Jakarta - Meski PBB telah mengeluarkan resolusi, namun tanda-tanda akan meredanya konflik Israel-Palestina belum juga muncul. Jika gencatan senjata terjadi, Indonesia siap mengirimkan pasukan untuk melakukan monitoring mission.
"Kalau nanti terjadi gencatan senjata diperlukan monitoring mission observation. Kita diperintahkan untuk menyiapkan observation mission," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (10/1/2009).
Hal tersebut Djoko ucapkan usai mendampingi SBY menerima telepon dari Presiden rancis Nicholas Sarkozy.
Djoko tidak menyebut berapa banyak pasukan monitoring yang akan disiapkan. Namun, menurutnya jumlahnya tidak akan banyak.
"Kita ngirim perwira. Nanti sekelompok perwira itu akan melakukan observasi di wilayah perbatasan," jelas Djoko.
Ini untuk kepentingan PBB? "Iya. Itu agar gencatan senjata berjalan dengan baik. Jika sudah dapat dihentikan gencatan senjata, pasukan masing-masing ditarik,"
pungkasnya.(anw/lrn)
"Kalau nanti terjadi gencatan senjata diperlukan monitoring mission observation. Kita diperintahkan untuk menyiapkan observation mission," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (10/1/2009).
Hal tersebut Djoko ucapkan usai mendampingi SBY menerima telepon dari Presiden rancis Nicholas Sarkozy.
Djoko tidak menyebut berapa banyak pasukan monitoring yang akan disiapkan. Namun, menurutnya jumlahnya tidak akan banyak.
"Kita ngirim perwira. Nanti sekelompok perwira itu akan melakukan observasi di wilayah perbatasan," jelas Djoko.
Ini untuk kepentingan PBB? "Iya. Itu agar gencatan senjata berjalan dengan baik. Jika sudah dapat dihentikan gencatan senjata, pasukan masing-masing ditarik,"
pungkasnya.(anw/lrn)
Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/01/10/193610/1066221/10/indonesia-siapkan-pasukan-monitoring-mission-ke-palestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar