Rabu, 07 Januari 2009

Obama Mulai Bicara Soal Konflik Israel-Palestina

Setelah lama diam terkait konflik Palestina-Israel, Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama akhirnya mulai bicara. "Jelas saya sangat khawatir dengan konflik yang terjadi di sana [Gaza]. Saya terus memantau situasi hari demi hari. Banyaknya korban sipil di Gaza dan Israel sangat mengkhawatirkan. Setelah 20 Januari, saya akan lebih dapat mengeluarkan pendapat," kata Obama di New York, Rabu (7/1).

Warga sipil memang menanggung derita akibat agresi Israel, termasuk bayi-bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit Asshifa Kota Gaza. Para dokter khawatir karena stok obat menipis. Belum lagi listrik yang menopang inkubator ini kerap mati. RS Assyifa hanya mampu menampung puluhan pasien tetapi nyatanya korban yang datang berjumlah ratusan serta terus bertambah dari hari ke hari.

Hingga hari kedua belas agresi Israel, hampir 600 warga Gaza tewas, 200 di antaranya sipil termasuk anak-anak. Sementara itu Departemen Luar Negeri Indonesia terus mengupayakan evakuasi Umi Saadah, tenaga kerja asal Salatiga, Jawa Tengah yang sudah delapan tahun bekerja di Gaza. Diperkirakan krisis kemanusiaan yang diawali blokade Israel selama 18 bulan terakhir memburuk. Bahaya kelaparan mengancam sekitar 1,5 juta warga Gaza.(JUM)
 

Bayi Baru Lahir Terkena Imbas Serangan Israel

Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza membuat bayi-bayi yang dirawat di Rumah Sakit Shifa, Kota Gaza, Rabu (7/1), menderita. Pasokan listrik di rumah sakit tersebut terhenti sejak tiga hari lalu. Selain itu suplai obat-obatan juga berkurang.

Generator yang terus dipaksa bekerja dikhawatirkan rusak dalam waktu dekat. Fasilitas inkubator yang wajib ada bagi bayi prematur terpaksa hanya bisa dinikmati sementara waktu. Hal itu diperparah minimnya bahan pangan dan air bersih yang dibutuhkan para korban.

Tak hanya korban yang khawatir, para petugas medis juga harus menjaga diri mereka sendiri di tengah gempuran Israel. Sebuah mobil ambulans milik Free Gaza Movement rusak parah saat melintasi bangunan yang jadi sasaran tembak Israel. Pengemudinya terluka parah. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga melaporkan ada enam petugas medis tewas dan lainnya luka-luka sejak serangan Israel 27 Desember silam.

Krisis kemanusiaan ini yang dikhawatirkan banyak pihak. Meski bantuan mulai dibagikan, diperkirakan krisis kemanusiaan yang diawali blokade Israel selama 18 bulan terakhir kian memburuk. Bahaya kelaparan dan penyakit mengancam sekitar 1,5 juta warga Gaza.(IKA)
 

Wilayah Gaza Terus Digempur Israel

Pesawat tempur Israel menyasar kawasan dekat sebuah sekolah milik PBB di Jebaliya, tempat warga mengungsi, Selasa (6/1). Akibatnya, sedikitnya 34 orang tewas dan puluhan lainnya cidera. Serangan ke sekolah itu merupakan yang kedua kali dilancarkan Israel sejak Senin lalu. Sebelumnya serangan dilancarkan ke sekolah di kamp pengungsi Shaati yang menewaskan tiga orang. Insiden ini menambah jumlah korban tewas menjadi 600 orang dan tiga ribu lainnya terluka.

Namun, perlawanan tetap dikobarkan pejuang Hamas. Tak hanya menembakkan roket ke wilayah Israel, tembakan turut dilepaskan ke arah pasukan darat Israel yang terus merangsek masuk mendekati Kota Gaza. Lima tentara Israel tewas sejak dimulainya serangan darat ke Gaza, Sabtu lalu.

Sementara itu, tuduhan penggunaan rudal fosfor dilontarkan organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch terhadap militer Israel. Ini setelah melihat serangan militer zionis itu sepanjang Ahad lalu. Penggunaan rudal fosfor sebagai senjata utama dinilai telah melanggar hukum internasional karena dapat menyebabkan luka bakar hebat jika terkena kulit manusia. Israel sendiri mengklaim tak menggunakan rudal fosfor sebagai senjata, meski menggunakannya sebagai pengalih perhatian.

Upaya diplomasi untuk menghentikan konflik Israel-Palestina semakin giat diupayakan Uni Eropa. Organisasi Uni Eropa menggelar pertemuan dengan Presiden Israel Shimon Peres untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata. Sedangkan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, meneruskan usahanya berdialog dengan para pemimpin negara Timur Tengah, antara lain Suriah dan Lebanon untuk mencari solusi bagi krisis di Gaza.

Di tempat lain, untuk pertama kalinya presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan terkait krisis di Gaza. Selain merasa prihatin Obama kembali menegaskan niatnya menggolkan perdamaian di Timur Tengah selama ia menjabat sebagai Presiden AS.(IAN)

Sumber: http://www.liputan6.com/luarnegeri/?id=171015

Selasa, 23 Desember 2008

Tidak Jadi Dipulangkan

Alhamdulillah aku tidak jadi dipulangkan ke Indonesia oleh majikan. Setelah sebelumnya ada masalah yang berlarut-larut yang membuat aku tidak bisa bekerja selama sebulan, akhirnya aku diijinkan kembali untuk bekerja oleh majikanku. Alhamdulillah.

Sudah sepekan aku kerja lagi di tempat yang sama. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi di kemudian hari. AMIN.

Terima kasih buat keluargaku dan rekan-rekan semua yang telah mendoakan kelancaranku.
Jazakumullah khairan katsira...

Selasa, 09 Desember 2008

Pesawat Tempur Jatuh di Perkampungan

SAN DIEGO, TRIBUN - Setidaknya tiga orang tewas seketika saat pesawat tempur militer AS F/A-18 gagal mendarat di pangkalan udara marinir Miramar. Pesawat itu kemudian menghantam kawasan perkampungan di San Diego Selasa (9/12) WIB. Pilot pesawat itu berhasil menyelamatkan dengan kursi lontar.

Menurut aparat keamanan setempat, seorang nenek, seorang ibu dan dua anak tinggal di rumah yang tertabrak pesawat.

Seperti dilansir LA Times, seorang ibu dan seorang anak dipastikan tewas, sedangkan seorang korban lainnya belum teridentifikasi.

Saksi mata mengatakan, mereka mendengar suara gemuruh, kemudian melihat pesawat beberapa saat sebelum jatuh menimbulkan bola api.

Beberapa detik kemudian, saksimata melihat seorang pilot meluncur di tengah kepulan asap.

Pilot tersebut menggunakan parasut dan mendarat dengan mulus di lapangan baseball dekat University City High School.

John Kreischer (62), seorang saksi mata sedang kembali ke rumah dari kegiatan memotret di daerah La Jolla Cove saat ia melihat pesawat terbang dengan ketinggian hanya 300 - 500 kaki.

"Pesawat itu berputar-putar di udara. "Sepertinya pesawat itu hanya menggunakan satu mesin kemudian saya mendengar suara mesin tiba-tiba mati,'' katanya.

"Sebenarnya pilot itu bisa saja berputar dan mendarat di laut. Dengan kondisi pesawat seperti itu ia tak mungkin bisa mendarat di Miramar,'' tambahnya.

"Saya ikut berduka cita terhadap korban,'' kata petinggi Marinir Mayor Jerry Sanders. Pejabat Marinir mengatakan, pilot itu anggota yang sedang menjalani pelatihan. Pilot sebenarnya sudah mencoba mengarahkan pesawat ke gurun pasir untuk menghindari tabrakan dengan perkampungan. (ear)

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=26326&kategori=14

Jumat, 28 November 2008

Siswa SD Salatiga Juara I Lomba Melukis di Bulgaria


 
Puteri Staf KBRI dan Dubes Mewakili Eda
Sofia - Eda Islamay Qomaruddin (9), siswa SD Al-Azhar Salatiga, Jawa Tengah, meraih penghargaan Juara I kategori umum kelompok umur 6-9 tahun pada International Art Competition for Children’s Painting “Mission Rescuer 2008”, Bulgaria.

Lomba melukis ini diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Situasi Darurat Bulgaria bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan IPTEK Bulgaria serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria, Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Sofia Aditya Timoranto kepada detikcom Jumat malam ini atau Sabtu (29/11/2008) WIB.

Selain kategori umum, masih ada dua kategori lain yang dilombakan yakni kategori siswa sekolah seni dan anak-anak penyandang cacat berdasarkan 3 kelompok 10-14 tahun dan 15-17 tahun.

Hadiah utama untuk kategori umum kelompok umur 6-9 tahun diberikan langsung oleh Deputi PM/Menteri Urusan Situasi Darurat Bulgaria, Emel Etem dalam sebuah seremoni pada 26/11/2008 di National Palace of Culture (NDK), Sofia, Bulgaria, dan diliput oleh stasiun TV swasta nasional setempat: Bulgarian Balkan TV (BBT).

Dalam kesempatan itu Eda diwakili oleh Shabrina Dara Kusumoandira, putri seorang staf KBRI, didampingi oleh Dubes RI Immanuel Robert Inkiriwang. Hadir pula para pejabat tinggi Kementerian Urusan Situasi Darurat, Kementerian Pendidikan dan IPTEK, serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria, dan wakil dari kedubes negara-negara sahabat.

Dubes Inkiriwang dalam sambutannya mengatakan bahwa lomba ini dapat mendorong kesadaran anak-anak mengerti pentingnya penanggulangan bencana serta dapat melahirkan rasa tanggung jawab untuk mencegahnya.

"Sebagai Dubes RI di Bulgaria saya bangga atas keberhasilan Eda, seorang anak Indonesia meraih Juara I," ujar Inkiriwang.

Menurut Inkiriwang, Eda merupakan wakil dari anak-anak Indonesia yang memiliki kesadaran mengenai dampak dan penderitaan yang diakibatkan oleh bencana karena pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai tsunami, gempa dan banjir.

(es/es)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2008/11/29/004451/1044997/10/siswa-sd-salatiga-juara-i-lomba-melukis-di-bulgaria