Rabu, 26 November 2008
IndoWeb.tv The Best Indonesia TV Online Website
Cukup lengkap dan aksesnya cepat. Pelepas kerinduan akan tv Indonesia bagi yang berada di luar negeri.
Minggu, 23 November 2008
Dimanakah Keadilan Itu?
Sudah sepekan lebih aku tidak bisa masuk kerja karena memang tidak diperbolehkan oleh majikanku. Masalah uang memang terkadang sensitif bagi seseorang. Pada tanggal 13 Nopember kemarin aku menagih hak yang semestinya aku dapatkan dari majikan. Setelah kontrak kerja dua tahun, aku sebagai pekerja berhak mendapatkan gaji tambahan sebulan. Hal itu tertulis di surat kontrak kerja. Bahkan dikuatkan lagi dengan janji majikan yang akan membayar setelah kedatanganku kembali dari Indonesia. Dia memang hari itu juga (tanggal 13 Nopember) menitipkan uang ke sopirnya. Setelah aku cek ternyata uang tersebut kurang dari jumlah gaji sebulan.
Malamnya aku tagih kembali ke majikanku kekurangannya. Aku bilang bahwa aku banyak keperluan. Aku mesti kirim uang ke keluargaku di Indonesia. Majikan merasa keberatan sampai marah besar. Padahal itu adalah hak yang mesti aku dapatkan darinya. Bahkan dia bilang bahwa uang tersebut adalah pinjaman, bukan gaji tambahan. Aneh. Dia merasa telah memberikan lebih kepadaku selama ini karena dia telah menaikan gajiku. Padahal gaji itu masih sedikit daripada gaji orang Filipina yang bekerja di bidang yang sama yaitu komputer. Apalagi gaji orang Saudi yang sangat jauh perbedaannya dengan kenaikan gajiku. Masak karena kenaikan gaji, isi dari kontrak kerja dibatalkan? Saking marahnya, dia bilang mau memulangkanku ke Indonesia. Pembicaraan pun terpotong karena kami mesti bergegas ke masjid untuk sholat Isya.
Aku dan rekan-rekanku sudah banyak mengalah. Kami sering pulang pergi kerja berjalan kaki lumayan jauh dengan rintangan sengatan terik matahari yang membakar kulit-kulit kami. Dan kami jalani hal itu dengan tetap berusaha untuk sabar. Kalaiu musim dingin mendingan. Dalam hal jam kerja pun melampaui batas normal. Lebih dari 8 jam kami bekerja sehari-hari. Libur pun kami dapatkan hanya sehari dalam dua pekan.
Setelah sholat Isya, dia mengambil kembali uang yang aku dapatkan dari sopirnya. Iqamah (KTP)ku pun dia ambil. Lalu dia memintaku untuk mencari data lama di komputerku mengenai slip penerimaan gaji. Aku search saja file tersebut. Tidak sengaja aku malah membuka formulir kursus menjahit milik ayahku. Majikanku marah kepadaku karena aku simpan file pribadi. Padahal dari dulu juga aku suka simpan file-file pribadi dan hal itu dia ketahui. Kenapa dia sekarang mempermasalahkannya? Dia sengaja mencari segala kesalahan yang dibuat-buat supaya melemahkan posisiku.
File slip gaji tidak aku temukan. Mungkin sudah terhapus. Aku buat ulang saja draft-nya. Setelah di-print majikan menyuruhku menuliskan kembali jumlah gaji yang telah aku terima dari awal sampai akhir selama dua tahun dengan aku tandatangani di setip bulannya. Setelah selesai, dia menyuruhku untuk menghapus semua file pribadiku. Lalu dia mengeceknya di Recycle Bin. Dia tidak menemukan apa-apa. Setelah itu dia menyuruhku untuk mengambil semua barang pribadiku. Ternyata aku mau diusir dari kantor. Aku tidak terima perlakuannya itu. Aku bertahan tidak mau keluar kantor karena aku ingin tetap kerja.
Dia lalu ungkit lagi masalah yang dulu. Aku pernah meminjam external hard disk milik kantor tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Saat itu juga aku sudah minta maaf kepadanya dan kukira masalah telah beres. Kalau tidak memaafkan, kenapa dia memperpanjang iqamahku sampai dua tahun dan masih mengharapkanku lagi untuk tetap bekerja? Ternyata dia ungkit lagi masalah tersebut malam itu. Dia terus memaksaku untuk keluar kantor sampai dia mengancam untuk memanggil polisi. Aku tak takut karena itu hanya gertakan. Karena aku tidak turuti kemauannya untuk keluar, lalu dia menyuruh semua orang untuk menutup kantor sebelum waktunya.
Kantor pun akhirnya ditutup. Majikanku bilang kepadaku: "Lihatlah! Kantor tutup dua jam sebelum waktunya karena kamu!" Aku jawab: "Aku tidak suruh untuk tutup kantor kok! Aku hanya tidak ingin keluar." Dia berlalu dengan mobil sedannya. Pergi meninggalkan kantor dengan sangat marah. Aku terdiam. Nasib kerja di negeri orang memang seperti ini.
Aku sudah berusaha "minta maaf" tapi majikan tetap saja tidak mau menerimaku kembali untuk bekerja di tempatnya. Aku ceritakan alasanku bekerja di Arab Saudi. Aku ingin membantu Ibu dan Ayahku. Tapi hal itu tidak membuat dia simpati. Banyak orang bilang bahwa orang arab tidak lama-lama menyimpan kemarahannya. Tetapi entah kenapa majikan tetap saja tidak mau menerimaku. Malam Sabtu kemarin terkhir kali aku telepon dia. Aku tanya tentang pekerjaanku. Dia bilang dalam waktu dua sampai tiga hari aku mau dipulangkan. Mungkin karena pegawai yang baru telah ada, jadi tidak masalah kalau aku dipulangkannya. Habis manis sepah dibuang. Bagiku ini adalah masalah besar. Aku tagih uang yang memang menjadi hakku, malah perlakuan seperti ini yang aku dapatkan darinya. Sungguh tidak adil!
Hari ini aku coba menghubungi pihak Pengaduan di KBRI Riyadh. Seorang petugas menerima panggilanku. Setelah kuceritakan masalahku dengan majikan, ternyata dia tidak bisa membantuku. Bahkan dia berkomentar bahwa kenapa aku mengorbankan pekerjaan demi uang itu. Seolah-olah menyalahkan sikapku. Lho kok begitu ya? Tidak bisa membantu malah berkomentar yang aneh. Kalau aku tahu dampaknya, aku takkan menagih kekurangan dari uang itu. Katanya percuma aku adukan masalah ini karena orang arab tidak akan memenuhi panggilan untuk penyelesaian masalah seperti itu. "Terima saja kalau mau dipulangkan! Itu hak majikan." katanya. Aku heran dengan keheranan yang sangat mengherankan...
Setelah adu argumen panjang lebar dengan petugas KBRI itu, dia memotong pembicaraan. "Tunggu sebentar!" katanya. Kudengar suatu pembicaraan dia dengan rekan kerjanya. Beberapa menit kemudian terdengar seseorang memegang kembali pesawat telepon. Kukira dia mau melanjutkan pembicaraan. Ternyata dia langsusng menutup telepon. Aneh deh. Aku coba sekali lagi untuk menghubunginya. "Assalaamu 'alaikum. Bisakah kita lanjutkan pembicaraan barusan?", tanyaku. "Ini beda orang lagi." jawabnya. Kok bisa ganti orang ya? pikirku. Lalu dia minta biodata untuk ditindaklanjuti pengaduanku. Baru saja aku sebut namaku, dia malah meminta mengirimkan fax berupa surat kontrak kerja beserta aduanku. Biar lebih mudah untuk pendataan katanya.
Birokrasi yang rumit. Padahal aku sudah siap-siap mau datang langsung ke KBRI Riyadh untuk meminta bantuan. Tetapi karena tanggapan mereka seperti itu, aku urungkan saja niatku. Daripada tidak jelas urusannya lebih baik aku batalkan saja pengaduan ini. Ternyata benar cerita dari orang-orang bahwa pihak Pengaduan kurang peduli terhadap masalah yang dihadapi TKI.
Aku sekarang pasrah saja. Kalaupun dipulangkan tidak jadi masalah. Segala sesuatunya ada perhitungannya. Kalau tidak selesai di dunia, pasti di akhirat akan dihisab. Cari nafkah bisa dimana saja. Masih banyak peluang lain yang lebih baik, insya Allah. Kepada Allah-lah kita bergantung dan berharap. Hanya Dia yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.
Ya Allah berikanlah aku dan keluargaku yang terbaik di dunia dan di akhirat. Lindungi kami dari orang-orang yang berbuat dzalim. AMIN.
Kamis, 20 November 2008
Too much Rod Benson: 5-year-old's crazy handles
Today, I have to admit that I am ashamed of myself. I actually think that most of my peers should also feel ashamed and embarrassed as well. See, as a professional basketball player, you’d think that we would be the best at what we do. So when we see a YouTube clip of a CEO beating MJ at a one on one game, we flip out.
Well, I had that same flip-out feeling when Lou Richie, one of the guys I and other Cal hoop-stars (Leon Powe) train with in the offseason, sent me a video of one of his new up and coming stars. Lou trains many high school kids, so he's always bringing the next bay area prodigy to Haas Pavilion to compete against us big boys and prove just how good his game really is.
The video that Lou sent me had one such prodigy. The kid was a little younger than his usual clientele. He wasn't 16. He wasn't 14. He wasn't 12, or 10, or 8.
He was 5 years old.
I watched a video of Milan Simon Tuttle, a 5-year-old girl, who can flat-out, hands-down dribble a basketball better than EVERY PLAYER ON MY TEAM. Check it out and see for yourself:
So, now that I have been schooled in the art of the two-and-three-ball dribble by a 5-year-old, I feel like I need to work on my D, because I don't know when the next pre-school kid will come to the park, throw the rock in my face and say, "Let's do this."
Thanks for the shame, Lou.
Rod Benson is a Cal grad and former D-Leaguer who plays for SLUC Nancy, the reigning French league champion. When he's not busy in Paris, he blogs one or two times a week on Ball Don't Lie. Read his archive, pay a visit to TooMuchRodBenson.com and always support the Boom Tho movement.
Kompor Briket Anti-ledak
KOMPOR yang kini mulai diedarkan secara terbatas di Ciamis ini diberinama kompor Gasma, atau Galuh Siliwangi Manunggal oleh penemunya. Galuh Siliwangi Manunggal sendiri adalah nama UKM yang membawahi kreativitas Ujang selama ini.
Sebagian orang menyebut Gasma juga dengan sebutan kompor briket arang anti-ledak. Ujang tak melarang itu. "Bahan bakarnya memang briket arang sampah yang teknik pembuatannya juga saya yang menemukan," katanya.
Ditemui di rumahnya di Gang Cempaka RT 01/09, Jalan Kertasari, Ciamis, belum lama ini, Ujang yang juga purnawirawan TNI itu tengah menyalakan kompor anti-ledak itu. Bentuk kompornya sedikit berbeda dari kompor biasa. Kompor ini lebih mirip ember yang lengkap dengan gagang pengangkatnya.
Kompor anti-ledak tersebut terbuat dari plat besi yang diberi lapisan peredam panas di bagian tengah. Lapisan peredam panas tersebut membuat panas dari api yang menyala tak menjalar ke bagian luar kompor.
"Dengan begitu, sepanas apa pun kompor ini tidak akan meledak seperti kompor gas, atau kompor minyak tanah," katanya.
Berat kompor produksi Ujang hanya sekitar 5 kilogram. Bagian yang cukup berat adalah lapisan peredam api tersebut.
"Karena terbuat dari plat besi, kompor ini juga tak akan pecah jika terjatuh seperti kompor anglo yang terbuat dari tembikar," ujarnya.
Untuk menyalakan kompor Gasma, hanya dibutuhkan sedikit kertas agar api dapat segera membakar tumpukan arang yang sudah disimpan pada bagian tengah kompor. Kertas yang menyala tadi, cukup dimasukkan ke lubang kecil yang ada pada bagian bawah kompor. Yang luar biasa, nyala api dari kompor Gasma berwarna biru dengan panas merata.
"Jika arang briketnya habis sementara memasak masih cukup lama, kita tinggal memasukkan arang briket baru lalu melanjutkan memasak," katanya.
Untuk setiap unit kompor Gasma, kata Ujang, ia menjualnya antara Rp 55 ribu hingga Rp 70 ribu tergantung kualitas. Dan di teras rumahnya, kini Ujang memajang tak kurang dari 50 kompor Gasma setiap harinya. Ujang juga memajang sebuah kompor tembikar (angglo) sebagai pembanding.
Bagaimana dengan bahan bakarnya? Jika mau menggunakan briket sampah, bahan bakar bisa diperoleh di kediaman Ujang dengan harga relatif murah, hanya Rp 2.200 per kilogram.
"Satu kilogram arang briket bisa digunakan untuk berkali-kali memasak," kata Ujang seraya menyebutkan bahwa selain menggunakan briket arang sampah, kompor ini juga bisa dipakai dengan menggunakan arang biasa.(andri m dani)
Nyala Stabil Tanpa Jelaga
KELEBIHAN lain dari kompor Gasma berbahan bakar briket arang sampah adalah nyala apinya yang stabil. Meski angin berembus kencang nyala apinya tak akan meredup, atau berkobar-kobar.
"Kestabilan api inilah yang membuatnya berbeda dengan kopor minyak tanah atau kompor gas. Kompor minyak tanah apinya akan padam atau bahkan berkobar besar saat angin besar bertiup. Inilah yang membuat kompor minyak tanah kerap meledak karena terlalu panas," paparnya.
Selain itu, nyala apinya yang biru membuat kompor Gasma buatannya tak menimbulkan jelaga pada alat masak.
Nyala api dari kompor Gasma ini, terang Ujang, juga tak mungkin merembet karena ia hanya akan membakar tumpukan arang yang ada di dalam kompor.
Untuk mengatur nyala kompor, di bagian bawah ada pintu khusus sebagai celah masuk angin. Bila pintu dibuka full, nyala api akan besar, dan sebaliknya jika celah pintu diperkecil.
Yang lebih utama, nyala api di kompor Gasma ini juga bisa dimatikan sebagaimana layaknya kompor gas atau kompor minyak tanah. Untuk mematikan api tinggal tutup habis celah yang sudah dilengkapi pintu khusus pada bagian bawah kompor tadi.
"Briket arang yang tersisa, masih dapat digunakan kembali," katanya. Abu hasil pembakaran arang briket, kata Ujang, juga sangat baik digunakan sebagai abu gosok atau pupuk tanaman.(andri m dani)
Bahan Bakar Bisa Buat Sendiri
UJANG Solihin mengatakan, bukan pekerjaan sulit untuk membuat arang briket dari sampah.
"Ibu-ibu bahkan bisa membuatnya sendiri. Saya siap memberikan pelatihan. Ibu-ibu bisa membuat arang briket dari sampah rumah tangga masing-masing. Jadi tak perlu membeli arang briket. Cukup beli kompornya saja," kata Ujang.
Pemanfaatan kompor Gasma ini, menurut Ujang, tidak hanya menjadi solusi saat minyak tanah dan gas mahal dan sulit didapat. Briket arang sampah adalah solusi masalah sampah mulai dari tingkat rumah tangga.
"Coba jika setiap rumah tangga sudah memanfaatkan sampah rumah tangga mereka sendiri untuk membuat arang briket, tentu persoalan sampah terutama di perkotaan dapat sedikit teratasi. Sampah tak perlu sampai menumpuk di TPA, TPS, atau di pinggir jalan. Sebab, sejak dari hulu, yakni di tingkat rumah tangga sudah dimanfaatkan jadi arang briket," katanya.
Kabag Perekonomian Pemkab Ciamis, Drs Yoni Kuswardono, menilai langkah Ujang sangat inovatif dan memberi harapan. "Karena itu, sudah sewajarnya ia segera mendaftarkan temuannya soal arang briket sampah dan kompor Gasma itu ke lembaga hak cipta, untuk kemudian menjaga keterjaminan mutu. Setelah itu libatkan manejemen yang profesional agar inovasi-inovasinya cepat berkembang dan menyebar luas ke masyarakat," saran Yoni.(andri m dani)
TERTARIK pada kompor Gasma dan briket arang sampah? Silakan hubungi langsung Ujang Solihin di kediamannya, Gang Cempaka RT 01/09, Jalan Kertasari, Ciamis Kota, Kabupaten Ciamis.
Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=23122&kategori=17
Masukkan Ayat Al-Quran, Sony Minta Maaf
Wartawan BBC dalam laporannya, Senin (20/10) mengatakan game video yang diberi judul Little Big Planet diperkirakan akan menjadi salah satu game yang paling laris tahun ini. Para pemilik Playstation 3 juga sudah lama menunggu game tersebut.
Tetapi salah seorang penulis di sebuah forum game di internet mengatakan salah satu musik latar yang digunakan dalam game itu memperdengarkan dua ayat Al-Quran. Dia mengatakan pencampuran musik dan kata-kata dari kitab suci dapat dianggap menghina umat Islam.
Sekarang peluncuran game video yang tadinya dijadwalkan bulan depan ditunda dan semua game yang sudah disalurkan ke toko-toko di seluruh dunia ditarik. Sony menyatakan permintaan maaf atas hal itu dan versi yang diubah akan dirilis secepatnya.
Delapan belas bulan lalu, Sony juga meminta maaf kepada Gereja Anglikan Inggris karena sebuah game video yang mengandung kekerasan mengambil latar belakang di dalam Katedral Manchester. Namun, game video itu tidak ditarik dari peredaran. (*)
Sisi Gelap Matahari
SEBAGAI pusat peredaran planet-planet di tata surya, matahari merupakan sumber energi bagi makhluk di bumi. Energi itu dihasilkan dari reaksi termonuklir untuk mengubah hidrogen menjadi helium yang terjadi di dekat inti matahari. Suhu di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air di bumi itu, mencapai 15 juta derajat celsius.
Di dalam perut matahari terjadi rotasi dan aliran massa atau konveksi yang memengaruhi gaya magnetnya. Pada aktivitas tinggi, gaya magnet ini bisa terpelintir atau berpusar hingga menembus permukaan matahari membentuk "kaki-kaki", yang tampak bagai bintik hitam.
Bintik hitam matahari memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer, umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang disebut umbra, berdiameter 13.000 km atau seukuran diameter rata-rata bumi dan bagian luar disebut penumbra yang garis tengahnya kurang lebih 19.000 km. Suhu penumbra lebih panas dan warnanya lebih cerah dibanding umbra.
Suhu gas yang terbentuk di lapisan fotosfer dan kromosfer di atas kelompok bintik hitam itu naik sekitar 800ยบ Celsius di atas suhu normalnya. Akibatnya, gas ini memancarkan sinar lebih besar dibandingkan dengan gas di sekelilingnya.
Setelah beberapa hari, pelintiran magnetik ini terpecah menjadi beberapa pelintiran lebih tipis. Masing-masing bergerak melintasi permukaan ke berbagai arah hingga menghilang.
Seperti di bumi, di permukaan matahari pun terjadi badai. Badai matahari terjadi di daerah kromosfer dan korona-berada di atas kawasan munculnya bintik-bintik hitam.
Beberapa badai matahari juga muncul ketika terjadi ledakan cahaya atau flare. Ketika flare muncul, terjadi pelepasan sejumlah besar energi. Umumnya, kian banyak bintik hitam terbentuk, maka flare pun makin banyak.
Flare yang mengeluarkan partikel kecepatan tinggi dalam badai matahari menyebabkan timbulnya tekanan pada magnetosfer bumi hingga mengakibatkan badai magnetik di bumi. Fenomena ini mengganggu komunikasi radio dan membuat jarum kompas berputar liar di bumi.
Bintik hitam matahari dan flare, menurut Sri Kaloka, Kepala Pusat Pengamatan Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), telah menimbulkan dampak berarti di beberapa wilayah di bumi-terutama di lintang tinggi-karena meningkatnya elektron di lapisan ionosfer. Tahun 1980-an, misalnya, pembangkit listrik di Quebec, Kanada, padam akibat terpengaruh badai matahari.
Gangguan di lapisan ionosfer di ketinggian 60 km-6.000 km dari permukaan bumi ini juga menyebabkan kekacauan dalam penyampaian sinyal komunikasi frekuensi tinggi, yang menggunakan lapisan itu sebagai media pemantul sinyal. Sistem navigasi dengan satelit global positioning system menjadi tidak akurat.
Jumlah bintik hitam yang tampak dari pengamatan dari bumi bervariasi, dari 1-100 titik. Bintik ini butuh waktu 11 tahun untuk mencapai jumlah tertinggi, lalu menurun lagi. Periode ini disebut siklus bintik matahari.
Sri Kaloka mengingatkan, puncak jumlah bintik hitam dapat terjadi lagi tahun 2011. Karena itu, semua pihak yang berkaitan dengan potensi dampak hendaknya mengantisipasi.
Data pemantauan bintik matahari dan flare terpantau di Pusat Pengamatan Dirgantara Lapan di Tanjungsari, Sumedang, sejak stasiun itu beroperasi 1975. Data itu dapat dimanfaatkan semua pihak yang berkepentingan. Hasilnya dikirimkan ke Bank Data di Swiss, urai Sri.(kcm)
Zaman Es Kecil
DALAM kondisi ekstrem, baik tinggi maupun rendah, bintik hitam atau flare memberi dampak buruk bagi kondisi di bumi. Saat ini kejadian bintik hitam, menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Mezak Ratag, justru dalam titik terendah.
Bintik hitam adalah indikator aktivitas matahari. Bila sedikit jumlahnya, energi yang dipancarkan matahari berkurang, yaitu 0,1 persen pada cahaya tampak, tetapi bisa puluhan persen pada ultraviolet. Kejadian bintik matahari bisa berkurang akibat menurunnya aktivitas dinamo matahari, konveksi, dan atau tekanan radiasi dari reaksi nuklir di pusat matahari.
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi anomali aktivitas matahari itu. "Hanya beberapa hari saja dalam dua tahun terakhir ini terpantau aktivitas bintik matahari," ujar Mezak.
Kondisi permukaan matahari hampir tanpa sunspot dalam beberapa tahun terakhir itu dikhawatirkan mengarah pada minimum Maunder kedua setelah kejadian pendinginan global sekitar tahun 1600an.
Rendahnya aktivitas matahari berarti berkurangnya suplai panas ke bumi secara rata-rata global dalam skala waktu tahunan- bukan harian atau bulanan. Akan tetapi, pemanasan lokal masih bisa terjadi. Seperti beberapa bulan terakhir, suhu laut di bagian timur agak hangat, urai Mezak.
Berkurangnya suplai energi dari matahari pada bumi menyebabkan berkurangnya pemanasan lautan, berarti pula penguapan air laut yang akan menjadi hujan pun rendah.
Menurunnya suplai energi matahari juga melemahkan monsun. Gerakan angin monsun terjadi karena perbedaan panas antarlautan dan benua berdasarkan posisi garis edar matahari.
Senin (20/10), Pusat Data Aktivitas Matahari (SIDC) di Belgia menghentikan peringatan "All Quiet Alert", karena peneliti di sana mendeteksi adanya aktivitas di matahari.
Namun, laporan ini belum final, mengingat banyak pakar astrofisika matahari meyakini perioda aktivitas rendah ini masih akan berlangsung lama hingga berdampak pendinginan global (global cooling).
Pada kondisi belakangan ini, Ciina mengalami musim dingin paling dingin dalam 100 tahun terakhir, Amerika Utara mencatat rekor tinggi salju, Inggris mengalami April terdingin.
Kondisi ini bukan pertama kali ini terjadi. Dari catatan sejarah, tahun 1645-1715 matahari hampir tanpa bintik, aktivitasnya sangat lemah. Pada kurun waktu itu, suhu permukaan global sangat rendah sehingga dinamakan zaman es kecil.(kcm)
Waspadai Punpin Angin
SELAIN karena matahari kini berada di lintang selatan, suhu menyengat beberapa pekan terakhir di wilayah-wilayah dengan koordinat paling dekat dengan matahari, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terjadi karena keadaan awan bersih.
Awan bersih ini mendukung radiasi matahari berlangsung sangat optimal. Uap air menjadi tinggi, tetapi sedikit yang terbentuk menjadi awan. Inframerah yang dipancarkan ke bumi tertahan uap air sehingga menaikkan suhu udara.
"Dari tinjauan klimatologis, suhu tinggi seperti sekarang, terutama di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, masih normal," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Widada Sulistya, Selasa (21/10) di Jakarta.
Sesuai data BMKG, suhu tertinggi terakhir kali tercatat pada Jumat di Stasiun BMKG Jatiwangi dan Majalengka, Jawa Barat, yakni 38 derajat Celsius. Suhu tinggi berulang kali terjadi di Jatiwangi beberapa pekan terakhir.
Sebagian kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan mengalami suhu 33-35 Celsius meski sudah memasuki awal musim hujan. Suhu panas antara lain karena pelepasan suhu permukaan bumi-laut tertahan dan dipantulkan kembali oleh awan tebal.
Di sisi lain, musim pancaroba juga mengakibatkan pertemuan arus angin tenggara dengan angin barat daya-barat laut. Pertemuan ini membentuk semacam pusaran angin yang diistilahkan sebagai "punpun angin" yang membentuk awan aktif.
"Punpun angin perlu diwaspadai karena berpotensi memunculkan puting beliung atau angin kencang," katanya.
Menurut Kepala BMKG Stasiun Kenten Kota Palembang M Irdham, kemarin, wilayah Sumsel yang mengalami suhu panas, antara lain, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Induk, Muara Enim, dan Kabupaten Musi Banyuasin.
Menurut dia, pada akhir musim pancaroba biasanya banyak muncul awan tebal, Nimbostratus (Ns) atau Cumulonimbus (Cb). Awanawan tebal ini menghalangi pelepasan suhu ke atmosfer sehingga panas dari bumi dipantulkan kembali ke bumi.(kcm)
Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=23673&kategori=17