar Hirschberg. Secara keseluruhan, para dokter Muslim telah menghasilkan 30 kitab tentang opthalmologi. Sayangnya, cuma tinggal 14 kitab saja yang masih tersisa.

Kontribusi Dokter Spesialis Mata Muslim

  • Ali Ibnu Isa

Dia adalah dokter spesialis mata yang paling terkenal di antara dokter mata Muslim di era keemasan. Ali Ibnu Isa yang terlahir di Baghdad berhasil menulis kitab tentang pengobatan mata yang amat terkenal berjudul Tazkiratul-Kahhaleen(Catatan Ahli Mata). Inilah buku terbaik dan paling lengkap pada abad ke-10 M yang mengupas beragam penyakit mata.

Saking pentingnya, kitab yang ditulisanya itu diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Hirschberg dan Lippert pada 1904. Selain itu, kitab fenomenal yang ditulisnya itu juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris oleh Casey Wood pada 1936. Kitab yang ditulis Isa menjadi buku teks rujukan bagi para opthalmologist lainnya selama berabad-abad.

Sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman, kitab yang ditulisnya itu pertama kali dialihbahasakan kedalam bahasa Persia. Setelah itu, baru pada tahun 1497 diterjemahkan ke bahasa Latin. Isa juga menulis kitab yang paling terkenal pada tahun 1000 M berjudul ‘Memorial of Ophthalmology.’

  • Ammar Ibnu Ali Al-Mosuli

Dia adalah dokter spesialis mata termasyhur di kota Mosul, Irak sekitar tahun 1010 M. Ammar telah memberi kontribusi yang berharga bagi pengembangan opthalmologi dengan menulis Kitab-ul Muntakhab fi Ilaj-ul `Ayn (Kitab Beragam Pilihan dalam Pengobatan Penyakit Mata). Kitab ini secara luas diterapkan para dokter spesialis mata di Mesir. Kitab yang fenomenal itu mengupas anatomi mata serta beragam penyakit mata. Dalam kitabnya itu, Ammar juga menjelaskan tentang enam kasus operasi katarak dan sebuah kasus radang urat syaraf optik. ‘’Dia adalah ahli bedah mata yang paling intar dalam seluruh sejarah medis Arab,’‘ papar Profesor Hirschberg. Ammar juga mengupas tentang 48 jenis penyakit mata. Buah pikirnya itu masih tersimpan di Perpustakaan Ascorial di Madrid, Spanyol. Kitab yang ditulisnya masih tetap digunakan hingga abad ke-20 M. Menurut Hirschberg, Ammar adalah penemu operasi katarak dengan penghisap. Metode operasi katarak dengan cara yang dilakukan Ammar pada abad ke-10 M, masih tetap diterapkan hingga sekarang.

  • Al-Jurjani

Nama lengkapnya adalah Abu Ruh Muhammad Ibn Mansur Bin Abdullah. Dia adalah dokter bedah mata yang terkenal dari Persia. Pada tahun 1088 M, dia menulis kitab yang berjudul Nur-ul-‘Ayun(Cahaya Mata). Kitab yang ditulis pada era kekuasaan Sultan Malikshah itu terdiri dari 10 bab. Tujuh bab di antaranya membahas 30 jenis operasi mata, termasuk tiga operasi katarak. Satu bab lainnya secara khusus membahas katarak, trahum, penyakit kornea, serta masalah kelopak mata.

  • Al-Ghafiqi

Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Qassoum Ibnu Aslam Al-Ghafiqi. Dia biasa dipanggil Al-Ghafiqi (wafat 1165 M). Dokter mata dari Spanyol di abad ke-12 itu terkenal dengan buku yang ditulisnya bertajuk Al-Murshid fil Kuhl(Panduan Tepat dalam Opthalmologi). Kitab itu tak hanya mengupas tentang penyakit mata saja, namun juga menjelaskan secara detail tentang kepala dan penyakit otak.

  • Kalifah Ibnu Al-Mahasin

Dia adalah dokter spesialis mata yang sangat kondang dari Allepo, Suriah. Pada tahun 1260 M, dia menulis sebuah buku setebal 564 halaman yang mengupas dan memberi gambaran tentang beragam peralatan bedah, termasuk 36 peralatan bedah mata. Dia juga membahas tentang saluran kecil yang menghubungkan mata dengan otak. Kafilah juga menulis tentang 12 macam operasi katarak.

  • Salahudin

Nama lengkapnya adalah Salahuddin Ibnu Yusuf dari Hammah. Dokter spesialis mata asal Suriah itu pada tahun 1290 M menulis buku yang berjudul The Light of the Eyes. Kitab itu membahas tentang kerja baru teori penglihatan optik. Dia banyak terpengaruh oleh Ammar. Heri Ruslan/Yto/

Sumber: http://www.republika.co.id/launcher/view2/mid/161/news_id/790

Angklung, Baik untuk Anak

BINGUNG memilih alat musik yang tepat bagi anak Anda? Gampang saja. Tak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk mencarinya. Sebab seorang peneliti alat musik dari Korea Selatan pun tahun 2002 silam justru memilih pergi ke Bandung dan mempelajari angklung.

TAHUN-tahun sebelumnya, dia sempat berkeliling ke negara-negara Asia dan Afrika untuk keperluan itu. Begitu tiba di Malaysia dan mau pulang ke negaranya, ia melihat situs kami di internet dan memutuskan bertolak ke Bandung,” terang Maulana, Marketing Manager Saung Angklung Mang Udjo, tempo hari.

Setelah diteliti ternyata angklung memiliki banyak keunggulan dibanding beberapa alat musik lain. Angklung mudah dimainkan, tidak berbahaya, membuat suasana jadi meriah, dan bentuknya yang menarik. 

“Anak-anak usia tiga tahun pun sudah bisa main angklung. Cara main yang cuma digoyang sekaligus melatih motorik mereka. Ketika dimainkan berkelompok makin banyak manfaatnya. Anak-anak bisa belajar kerjasama tim, disiplin, berkoordinasi, saling mengisi nada, dan tetap menjaga seni tradisi warisan nenek moyang,” ungkap Maulana tersenyum.

Setelah tiga bulan belajar, sang peneliti tadi membawa perangkat angklung lengkap ke Korea. Setelah dikenalkan kini setiap taman kanak-kanak (TK) di sana wajib memiliki sekurangnya satu set angklung. Menurut Maulana si peneliti mendapat penghargaan pemerintahnya sebagai pengembang instrumen musik dari luar negeri.

Kaitan antara musik dengan kemajuan perkembangan anak sendiri sebenarnya telah diketahui sejak lama. Sejumlah pakar neurologis menemukan musik dengan komposisi seimbang dan ritme teratur seperti pada musik klasik atau orkes simfonik bisa membantu pertumbuhan kecerdasan otak manusia.

Komposisi orkes simfonik bahkan memiliki keseimbangan rasa (EQ, emotional quotient) dan logika (IQ, intelligence quotient) hingga mereka yang memainkannya bisa mengasah ketajaman rasa dan logika sekaligus.

“Makanya, sekolah-sekolah Jepang, Korea, dan Singapura sudah mewajibkan para siswa belajar musik simfonik. Berbagai fakta tersebut membuat saya tidak ragu memaksa ketiga anak saya belajar musik sejak usia mereka 3,5 tahun,” papar komposer Addie MS yang juga suami dari penyanyi Memes ini, beberapa waktu lalu.

Elia Wardhani MPsi, penulis buku Musik Pengaruhi Kecerdasan Anak, menegaskan mengenalkan musik sejak dini pada anak dapat membantu anak menjadi pribadi mandiri, mampu memperbaiki kontrol motorik, meningkatkan kemampuan bahasa dan berbicara, sekaligus mengontrol emosional dan perkembangan sosial anak.

“Lebih jauh musik bisa menjadi alat terapi bagi anak. Bermusik berarti berekspresi. Dengan bermusik seorang anak bisa terbantu dalam mengontrol emosinya. Sehingga bila si anak marah, ia terlatih menyalurkan emosi melalui musik,” jelas Elia. (ricky reynald yulman)

Tak Selamanya Mulus
TAK
selamanya pengenalan musik kepada anak dapat berjalan mulus. Karena itu, beberapa hal berikut sebaiknya diperhatikan.
1. Perdengarkan musik-musik lembut sejak anak masih dalam kandungan.
2. Ajak si kecil menonton pertunjukkan musik secara langsung.
3. Perkenalkan nama alat musik dan ajarkan cara memainkannya.
4. Jangan memaksa bila anak tak suka.
5. Kondisikan lingkungan agar saat mengenalkan musik, suasana menjadi ceria.
6. Pilih alat musik yang mudah dimainkan seperti digoyang, dipukul, dan ditiup. Makin anak tertarik baru dikenalkan alat musik yang agak sulit dimainkan.

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=14705&kategori=16

Truk Hino Bersensor Penghindar Tabrakan

"WAH kalau gini saya bisa tidur mbak. Enggak nyetir deh," seorang pengunjung Indonesian International Motor Show (IIMS) 2008 berceloteh saat berada di kabin kendaraan tersebut yang dipamerkan di Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (11/7). "Kabin nyaman banget sih," lanjut pria yang memegang setir kendaraan yang sedang dicobanya itu. Kabin yang dimaksud pria tersebut adalah kabin miliki Hino Profia.

Meski terlihat sangar, truk yang memiliki ukuran sangat besar ini cukup menarik perhatian pengunjung yang terdiri dari wartawan dan para undangan di acara pembukaan IIMS 2008.
Daya tarik Profia bukan sekedar bentuk yang besar dan sangar atau kabin yang super nyaman. Saat disinggung tentang harganya, para pengunjung pun semakin berdecak kagum dengan kendaraan yang satu ini. Namun sayang, Hino Profia belum akan masuk ke Indonesia.

"Harganya masih cukup tinggi Pak. Satu unitnya seharga Rp 1,4 miliar. Ini adalah prototipe yang dibawa langsung dari Jepang," ungkap seorang gadis pemandu promosi yang sedang bertugas.
Pernyataan tersebut dibenarkan Promotion & Public Relations Hino Ardiyasa Dwisaputra. Dia mengatakan Hino Profia diboyong ke Indonesia untuk menunjukkan teknologi modern yang telah dibenamkan Hino dalam setiap kendaraannya.

Indonesia sendiri adalah negara pertama di Asia, selain Jepang, yang dikunjungi Profia. Ardiyasa menjelasakan Hino Profia adalah truk trailer yang dilengkapi berbagai fitur keselamatan mutakhir.
Hal itu diwujudkan lewat fitur-fitur yang terdiri dari penggabungan sistem sensor, kamera, dan radar. Salah satu yang tercanggih dari truk ini adalah kemampuannya untuk berhenti sendiri saat akan mengalami tabrakan.(Persda Network/mun/fin)

Sopir Wajib Pakai Kartu Pengaman
SISTEM elektronik yang tertanam dalam Profia terlebih dahulu memberikan peringatan akan bahaya yang ada di depan.
"Truk ini bisa berhenti tanpa harus direm. Hal itu berkat sensor yang melihat adanya bahaya di depan serta sistem pengereman yang berjalan otomotis ketika adanya peringatan bahaya," jelas  Promotion & Public Relations Hino Ardiyasa Dwisaputra.

"Sensor truk ini bisa mencapai radius 18 meter ke depan. Jadi dia bisa mendeteksi semua benda yang ada di depannya dalam jarak itu," kata Ardiyasa.
Selain itu, Profia dilengkapi teknologi vehicle stability control (VSC) yang membuatnya bisa terhindar dari musibah ketika melewati tikungan dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Teknologi ini akan mendeteksi saat terjadi pengontrolan yang berlebihan dan juga memberikan peringatan kepada pengemudi untuk mengontrol mesin dan pengereman secara proporsional, baik dalam medan licin atau dalam kecepatan yang tinggi," tuturnya.

Sistem keamanan yang canggih juga ditunjukkan Profia dalam hal mengantisipasi hilangnya kendaraan.
Sebelum bisa mengendarai Profia, pengemudi harus terlebih dahulu memasukkan kartu identitas khusus di sebuah slot kartu yang menempel pada monitor elektronik di dashboard.
Jika kartu identitas tersebut sesuai maka sistem kendaraan akan aktif dan pengemudi bisa berkendara dengan aman. Jika sebaliknya, Profia akan tetap diam di tempatnya. (Persda Network/mun/fin)

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=14780&kategori=17

Minggu, 20 Juli 2008

Jarir Book Store

Last Friday I went to Jarir Book Store. I wanted to buy SONY CyberShot DSC-S730. But not available on that time. And then I asked to salesman, what kind of camera is good for hobby only. Then he showed me Samsung, but i didn't choose it cause without International Warranty. I checked CANON PowerShot A470 but the less of features (cause cheap series). So I didn't choose it. And then salesman recommended me Lumix DMC-LS70. International Warranty included. I bought it.

When I have in my flat, I checked the camera. Many features and the result is not bad. But when i checked the International Warranty, i get the problem. Indonesia is not in list. So I have plan to return tomorrow.

Saturday I asked my friend to return the camera. I could not take it cause no warranty for Indonesia country. After my friend come back, he said the book store rejected it cause digital camera is machine that no return/exchange for it. But when I dialed the online contact there are many extention number. Machine and Digital Camera is different part. My friend has make lobby for this problem. After that, one saudi people came to my friend and ask about it. Then he said the digital camera could not return, only exchange.

I asked my boss to went to Jarir Book Store. He said I could go If I have finish my work. When I finished my work, I went to Jarir Book Store with my friend. The book store was croudly with the people. Jaris Book Store is very famous and big book store, and many branches. I went to Digital Camera corner. I saw the digital camera tha I want it before, CyberShot DSC-S730. Available in that time. One of salesman said that I could not exchange the camera with different trade mark. It was bad news.

I told the salesman that I have ask before bought the camera about International Warranty. On Friday, the salesman didn't explain which country in the list of warranty. Cause I will take the camera to Indonesia. I have speak alot with the salesman. Finally he allowed me to exchange the camera to CyberShot DSC-S730. Alhamdulillah.

Saudi Arabia country is very nice in the customer service. We can return or exchange the goods without lost cost. Thank's alot Jarir Book Store. It's nice service! And thank's also to my friend who has take me to Jarir Book Store.

 

* Sorry, my english is not good.

Attachment: jarir.jpg