Kamis, 03 April 2008

Fitna Tidak Dibuang, Indonesia Akan Blokir YouTube

Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh mengatakan, akan segera memblokir akses menuju situs YouTube, apabila dalam waktu dekat tidak juga menanggapi surat peringatan dari pemerintah Indonesia untuk segera menghapuskan film 'Fitna' yang dibuat oleh politisi Belanda, Geert Wilders, dan yang telah mendapat protes umat Isam.

“Kita memberikan batas waktu selama dua hari (semenjak kemarin) dan bila sampai waktu itu Fitna belum juga di-remove maka kita akan bekerja sama dengan ISP (Internet Services Provider) memblokir YouTube, ” ujar Nuh yang seusai menghadiri pengangkatan Mahfud MD sebagai hakim Mahkamah Konstitusi oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta.

Nuh menambahkan, pemerintah telah melayangkan surat permintaan kepada pengelola YouTube, Senin(31/3) pagi, untuk segera menghapuskan film Fitna. Bahkan, untuk memperkuat permintaan tersebut, pemerintah juga telah melampirkan surat contoh dari Pemerintahan Kerajaan Thailand yang melarang dan mencabut penampilan film yang isinya diduga telah menghina Raja Thailand.

“Bagaimanapun yang bertanggung jawab atas isi situs itu adalah pengelola YouTube. Tidak mungkinkan kita yang edhel-edhel (mengacak-acak) muatan situsnya. Anggap saja Fitna itu muatan di dalam truk. Kan gak mungkin kita utak-atik isi truknya, ya pilihannya kita blok saja truknya, ” ujar Nuh yang mengaku belum menonton film yang dimaksud

Secara terpisah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Prof Komarudin Hidayat mengajak masyarakat untuk bijak dalam memprotes film Fitna, sSalah satunya seperti yang dilakukan mantan PM Malaysia, Mahathir Muhammad.

"Menurut saya Mahathir cukup rasional. Boikot saja, itu lebih elegan dan dampaknya juga lebih telak, " kata Komarudin usai bertemu Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (2/4).

Menurutnya, langkah tersebut lebih bijak ketimbang melakukan aksi bakar-bakaran. "Barat memang perlu dikasih pelajaran, atas nama kebebasan. Daripada bakar-bakaran lebih baik boikot saja, " tandasnya.

Komar mengakui, masyarakat muslim cepat terpancing untuk melakukan tindak kekerasan dalam menghadapi upaya menyudutkan Islam.

"Satu sisi Fitna itu tidak benar, tapi di sisi lain juga kritik pada umat Islam, agar dalam menghadapi masalah tidak dengan cara destruktif. Jangan umat Islam itu mudah sekali terprovokasi. Kalau ada apa-apa sedikit, langsung ramai, " imbuhnya. (novel/jn-ok)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/nas/8402151252-fitna-tidak-dibuang-indonesia-akan-blokir-youtube.htm

Simbol Brotherhood Of The Snake Ada di Jakarta

Brotherhood of the Snake atau Kelompok Persaudaraan Ular, merupakan nama sebuah kelompok pengikut iblis yang paling awal lahir di dunia. Dari berbagai literatur sejarawan Barat, seperti yang ditulis J. Robinson dalam ‘The Secret Society’, kelompok persaudaraan ular inilah yang mengemban misi menyebarkan kesesatan kepada umat manusia sejak zaman Nabi adam a.s. hingga zaman kiwari.

Bahkan diduga kuat jika dari kelompok inilah lahir gerakan-gerakan penyesatan terhadap agama-agama samawi dunia. Kabbalah dan Talmud, sebagai doktrin iblis yang sampai sekarang dipercaya dengan segenap jiwa dan raga oleh kalangan Zionis sebagai pandangan hidup, juga berasal dari kelompok ini.

Di zaman purba, kelompok iblis ini menyempal di banyak pusat peradaban dunia. Mereka menjadi penasehat Raja Namrudz dan menghasut agar Ibrahim a.s. dibunuh. Saat Firaun berkuasa, mereka menamakan diri sebagai para pendeta Amon yang berada di lingkaran elit kekuasaan, lewat salah seorang tokohnya yang bernama Samiri (Shamir), mereka berupaya untuk terus menyesatkan Bani Israil dan menentang Musa a.s.

Di zaman Nabi Isa, kelompok iblis ini menjadi provokator bagi upaya pengejaran yang dilakukan Raja Herodes dan mereka dikenal sebagai para pendeta Sanhendrin. Bagi yang pernah menonton film The Passion of The Christ (disutradarai oleh Mel Gibson yang anti Zionis) yang menuturkan kisah penderitaan Yesus sebelum disalib (menurut versi Barat), kita akan bisa melihat di mana setiap kali kelompok Sanhendrin mencerca dan memaki Yesus, maka iblis selalu menampakkan diri di tengah-tengah kelompok ini.

Ke dalam Yudaisme, mereka merusak Taurat dan membuat Talmud yang dinyatakan mereka sebagai kitab suci yang lebih mulia ketimbang Taurat Musa. Ke dalam ajaran Nabi Isa a.s., mereka mengubah ajaran Isa a.s. yang sebenarnya terbatas hanya untuk kaumnya, menjadi sebuah ajaran yang ekspansif lewat tangan seorang Yahudi dari Tarsus bernama Paulus yang membuat Injil Perjanjian Baru. Ke dalam agama Islam, seorang Yahudi dari Yaman bernama Abdullah bin Saba’ pun bekerja untuk memecah umat tauhid ini menjadi dua golongan: Sunni dan Syiah. Inilah kerja kelompok ular yang sangat memusuhi ajaran yang lurus.

Di mana mereka berada, mereka selalu memberi sinyal keberadaan mereka dengan simbol-simbol ular. Mahkota emas Firaun di depannya ada lambang dua ular. Kuil Laelarium kota maksiat bernama Pompeii yang kemudian dihancurkan Allah lewat meletusnya Gunung Vesuvius namun bukti-bukti keberadaannya masih lestari hingga detik ini, juga terdapat banyak simbol-simbol ular. Demikian pula dengan simbol-simbol para Dewa Matahari yang bertebaran di muka bumi sampai ke Amerika Latin.

Di zaman modern, simbol kelompok ini, dua ekor ular melilit sebuah tongkat bersayap, entah mengapa dijadikan simbol kedokteran internasional.

Dan yang paling terang karena bentuk simbolnya benar-benar menjiplak simbol kelompok ular ini bisa dilihat dari tongkat Hermes, Dewa Yunani Kuno yang dipercaya menjadi kurir antara Tuhan dengan Manusia. Hermes yang merupakan anak dari Zeus dan Maia juga dianggap sebagai dewa perdagangan dan keberuntungan.

Ketika VOC yang merupakan maskapai perdagangan yahudi terbesar di dunia pada masanya menguasai Batavia (Jakarta), mereka meletakkan sebuah patung Hermes lengkap dengan tongkat Brotherhood of The Snake-nya di atas jembatan perempatan Harmoni. Kala itu wilayah Harmoni merupakan wilayah perniagaan terbesar di Batavia dan banyak para pedagang Yahudi berdagang arloji, kacamata, dan juga emas perak serta batu-batu mulia.

Sampai dengan tahun 1999 patung Hermes ini masih tetap berdiri di atas jembatan Harmoni, namun pada tahun itu sempat dikabarkan lenyap dicuri orang. Dinas Kepariwisataan DKI Jakarta menemukannya lalu agar keberadaannya aman, patung Hermes yang asli dipindahkan ke lokasi Museum Fatahillah di dekat Stasiun Beos Kota, Jakarta. Di atas jembatan Harmoni dibuat replikanya.

Apakah dengan demikian berarti kelompok persaudaraan ular ini pernah ada di Jakarta? Wallahu'alam. Yang jelas, jika Anda ingin melihat simbol Brothethood of the Snake dalam bentuk aslinya, silakan mampir ke Museum Fatahillah Jakarta.(rizki)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/tha/8402055247-simbol-brotherhood-of-the-snake-ada-jakarta.htm

Rabu, 02 April 2008

Vian, si ”Anak Nakal” Akhirnya Kembali ke Rumah

Rabu, 02/04/2008

ImagePULANG, Ahmad Legal Civiandi menutupi mukanya didampingi ayahnya, Ahmad Budiarto, di Mapolsek Limo, Depok, Jawa Barat kemarin.

Petualangan Ahmad Legal Civiandi mengenal kejamnya ”dunia”di luar rumah berakhir kemarin.

BOCAH sembilan tahun yang nekat membawa kabur uang milik ayahnya senilai USD12.000 itu akhirnya pulang ke rumah orang tuanya, Senin (31/3) sekitar pukul 21.30 WIB. Kepulangannya memberi hikmah bagi setiap orang tua agar lebih hati-hati dalam mengawasi setiap tingkah polah anak.

Tak ada rasa bersalah,maupun raut wajah takut. Bocah yang akrab dipanggil Vian itu tetap ceria dan menebar senyumnya yang polos. Padahal selama empat hari dia sudah membikin pusing polisi, wartawan, dan kedua orang tuanya. Saat pulang ke rumahnya di Jalan Wijaya Kusuma No 110 Cinere, Limo, Kota Depok, bocah bertubuh gemuk itu diantar seorang tukang bajaj dengan mengendarai taksi.

Uang yang tersisa di saku Vian tinggal USD500 atau setara dengan Rp4,6 juta.Ini berarti Vian telah membelanjakan lebih dari Rp100 juta selama empat hari. Rasa ingin marah, sedih, dan gembira bercampur aduk menyelimuti perasaan Ahmad Budiarto dan Vivi Novita Ranadireksa ketika menyambut kedatangan putra keduanya itu.

Kemarin, Vian bersama ayahnya mencabut laporan di Polsek Limo.Ada dua laporan yang dicabut, yakni laporan tentang hilangnya Vian dan pencurian uang. ”Kami tidak mempermasalahkan dolar yang sudah Vian habiskan.Yang penting buat kami, dia pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga,” ujar Ahmad Budiarto seusai menjalani pemeriksaan di Polsek Limo sambil tersenyum bahagia kemarin.

Selama hilang tak tentu rimbanya selama empat hari, Vian mengaku berkelana dalam dunia angan-angan. ”Nginep di Hotel Tulip (di Jakarta Selatan) sendirian, terus jalan-jalan ke Citos (Cilandak Town Squre) sama Pondok Indah (Mal) naik taksi. Aku main games sama belanja mainan, aku kangen sama adik (Rehta Divi Nafzifa,3 tahun), makanya pulang,” ujar Vian sembari sesekali menutup wajahnya dengan tas kecil yang dibawanya.

Memangnya menginap sama siapa? Vian pun langsung terperangah saat ditanya demikian.”Tanya aja sama setan,” jawabnya ketus sambil memeluk ayahnya. Saat dikerubuti wartawan, Vian terlihat malu-malu. Wajahnya yang terlihat cerdas sering ditutupi dengan tas kecil yang dibawanya.

Setelah petualangan yang mendebarkan itu, Budiarto mengaku akan memperketat pengawasan terhadap Vian. Jika selama ini sang anak kerap pergi atau pulang sekolah dengan mobil jemputan, mulai sekarang dia tidak lagi akan dibiarkan sendirian.

”Selain di rumah, waktu bermain Vian akan dihabiskan di rumah kakeknya di Hang Lekiu,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Vian selama ini cukup dekat dengan kakeknya. Kami juga akan mengawasinya secara ketat,” tutur pria yang bekerja sebagai notaris ini. Vian adalah anak kedua dari tiga bersaudara.Pecandu PlayStation ini termasuk anak yang cerdas.

Hasil tes IQ menunjukkan Vian memiliki tingkat kecerdasan bagus, yakni 130. Untuk pelajaran matematika,Vian mudah mengerti dan cepat menjabarkannya. Nilai matematika bocah yang menurut orang tuanya hiperaktif ini selalu bagus. Namun,Vian paling sulit jika disuruh belajar.Kesulitan belajar itulah yang terkadang membuat kedua orang tuanya kesulitan mengatasi Vian.

Kaburnya Vian tak lepas dari penolakannya ketika disuruh belajar.”Vian menolak belajar.Mamanya jadi kesal. Kamar Vian pun dikunci. Dia disuruh tidur di ruang tamu. Nah, karena disuruh tidur di ruang tamu dan dilarang main PlayStation itulah Vian kabur dari rumah,”papar Budiarto.

Kapolsek Limo AKP Supoyo mengatakan, berhubung orang tua Vian mencabut laporannya, satpam Citos bernama Asep Eka yang mengantarkan Vian menukarkan dolar ke money changer dan menerima uang pemberian Vian sebanyak USD500 akan dibebaskan.

”Segera kita bebaskan karena keluarga korban tidak mempermasalahkan tindakan Asep. Dolar sebanyak USD500 kita kembalikan kepada orang tua Vian,” terang Supoyo. Seperti apa sosok Vian sehingga bisa bertindak senekat itu? Dari keterangan para gurunya di SD Dwi Matra, Jalan MPR III Dalam No 30A Cilandak Barat,Vian kabur dari rumah bisa jadi karena pengaruh kasih sayang yang berbeda.

Purwanto, guru Vian, mengaku sering mendengar keluhan dari Vian bahwa dia kerap dibeda-bedakan oleh orang tuanya dari kakaknya, Vidi Judistia, 11. Perbedaan yang dimaksud Vian adalah kasih sayang yang tidak sama yang dia dapatkan dari kedua orang tuanya.

”Sepertinya problem keluarga yang membuat anak itu merasa tidak nyaman,”ungkapnya. Keterangan Purwanto tidak dibantah Ahmad Budiarto, ayah Vian. Menurut dia, Vian yang hiperaktif terkadang kerap melakukan tindakan berlebih.Tingkah laku Vian itu sering menyulut kemarahan kedua orang tuanya.

”Sebenarnya bukan dibedabedakan, hanya pengawasan terhadap Vian lebih banyak dari kakaknya karena dia hiperaktif,”ujar Budiarto. Perihal Vian yang kerap mentraktir teman-temannya tiga kali dalam sepekan juga tidak dibantah Budirto. Selama ini Vian kerap mengambil uang orang tuanya yang ada di mobil atau di rumah.

”Kami tahu dia suka mengambil uang, tapi tidak pernah dilarang atau langsung dimarahi. Jumlah uang yang dia ambil tidak besar, kami masih menganggap itu kenakalan anak-anak, masih wajar,” ucapnya.

Keseharian Vian memang lebih banyak bersama pengasuh (pembantu) sehingga membuatnya tak nyaman. Bisa jadi, Vian yang hanya tinggal berempat dengan kakak, adik,dan pembantu saat ditinggal kedua orang tuanya kerja merasa bosan. Akhirnya dia ingin mencoba hal baru yang sebenarnya berbahaya bagi bocah seumurnya. (sazili mustofa)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/vian-si-anak-nakal-akhirnya-kembali-ke.html

Seorang Bocah Palestina Bunuh Presiden AS, George W. Bush

Seorang anak laki-laki Palestina menghunuskan pedang yang disebutnya "pedang Islam" ke arah tubuh Presiden AS, George W. Bush. Akibatnya, Bush pun tewas akibat tusukan pedang itu.

"Engkau adalah seorang kriminal Bush, manusia yang tercela. Engkau telah membuatku menjadi yatim piatu. Engkau telah mencerabut segalanya dariku, " kata anak laki-laki Palestina yang juga menuding Bush telah berkolusi dengan Israel untuk membunuh saudara-saudaranya di Irak dan di Ghaza.

"Aku harus melakukan balas dendam dengan pedang Islam, " ujar si anak tadi sambil menikam dada Bush dengan pedangnya berkali-kali tanpa menghiraukan permintaan Bush agar tidak dibunuh. Anak lelaki itu bahkan tidak peduli dengan tawaran mainan dari Bush.

"Saya telah membunuhnya, " kata anak itu sambil bersumpah akan mengubah Gedung Putih menjadi sebuah masjid.

Tapi semua itu cuma adegan dalam sandiwara boneka untuk anak-anak yang disiarkan televisi al-Aqsa milik Hamas. Televisi al-Aqsa sudah sering membuat acara anak-anak dengan menggunakan boneka yang digerakan dengan tangan atau dengan menampilkan tokoh kartun, untuk menceritakan bagaimana perjuangan Hamas melawan Israel dan bagaimana Hamas menentang dukungan AS terhadap negara Yahudi itu.

Tahun lalu, televisi al-Aqsa menyiarkan program dengan menghadirkan tokoh kartun mirip Mickey Mouse bernama Farfur sebagai bintangnya. Dalam program itu diceritakan bagaimana Farfur mengajak anak-anak Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap Israel, tapi tokoh Farfur sendiri diceritakan gugur dibunuh oleh tokoh yang berperan sebagai agen intelejen Israel. (ln/alarby)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/int/8401172621-seorang-bocah-palestina-bunuh-presiden-as-george-w.-bush.htm

Selasa, 01 April 2008

Anak 9 Tahun Kabur Bawa USD12.000 Milik Ayahnya

Selasa, 01/04/2008

ImageKABUR DARI RUMAH, Foto dokumentasi keluarga yang menunjukkan Ahmad Legal Civiandi (kanan) sedang bermain bersama sepupunya.

DEPOK (SINDO) – Kisah ini sekilas seperti cerita fiksi,namun benar-benar terjadi di Depok,Jawa Barat. Seorang anak berusia sembilan tahun kabur dari rumah setelah dimarahi ibunya karena tidak mau belajar.

Yang membuat resah, anak itu kabur sambil membawa segepok uang ayahnya. Hingga hari ketiga kabur dari rumah, keberadaannya belum juga terendus. Ahmad Budiarto,ayah Ahmad Legal Civiandi, 9, tidak dapat menyembunyikan kesedihan.Hari-hari terakhir iniwajahnya selalumurung.Bagaimana tidak,anakkeduanya itu meninggalkan rumah sejak Kamis (27/3) malam.Siswa kelas IV SD Dwi Matra Cinere itu membawa kabur USD12.000 atau setara dengan Rp110 juta.

”Saya tidak menyangka dia senekat itu,”ujar notaris yang berkantor di Jalan Cinere Raya, Depok, ini kemarin kepada SINDO. Yang membuat Ahmad Sugiarto tambah sedih, hingga kemarin anak kesayangannya itu hilang bak ditelan bumi. Sekitar pukul 20.00 WIB Kamis malam, Budiarto baru pulang dari kantor. Saat itu,Ahmad Legal Civiandi—akrab disapa Vian—disuruh ViviNovitaRanadireksa (istri Budiarto) belajar.Namun Vian menolak belajar.

”Kalau disuruh belajar Vian memang susah sekali. Sebenarnya dia termasuk anak cerdas, IQ-nya 130,nilai pelajaran matematika selalu bagus,”kata Budiarto. Mungkin karena kesal, oleh Vivi Novita,Vian disuruh tidur di kamar tamu. Sekitar pukul 21.00 WIB pembantu keluarga Budiarto masih melihat Vian.Baru setelah subuh Vian diketahui sudah tidak ada lagi di rumah.

Celakanya, saat Budiarto memeriksa tas kerja yang ditaruhnya di ruang tamu, uang senilai USD 12.000 ikut raib dibawa Vian. Kaburnya Vian terang membuat Budiarto panik.Tidak ada jalan lain, pada Jumat (28/3) pagi dia laporkan peristiwa di rumahnya kepada polisi Polsek Limo, Depok.

Pada pukul 13.00 Budiarto sempat lega setelah dikabari guru kelas Vian bahwa anaknya diantarkan seorang satpam Cilandak Town Squre (Citos) bernama Asep Eka ke SD Dwi Matra,Cilandak,tempat Vian bersekolah. Belum lagi dijemput ke sekolah, Vian sudah kabur. Budiarto pun kembali kelabakan. Satu-satunya informasi yang ingin dia gali adalah lewat Asep Eka. Budiarto meminta keterangan dari Asep tentang kemungkinan keberadaan Vian.

”Begitu dapat kabar itu, saya langsung menghubungi kepala satpam Citos.Saya juga bertemu Asep Eka. Pada saat saya tanya,Asep mengaku tidak menerima uang dari anak saya, tapi setelah ditahan polisi di Polres Jakarta Selatan, Asep mengaku menerima uang dari Vian sebesar USD500,”jelas Budiarto.

Dari Asep Eka pula Budiarto tahu anaknya sempat menukarkan uang dolar yang dibawanya ke tempat penukaran uang di kawasan Melawai dan Citos, keduanya di Jakarta Selatan. Budiarto mengaku kecewa pada money changer yang tidak selektif saat melihat yang menukarkan uang adalah anak-anak.

”Seharusnya pihak money changer tidak begitu saja menukarkan uang untuk anak saya, meski dia ditemani satpam Citos (Asep Eka). Satpam Citos juga nakal, seharusnya dia mengantarkan anak saya ke rumah, bukan malah minta uang upeti,”ungkap Budiarto dengan nada kesal. Notaris berkulit putih ini berharap pihak-pihak yang melihat atau mengetahui keberadaan Vian segera mengantarkannya pulang ke Jalan Wijaya Kusuma No 110, Perumahan Griya Cinere,Kecamatan Limo,Kota Depok.

”Saya sudah sebarkan fotonya, saya juga meminta tolong saudara, teman, tetangga, dan polisi untuk menemukan Vian,”tuturnya. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Limo AKP Supoyo mengaku belum menemukan Vian. Pencarian bocah yang suka main game itu terus dilakukan, termasuk menyebar tim khusus ke sejumlah titik yang ditengarai menjadi tempat tujuan Vian.

”Sejauh ini belum ada titik terang, tapi tim kami terus melakukan pencarian,” ujarnya. Kanit Serse Polsek Limo Ipda Ibnu Wahyudi mengatakan, berdasarkan data, saat kabur Vian membawa uang sebanyak USD12.000 atau setara dengan Rp110 juta. ”Kami meminta pihak-pihak yang mengetahui keberadaan Vian agar segera mengantarkannya ke rumah atau ke polsek. Dengan uang sebanyak itu, keselamatan bocah berumur 9 tahun sangat berisiko,” tandasnya.

Kapolsek Cilandak Kompol Makmur Simbolon mengaku telah menangkap Asep Eka, salah seorang satpam Citos karena menerima USD500 dari Vian. ”Dia kita tangkap karena menggunakan uang anak itu,” ujarnya.

Menurut dia, kasus ini akan segera dilimpahkan ke Polsek Limo, Depok, karena kejadian berlangsung di kediaman orangtua korban. Asep Eka adalah satpam yang mengamankan Vian saat dia seorang diri di Citos pada Kamis (27/3) malam. Asep sempat membawa anak itu menginap di rumahnya. Dia diberi tahu Vian mengenai uang USD12.000 yang Vian bawa.

Asep tidak melaporkan Vian ke polisi dengan alasan belum 3x24 jam. Malang, kecerobohan Asep membuat Vian hingga kini tidak jelas di mana. Sekjen Komnas Perlindungan Anak (KPA) Aries Merdeka Sirait menduga adanya orang dewasa di balik kaburnya Vian. Menurut Aries,anak seusia Vian belum paham dan mengerti nilai uang sebesar USD12.000.

”Harus diselidiki latar belakangnya, kenapa anak tersebut bisa membawa kabur uang sebanyak itu,”katanya kepada SINDO tadi malam. Anak usia sembilan tahun secara psikologis masih labil dan mudah dipengaruhi orang dewasa. Lingkungan tempat bergaul bisa menjadi faktor yang membuat anak tersebut kemudian melarikan uang orangtuanya.

”Dalam konteks usia, harusnya (Vian) belum memiliki kesadaran nilai uang sebanyak itu.Jadi,bisa saja ada orang lain yang menggerak kan si anak,”lanjutnya. Bagaimanapun, tetap tidak masuk akal anak usia sembilan membawa kabur uang sebanyak itu. ”Kalau sudah dicari dan ketemu, sebaiknya tidak perlu dimarahi, tapi justru diperlakukan secara baik dan ditanya baik-baik,”ujarnya.

Dalam pandangan Irmansyah MD, psikiater dari FKUI, berapa pun jumlah uang yang diambil menandakan adanya ketidakberesan dalam diri si anak.Tinjauan dilakukan tak hanya kepada anak, tetapi juga pola hubungannya dengan orangtua.

”Apakah dia selalu mendapatkan yang dia inginkan atau sebaliknya, selalu dikekang. Bisa jadi, kemampuan menahan keinginan si anak tadi yang (berakibat) tidak baik,”kata Irmansyah. (sazili mustofa/ mohammad yamin/ sofian dwi/inda susanti)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/anak-9-tahun-kabur-bawa-usd12.000-milik-ay.html

Senin, 31 Maret 2008

April Mop, Tragedi Pembantaian Umat Islam Spanyol

Tiap tanggal 1 April, ada saja orang—terutama anak-anak muda—yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai ‘April Mop’. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)

SEJARAH APRIL MOP

Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.

Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.

Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(rizki)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/tha/8330190214-april-mop-tragedi-pembantaian-umat-islam-spanyol.htm

Harus Terukur secara Hukum

Senin, 31 Mar 2008,


Rumusan Capres Tak Tercela di RUU Pilpres Perlu Disempurnakan
JAKARTA - Persyaratan capres tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang diatur UU No 23/2003 tentang Pilpres dinilai terlalu normatif. Akibatnya, aturan yang mengategorikan judi, mabuk, penggunaan narkoba, dan zina sebagai perbuatan tercela itu menjadi kurang aplikatif.

Sejalan dengan perumusan RUU Pilpres yang baru di DPR, kini berkembang wacana di sejumlah fraksi untuk menyempurnakan rumusan tersebut.

"Penggunaan klausul apa pun dalam undang-undang harus definitif dalam terminologi hukum," kata Ketua FPKS Mahfudz Siddiq di Jakarta kemarin (30/03).

Salah satu alternatif rumusan yang ditawarkan FPKS adalah tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang mendapatkan sanksi pidana. Menurut dia, tanpa menggunakan pendekatan hukum, aturan mengenai perbuatan tercela akan terasa samar dan bias. Bahkan, berpotensi memicu munculnya fitnah.

"Perbuatan tercela bukan sekadar tuduhan, tapi harus bisa dibuktikan di hadapan hukum," tegas Mahfudz.

Tapi, apakah tetap harus menggunakan klausul tidak pernah? Bukankah kita hendak memilih presiden, bukan malaikat? "Kalau ingin menjaga posisi presiden betul-betul sakral, kita tetap harus menggunakan klausul tidak pernah," jawabnya. Dengan demikian, imbuh dia, setiap orang, khususnya yang berniat menjadi pemimpin, secara sadar akan menata hidupnya sejak dini.

Secara terpisah, Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung juga meminta syarat itu tetap dipertahankan. Menurut dia, pemimpin harus orang yang benar-benar terpilih. Sebab, persoalan negatif yang melekat pada diri pemimpin pasti akan berimbas kepada negara.

"Tapi, supaya tidak normatif, multitafsir dan memicu fitnah, ukurannya perlu diperjelas," kata Pram, demikian dia akrab disapa.

Untuk itu, Pram mendukung penyempurnaan klausul syarat tersebut dengan memasukkan unsur pembuktian hukum. "Kita memang tidak sedang memilih malaikat. Karena itu, patokannya harus hukum," ujarnya. (pri/mk)

Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=333531