Rabu, 30 April 2008

'Ketika Cinta Bertasbih' Siap Kalahkan 'AAC'

Jakarta, Setelah 'Ayat-ayat Cinta' (AAC), Habiburrahman El Shirazy memfilmkan satu novelnya lagi Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Chaerul Umam yang didapuk menjadi sutradara KCB sesumbar filmnya siap mengalahkan AAC.


"Saya inginnya film Ketika Cinta Bertasbih bisa mengalahkan film Ayat-ayat Cinta. Mengingat penjualan novelnya sudah dalam cetakan 18 ribu gitu. Padahal waktunya belum mencapai satu tahun. Sedangkan Ayat-Ayat cinta hebohnya setelah 2 - 3 tahun. Kalau pembacanya lebih, biasanya penontonnya juga akan lebih," urainya saat ditemui detikhot di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Menteng Raya, Jakarta, belum lama ini.


Bagi Anda yang belum membaca novelnya, 'Ketika Cinta Bertasbih' berkisah soal Azzam, seorang mahasiswa yang kuliah selama tujuh tahun di Al Azhar, Cairo, Mesir. Azzam yang miskin, tapi ulet dan teguh beragama, harus mengalami sejumlah persoalan hidup yang menderanya mulai harus dengan berjualan bakso dan tempe sampai masalah cinta dengan sejumlah perempuan cantik.


Jika di 'AAC' ada tiga tokoh utama yaitu Fachri, Maria dan Aisyah, di 'KCB', dicari lima pemain untuk menjadi bintang utama. Kelima tokoh tersebut menurut Chaerul harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan yaitu taat beribadah, berakhlak baik, dan berusia dewasa.


Pemain-pemain tersebut harus lolos seleksi. Mereka yang akan menjadi juri untuk casting pemain 'KCB' adalah Neno Warisman, Didi Petet, Dedy Mizwar dan sang penulis novel, Kang Abik, demikian sapaan akrab Habiburrahman.


'KCB' akan mulai syuting setelah Lebaran. Syuting dilakukan di dalam negeri dan di luar negeri. Untuk luar negeri di Mesir dan Tunisia sedangkan dalam negeri di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Klaten, Solo dan Semarang.
(eny/eny)


Sumber: http://www.detikhot.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/30/time/112308/idnews/931882/idkanal/229

Selasa, 29 April 2008

Di Balik Pesta Pernikahan Spektakuler Prajna Murdaya-Irene Tedja

Siapkan 100 Koki, Layani Beragam Selera Tamu

Murdaya Poo, pengusaha sukses yang juga orang terkaya ke-13 di Indonesia versi majalah Forbes, Minggu (27/4) malam mengadakan resepsi pernikahan putranya, Prajna Murdaya, dengan Irene Tedja, putri kedua pemilik Grup Pakuwon Alexander Tedja. Untuk mempersiapkan pesta pernikahan yang disebut-sebut terbesar pada 2008 itu, butuh waktu panjang dan melelahkan. Seperti apa?


SUGENG-TOMY, Jakarta


Minggu malam itu, Jawa Pos berkesempatan masuk ke tempat resepsi, yakni di gedung hall B-1 arena Jakarta International Expo Pekan Raya, Jakarta. Di gedung itulah Prajna-Irene duduk di pelaminan. Tak henti-henti mereka menyunggingkan senyum kepada setiap tamu yang menyalami.


Pengantin yang sedang berbahagia tersebut diapit orang tua mereka. Di sebelah kanan pasangan Murdaya Poo-Siti Hartati Murdaya. Di sebelah kiri pasangan Alexander-Melinda Tedja. Nama-nama itu termasuk pengusaha papan atas tanah air.


Wajar tamu yang datang bukan orang sembarangan. Presiden SBY dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono menyempatkan hadir. Tak ketinggalan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga ketua umum DPP PDIP. Di partai itu, Murdaya menjadi salah seorang ketua.


Hampir setiap tamu yang naik ke panggung pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada pengantin menyempatkan berdiri lebih lama. Mereka menatap dekorasi di belakang pelaminan, yakni berupa miniatur Candi Borobudur.


Dari jauh, miniatur yang panjangnya mencapai 30 meter dan tingginya hampir menyentuh atap gedung tersebut memang mirip asli. Baik dari sisi bentuk maupun konfigurasi warna. Yang menarik, ada sejumlah tamu yang menunggu sampai acara resepsi selesai. Ternyata, mereka hanya ingin berfoto dengan latar belakang miniatur Borobudur itu.


"Karena ingin foto di depan Borobudur, harus menunggu resepsi selesai," kata salah seorang tamu dari Surabaya lalu tersenyum.


Butuh waktu dua minggu untuk membangun candi Borobudur mini itu. Bangunan megah berwarna abu-abu terbuat dari busa itu dibikin oleh seniman Suyanto dari Event Organizer (EO) Multi Kreasi Enterprise. "Biayanya lebih dari Rp 1 miliar-lah," kata Engelbertus Emil Eriyanto dari EO tersebut.


Ide membuat miniatur candi Borobudur berasal dari Siti Hartati Murdaya. Ini karena Hartati Murdaya adalah ketua umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi). Selain itu, Prajna dan Irene juga menikah secara Buddha di Vihara Buddha Metta Arama, Jalan Terusan Lembang, Jakarta Pusat, 23 April lalu.


Hartati memang mewanti-wanti agar miniatur Borobudur dibuat semirip mungkin aslinya. Hartati dan suaminya Murdaya Poo beberapa kali mengecek langsung proses pembuatan miniatur candi Borobudur tersebut. "Beliau ingin memastikan candi itu selesai tepat waktu," katanya.


Persiapan acara pernikahan juga memakan waktu sekitar tiga bulan. Hartati Murdaya menduduki jabatan tertinggi di kepanitiaan, yakni sebagai penasihat sekaligus decision maker alias pembuat keputusan. Toto Lestio ditunjuk sebagai direktur utama. Di bawahnya ada 10 direktur, di antaranya direktur konsumsi, direktur keamanan, dan direktur protokol. "Masing-masing direktur membawahi 30-an orang. Jadi ada 300-an panitia," kata salah seorang panitia yang menolak disebut namanya.


Para angota panitia ini berasal dari pihak kedua mempelai. Yakni dari Pakuwon dan dari JI Expo. Jumlahnya berimbang.


Khusus protokol, panitia melibatkan staf Departemen Luar Negeri (Deplu) dan sekretariat negara (Setneg). Ini karena ada tamu para menteri dan duta besar negara sahabat. Sebelum hari H, panitia rapat setiap Senin. Biasanya rapat dimulai pukul 17.00 dan berakhir pukul 22.00. Namun, dua minggu menjelang hari-H, rapat digelar sampai pagi."Yang paling ribet memang soal undangan," katanya.


Undangan dibagi dalam beberapa kelompok. Mulai kelompok menteri, kelompok pengusaha, kelompok artis, dan sebagainya. "Tempat duduknya jangan sampai salah. Kalau menteri kan ada protokolernya sendiri. Makanya kita mengajak setneg dan deplu," katanya.


Memang wajar kalau banyak orang penting yang diundang. Sebab yang punya gawe adalah Murdaya Poo, orang terkaya ke-13 di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan USD 900 juta. Istrinya, Hartai Murdaya juga merupakan presiden direktur JI Expo. Besannya, Alexander Tedja dan Melinda Tedja, merupakan bos Pakuwon Group, salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia. Alex juga merupakan orang terkaya ke-40 di Indonesia versi majalah Asia Globe.


Persoalan krusial lainnya adalah katering. Panitia harus memikirkan makanan yang cocok bagi semua tamu. "Untuk ribuan orang pasti kan ada yang vegetarian, tidak mau pedas, tidak mau santan, dan sebagainya. Itu harus kita pikirkan," katanya.


Untuk masakan, panitia mendatangkan 100 koki dari Hotel Sultan, Hotel Grand Melia, dan Puspa Katering. "Ada juga koki khusus dari Thailand. Mereka khusus mamasak masakan Thailand," kata perempuan berusia sekitar 45 tahun itu. "Sebanyak 70 koki khusus untuk memasak hidangan bagi presiden dan menteri," katanya.


Sebelum gala dinner dimulai, para koki malam itu berbaris memberi hormat kepada Presiden SBY. Setelah itu langsung kembali ke tempat kerjanya menyiapkan menu-menu gala dinner.


Prajna dan Irene juga sangat menyukai fotografi. Untuk mendokumentasikan acara pernikahan, panitia mengerahkan 38 fotografer. "Termasuk satu fotografer dari Amerika Serikat. Itu fotografer mereka waktu pre-wedding di Amerika," ungkapnya.


Bagaimana dengan artis-artisnya? Yang memilih artis-artisnya adalah Hartati sendiri. Artis yang didatangkan yakni Tantowi Yahya sebagai MC. Kemudian ada Krisdayanti, Titi DJ, Baim, Titik Puspa, Dorce Gamalama, Ada Band, dan Dian HP Orchestra. "Masing-masing dibayar normal, mulai Rp 60 juta-an," katanya.


Usai acara Minggu malam itu, panitia tetap rapat evaluasi lebih dulu. Sehingga mereka harus pulang pagi. Ini semua dilakukan agar tidak ada tanggungan setelah acara resepsi selesai.(kum)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=10387

Sabtu, 26 April 2008

KPPU Denda Perusahaan Rekaman EMI Rp1 Miliar

JAKARTA (SINDO) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendenda Rp1 miliar kepada perusahaan rekaman EMI Music South East Asia dan EMI Indonesia.


Sanksi tersebut terkait temuan pelanggaran Pasal 23 Undang-Undang (UU) No 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diungkap KPPU kemarin.


Anggota tim pemeriksa KPPU untuk kasus ini Sukarmi mengatakan, perpindahan grup musik Dewa 19 ke EMI Music South East Asia yang melibatkan EMI Indonesia pada 2004 telah merugikan bisnis PT Aquarius Musikindo.


”Perhitungan kami kerugiannya mencapai Rp3.814.749.520 (sekitar Rp3,8 miliar),” tutur dia. Kerugian tersebut harus dibayar EMI Music South East Asia dan EMI Indonesia kepada PT Aquarius Musikindo, selain denda Rp1 miliar yang akan masuk kas negara.


Kerugian PT Aquarius Musikindo dihitung KPPU dari jumlah penjualan kaset yang hilang akibat Dewa 19 menghentikan kontrak dengan Aquarius. Sukarmi menjelaskan, seluruh sanksi denda tersebut wajib dilunasi setelah keputusan KPPU mempunyai kekuatan hukum tetap.


EMI South East Asia dan EMI Indonesia, tuturnya, diberi waktu 14 hari terhitung sejak Senin (28/4) untuk mengajukan keberatan atas putusan KPPU ke pengadilan negeri di Jakarta. ”Lewat 14 hari kami menganggap keduanya menyetujui sanksi yang ditetapkan,” imbuh dia.


Dalam pembacaan putusan KPPU kemarin, Dewa 19 dan dua terlapor perorangan terbukti bersekongkol dengan EMI South East Asia dan EMI Indonesia untuk membocorkan rahasia PT Aquarius Musikindo.


Persekongkolan oleh pelaku usaha dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya dilarang dalam Pasal 23 UU No 5/1999. Meski begitu, kemarin sanksi hanya diberikan kepada EMI South East Asia dan EMI Indonesia, sedangkan Dewa 19 dan dua terlapor perorangan hanya diperingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya.


Kuasa Hukum EMI South East Asia dan EMI Indonesia Andi F Simangunsong seusai pembacaan putusan menegaskan akan mengajukan banding ke pengadilan negeri di Jakarta. ”Kami kecewa dengan keputusan ini,” ujarnya.


Kasus ini bermula dari pindahnya Dewa 19 ke EMI South East Asia, padahal kontraknya dengan PT Aquarius Musikindo belum selesai. Pihak Aquarius yang merasa ada kejanggalan atas perpindahan Dewa 19 akhirnya melaporkan kasus ini kepada KPPU pada 2006 lalu. Oleh KPPU, proses pemeriksaan baru dimulai pada 10 September 2007 dan berakhir 19 Maret 2008. (meutia rahmi)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/kppu-denda-perusahaan-rekaman-emi-rp1-m.html

Bankir Jadi Tukang Kayu karena Alergi

LONDON(SINDO) – Garis hidup seseorang tak jarang bisa berbalik 180 derajat! Seorang bankir di London, Inggris, Dan Hill, 32, tiba-tiba berganti profesi menjadi tukang kayu.


Dia beralih profesi bukan karena dipecat. Padahal, dia mendapatkan gaji Rp1,64 miliar setahun (sekitar Rp136 juta per bulan). Lantas, apa alasannya? Hill ternyata alergi dengan kayu dan debu. Dengan alergi kayu itu, dia tidak merasa menemukan kenyamanan ketika bekerja di kantor.


”Kulit saya langsung bintik-bintik merah dan mata terasa pedih. Padahal, saya berada di dalam kantor,” ujarnya. Dia merasa yang telah dilakukan serbasalah, tetapi dia telah menjalaninya selama delapan tahun di UBS Bank. Hill telah mengikuti kursus menjadi tukang kayu.


Dia meninggalkan kehidupan mewahnya dengan menjadi tukang kayu. Dia pun pindah ke Mumbles, dekat Swansea. Dia siap mengolah kayu-kayu menjadi meja dan kursi. Sayangnya, dia tidak menjelaskan kenapa harus menjadi tukang kayu, padahal dia sendiri mengidap alergi kayu dan debu. (anv/andika hendra m)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/bankir-jadi-tukang-kayu-karena-alergi.html

Istana Anjing Senilai Rp512,5 Juta

CALIFORNIA (SINDO) – Bahagianya anjing yang memiliki istana mewah senilai Rp512,5 juta. Anjing berbahagia itu adalah binatang kesayangan supermodel Rachel Hunter.


Dia memesan istana anjing itu dengan desain khusus yang mampu memberikan kenyamanan bagi sang anjing bersama anak-anaknya. Menurut Michelle Pollak, desainer rumah anjing, banyak orang yang tidak memiliki anak menganggap anjing dan binatang kesayangannya merupakan bagian dari keluarganya.


Tak mengherankan jika kalangan jetset membelikan properti khusus untuk binatang kesayangannya. ”Istana anjing layaknya apartemen mewah, dengan beragam fasilitas pendingin ruangan, tempat tidur nyaman, dan desain interior yang menawan,” paparnya. Di zaman modern ini anjing bisa menikmati tidur lebih nyaman dibandingkan manusia yang kurang beruntung di dunia ini. (anv/andika hendra m)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/istana-anjing-senilai-rp512-5-juta.html

RI-Inggris Kerja Sama Militer

JAKARTA (SINDO) – Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris dan TNI mengadakan pertemuan membahas keamanan di kawasan Asia Pasifik.


Pertemuan dilakukan Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Marsekal Sir Jock Stirrup, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Jakarta kemarin. Jock Stirrup mengatakan, perbincangan selama satu jam tersebut membicarakan beragam kerja sama yang akan digagas kedua negara.


Fokus pembicaraan terutama persoalan keamanan di kawasan Asia Pasifik. ”Kerja sama kedua negara sangat penting, banyak tempat yang sangat berbahaya, sehingga kita harus bisa menghadapinya,” ujar Jock Stirrup.Dalam perspektif Kerajaan Inggris, kerja sama antara Inggris dan Indonesia adalah sinergi yang saling membutuhkan.


Apalagi, Indonesia telah melakukan banyak hal di kawasan Asia Pasifik dalam menjaga stabilitas. Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, dalam kunjungan balasan ini dibicarakan upaya mengonkretkan kerja sama antarkedua negara.


”Kami membicarakan peningkatan dan perluasan kerja sama militer, pendidikan, dan pelatihan. Kesepakatan yang telah dibuat akan ditindaklanjuti dengan membuat program bersama secara konkret,” katanya. (amril)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/ri-inggris-kerja-sama-militer.html

Derita dan Perjuangan Putri Dr Sjahrir setelah Terkena Still's Disease yang Langka (3-Habis)

Terbiasa Mandiri, Tak Pernah Andalkan Nama Besar Ayah

Mengapa still’s disease tergolong penyakit yang sangat langka? Apa penyebabnya?
Benarkah penyakit itu lebih sering menyerang wanita?


AGUS WIRAWAN, Jakarta


Ketegaran Gita Rusminda dalam menghadapi penyakit yang langka dan dinyatakan tak bisa disembuhkan patut dijadikan contoh. Sejak dinyatakan sakit, dia tak pernah putus asa dan tak pernah menggantungkan hidup kepada orang lain, termasuk kedua orang tuanya.


"Aku sudah terbiasa mandiri sejak kecil," katanya, tegas, menjelang wawancara berakhir. Sebab, usai wawancara dengan Jawa Pos, Gita harus segera balik ke Singapura.


Jadwal Gita selama tiga hari di Jakarta memang sangat padat. Pada hari pertama dan kedua, dia harus menemui sejumlah pejabat di Indonesia terkait tugasnya sebagai general manager wilayah Asia dan Timur Tengah di AES (Alternative Energy Source, sebuah perusahaan pembangkit listrik tenaga alternatif dari Amerika) kantor perwakilan Singapura.


Sebuah prestasi yang tak bisa dianggap remeh, pada usia 26 tahun, Gita sudah berhasil menduduki jabatan bergengsi di perusahaan yang juga bergengsi.


Sebenarnya, bisa saja Gita mempermudah urusannya selama di Jakarta itu dengan mengandalkan nama besar ayahnya, Dr Sjahrir, ekonom yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bidang ekonomi.


Tapi, itu tidak dilakukan Gita. "Aku lebih banyak bergerak sendiri," katanya.


Gita menceritakan, ketika kebingungan mencari pekerjaan setelah lulus kuliah dari Jurusan Political Science, Universitas Chicago, Amerika Serikat, pada 2004, dirinya tak mendapatkan bantuan sedikit pun dari sang ayah. "Ayah hanya berpesan, carilah pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu. Sebab, untuk hidup, kamu harus berusaha sendiri. Oh…thanks, Dad," papar Gita, menirukan nasihat ayahnya. Gita pun mencari pekerjaan sendiri.


Dan, saat ini Gita hidup mandiri di Singapura. Ketika tulisan ini diturunkan, dia sudah berada di Negeri Singa itu.


Dari Singapura kemarin, Gita menepis anggapan bahwa dirinya seorang perokok. Dia mengatakan sejak dulu tidak suka merokok. Tentang rokok yang ada di meja saat wawancara dengan Jawa Pos di Restoran Fountain Lounge, Hotel Grand Hyatt, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu lalu (23/4), Gita menduga rokok itu milik pengunjung lain yang datang sebelum dirinya. "Boleh tanya ayah- ibuku, deh," ujar wanita berambut sebahu itu karena sebelumnya Jawa Pos menduga rokok yang ada meja itu milik Gita.


Kamis sore lalu (24/4) Jawa Pos mendatangi rumah keluarga Sjahrir di Jl Sukabumi, sekitar 400 meter dari Masjid Sunda Kelapa, Menteng. Suasanan di rumah bercat putih itu sepi. Hanya ada seorang pembantu bernama Siti. "Bapak dan ibu sedang pergi," kata salah seorang penjaga rumah di pos penjagaan depan rumah Sjahrir.


Menurut informasi yang diterima Jawa Pos, Sjahrir sedang berada di Jambi. Hingga Jumat sore lalu (25/4) dia masih di sana. Ketika dikonfirmasi melalui SMS, Sjahrir mengatakan, selama ini Gita tidak pernah merokok. Dia menambahkan, Gita sangat menjaga kesehatan tubuh.


Lantas, apa sebenarnya still’s disease yang saat ini menyerang tubuh Gita? Menurut Dr Bimo Sasono SpOT FICS, penyakit yang diderita Gita awalnya adalah juvenile rheumatoid arthritis atau penyakit rematik pada anak-anak. Penyakit itu kemudian menyerang sistem kekebalan tubuh hingga menyebabkan kelainan.


"Rematik yang timbul awalnya hanya menyebabkan kelainan sendi," kata ahli bedah ortopedi di Orthopaedic Center Bawean Orthopaedic Spine, Surabaya, itu. "Namun, karena yang diserang sistem kekebalan tubuh, organ tubuh yang lain pun terkena imbasnya," lanjutnya.


Dalam sistem kekebalan tubuh, kata Bimo, terdapat antigen dan antibodi. Ketika keduanya diserang penyakit tersebut, terjadi gangguan di antara keduanya. "Akibatnya, persendian dan organ tubuh yang sehat diserang," ujarnya.


Pada penderita anak-anak, biasanya mereka cenderung berperawakan kurus dan pendek. Selain itu, terjadi pembengkakan di berbagai persendian. Misalnya, di persendian kaki, bahu, bahkan jari dan tangan. Hal itu menyebabkan persendian tak bisa bekerja sempurna. Akibatnya, penderita bisa sampai seperti lumpuh. "Mereka juga mengalami sakit pada sendi-sendi itu," katanya.


Semakin lama, lanjut Bimo, penyakit itu tidak hanya menyerang sendi, tapi juga organ vital yang lain. Termasuk jantung, paru-paru, ginjal, dan mata.


Apabila menyerang jantung, penyakit tersebut akan menyebabkan jantung bocor. Pada ginjal, penyakit itu bisa menyebabkan gagal ginjal. "Bahkan, kalau sudah sampai mata, bisa menyebabkan kebutaan," tuturnya.


Hal senada juga diungkapkan dr Yuliasih SpPD-KR. Menurut konsultan rematik di RS Husada Utama, Surabaya, itu, still’s disease adalah penyakit rematik yang terjadi pada anak-anak. "Penyakit yang disebut juga juvenile reumatoid artritis (JRA) tersebut merupakan penyakit genetik yang menyerang autoimun," ujarnya.


Penyakit itu ditandai panas badan tinggi hingga 40 derajat Celsius, nyeri, dan bengkak sendi. Selain itu, disertai dengan ruam atau bercak berwarna merah seperti daging ikan salmon. "Tapi, yang menjadi ciri khasnya adalah terjadi panas mendadak, kemudian langsung turun secara mendadak. Hal ini bisa terjadi dalam 24 jam," ujar Yuliasih. Saat panas turun, ruam tersebut akan hilang dengan sendirinya.


"Jika terjadi pada orang dewasa, (penyakit ini) disebut adult still’s disease. Begitu juga yang terjadi pada Gita," lanjutnya.


Karena penyakit genetik, gangguan tersebut sudah terjadi sejak lahir. Namun, itu baru bisa tampak ketika ada faktor pencetus. Ada beberapa faktor pencetus, antara lain, infeksi, stres, dan kelelahan fisik.


Jika faktor pencetus itu timbul pada usia tujuh tahun, misalnya, bisa saja still’s disease timbul pada usia itu. "Begitu juga, jika faktor pencetus timbul saat dewasa, penyakit tersebut juga timbul pada usia tersebut," kata Yuliasih.


Hingga kini, tingkat prevalensi still’s disease di Indonesia belum diketahui. Sebab, penyakit tersebut memang jarang ditemukan. Namun, untuk Amerika, prevalensinya bisa 6-8 per 100 ribu kelahiran.


Pada dasarnya, penyakit tersebut bisa dialami siapa saja. Namun, kata Yuliasih, penyakit itu lebih banyak diderita kaum wanita. "Hal ini disebabkan adanya faktor hormonal," ungkapnya.


Untuk benar-benar sembuh dari penyakit itu memang sulit. Apa yang bisa dilakukan sekarang ialah mengobati keluhan penyakit yang dirasakan. Itu dilakukan agar penderita bisa terus melakukan aktivitas sehari-hari.


Pengobatan still’s disease melalui pemberian obat oral. Namun, jika sudah berat (dikategorikan berat apabila penyakit sering kambuh dan sendi yang bengkak tidak kunjung sembuh), bisa diberikan terapi biologic agent. Yaitu, pemberian zat radang untuk menyembuhkan sendi yang bengkak. Biologic agent juga dilakukan untuk mengendalikan sel yang salah interpretasi.


Pengobatan tersebut bersifat meredakan gejala yang dialami. Bukan untuk menyembuhkan. Sebab, jika faktor pencetusnya timbul, penyakit itu akan kembali kambuh. "Intinya, pengendalian emosi, fisik, dan mental. Jika emosi terkontrol, tidak akan kambuh lagi. Hanya penderita sendiri yang bisa mengendalikan penyakitnya," ujar ibu satu putra itu. (aga/rth/kum)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=10372