Kamis, 22 Mei 2008

Pemuda Saudi Berhasil Taklukkan Puncak Gunung Tertinggi Dunia



Farouq Saad Hamad al-Zuman, pemuda Saudi berusia 30 tahun berhasil menancapkan bendera Arab Saudi di puncak Gunung Everest pada Rabu (21/5). Dia adalah orang Saudi pertama yang berhasil menaklukan gunung tertinggi di dunia itu.


Al-Zuman sampai di puncak pada pukul 12.40 siang waktu Saudi. Ibunda Al-Zuman mengungkapkan rasa syukur dan bangganya ketika puteranya dikabarkan berhasil mencapai puncak Gunung Everest. "Saya bersyukur pada Allah karena cita-cita anak lelaki saya dan misi bangsa Saudi sukses. Farouq membuat kami semua bangga, " kata sang ibu, Aasma Al-Yahya pada Arab News.


Tiga dari 10 orang tim ekspedisi pendakian Gunung Everest gagal mencapai puncak. Salah seorang pendaki asal Jepang bahkan kondisinya kritis ketika masih di tengah pendakian.


Al-Zuman kini mendapat julukan baru "Sir Edmund Hillary of Saudi Arabia.." Julukan itu diberikan oleh boss dan sponsor al-Zuman, Sultan Al-Bazie yang juga CEO Attariq Communications. Edmund Hillary, pendaki gunung asal Selandia Baru bersama penunjuk jalannya Tenzing Norgay asal Nepal, adalah orang-orang pertama yang berhasil menaklukan puncak Everest pada tahun 1953. Dalam sejarah pendakian Gunung Everest, tercatat 10 orang pendaki tewas sebelum mencapai puncak tertinggi dunia itu.


Sebelumnya, Al-Zuman juga berhasil mencapai puncak Gunung Rainer di Washington, AS, Gunung Halealala di Maui, Hawai dan Gunung Shasta di California. Selain sebagai pendaki gunung, Al-Zuman juga dikenal sebagai perenang profesional dan pemegang sabuk hitam Tae Kwondo. (ln/ArabNews)


Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/int/8522174500-pemuda-saudi-berhasil-taklukkan-puncak-gunung-tertinggi-dunia.htm

Rekor Terbanyak Gapai Everest



Appa Sherpa 18 Kali Berada di Puncak Dunia

KATHMANDU - Sebagai gunung tertinggi di dunia, banyak rekor yang dikaitkan dengan Mount Everest. Mulai yang tertua, termuda, tercepat, dan sebagainya.


Kalau ditanya siapa yang terbanyak menggapai atap dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut itu, jawabnya adalah Appa Sherpa. Pendaki berusia 48 tahun tersebut 18 kali menjejakkan kakinya di puncak gunung yang menurut versi Tiongkok bernama Qomolangma itu.


Appa memecahkan rekor sendiri 17 kali menggapai puncak Everest. Asosiasi Pendakian Nepal mengatakan kepada AFP bahwa Appa mencapai puncak tertinggi di dunia itu ketika hari masih pagi.


"Appa Sherpa mencapai puncak Everest pada pukul 05.45 (waktu setempat)," ungkap Ang Tsering Sherpa, salah satu anggota asosiasi tersebut. Saat Appa menggapai puncak Everest itu, persis pukul 00.00 GMT.


Pendaki tersering kedua di belakang Appa adalah Chhewang Nima, 42. Dia sukses mencapai puncak gunung yang berada di rangkaian Pegunungan Himalaya tersebut hingga 15 kali.


Saat ini adalah waktu terbaik untuk mendaki Everest. Tidak mengherankan jika banyak pendaki yang sudah siap menuju puncak gunung tersebut. Itu terlihat dari banyaknya tenda pendaki yang berjajar di lereng gunung hingga mencapai beberapa kilometer. Apalagi, jalur pendakian itu sempat ditutup untuk memberi kesempatan pembawa obor Olimpiade Beijing mencapai puncak tersebut.


Appa Sherpa mulai mendaki Everest 1987. Dia menjadi pilihan banyak pendaki asing untuk dijadikan pendamping. Sebagai lelaki yang dilahirkan dan besar di wilayah tersebut, dia sangat mengenal medan pendakian Everest.


Bapak empat anak itu pun menjadikan aktivitas penunjuk jalan bagi para pendaki sebagai profesi dan sumber nafkahnya. Pencapaian ke-18 tersebut diraih saat dia mengantar tim ekspedisi Eco Everest yang mencoba meneliti efek pemanasan global terhadap puncak Everest. "Dia tidak berencana mencapai puncak, namun bergabungnya dia dengan ekspedisi Eco Everest merupakan keinginannya untuk meningkatkan kepedulian atas mulai melelehnya sungai es dan melemahnya lingkungan pegunungan," ujar Ang Tsering.


Puncak Everest pertama terjamah manusia pada 1953. Edmund Hillary dan Terzing Norgay-lah yang pertama melakukan itu.


Sejak itu, tidak kurang dari 3.000 ekspedisi pendakian berhasil sampai di puncak. Juga tercatat sedikitnya 200 orang telah kehilangan nyawa dalam upaya menggapainya. (AFP/BBC/erm/ruk)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342989


Rabu, 21 Mei 2008

Mini Menangis, Andrea Kabur ke Himalaya



Jelang Syuting Laskar Pelangi

JAKARTA - Artis cantik Cut Mini tidak bisa memendam rasa haru ketika ditawari salah satu peran untuk film Laskar Pelangi. Bahkan, Cut Mini sampai menangis tiga kali setelah diterima Miles Production untuk memerankan Ibu Muslimah (Bu Mus), dalam film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata itu.


Menurut perempuan yang akrab disapa Mini tersebut, datangnya tawaran sungguh mengejutkan. "Ini kejadian yang nggak disangka. Ketika itu, di rumah lagi heboh buku Laskar Pelangi dan saya ke toko buku untuk membelinya. Buku belum sempat dibuka, tiba-tiba Riri (Riri Riza, sutradara Laskar Pelangi, Red) telepon, menawarkan kasting film," kisahnya saat jumpa pers jelang syuting Laskar Pelangi di MP Book Point, Senin (19/5) malam.


Tanpa berpikir, Mini menerima. Terlebih, sejak lama dirinya mengincar peran yang disutradarai Riri dan diproduseri Mira Lesmana tersebut. "Seminggu kemudian, saya ditelepon lagi untuk kasting kedua. Saya disuruh pakai baju muslim, pakai kerudung. Sejak itu, keinginan saya untuk memerankan Bu Mus tambah kuat," imbuhnya.


Seminggu kemudian, Mira menelepon dan mengatakan bahwa dirinya terpilih menjadi Bu Mus. "Alhamdulillah. Saya senang banget sampai menangis," terang Mini. Tangisan Mini belum habis. Saat menerima potongan skenario yang harus dia hafal dan pahami, dia menangis lagi. "Bolak-balik saya baca, saya menangis. Orang rumah sampai bilang, kenapa sih pakai menangis segala. Tapi, saya antusias banget, nggak tahu kenapa," ungkapnya.


Tangisan Mini tumpah lagi saat jumpa pers, kemarin (20/5). Di hadapan beberapa seniornya, seperti Mathias Muchus, Alex Komang, Slamet Rahardjo, Ikranagara, Riri dan Mira, serta sang penulis, Andrea, air mata Mini menetes. "Saya merinding. Kampungan ya, pake acara nangis segala. Tapi, saya benar-benar terharu," akunya.


Beberapa waktu lalu, Mini sudah menuju Belitung, lokasi syuting Laskar Pelangi dan lokasi asli tulisan di novel itu. Dia sudah bertemu dengan beberapa anak yang terpilih lewat kasting di sana. Dia juga berjumpa dengan Bu Mus yang asli. "Saya bilang, saya Bu Mus yang palsu. Kagum sekali saya sama dia (Bu Mus, Red). Dia perempuan tegar dan sabarnya tinggi sekali," puji Mini.


Bukan hanya Mini yang antusias. Andrea yang mengaku sudah membaca skenarionya sampai draf ke-11 sangat berharap agar filmnya segera selesai. "Amazing! Mereka (pemain, Red) bisa adaptasi dengan baik. Fair, skenario lebih baik daripada novelnya," ucapnya. "Ini proyek luar biasa bagi suku saya. Sudah nggak sabar. Biar tidak terasa lama menunggu syuting, saya pergi ke luar negeri dulu. Niatnya ke Himalaya," imbuh pria asal Belitung itu.


Menurut Mira, pada 24 Mei pihaknya berencana syukuran di Belitung, kemudian syuting. Sebelumnya, sudah dilakukan kasting pemain untuk mendapatkan pemeran anak-anak. "Ada 1.300 yang dikasting. Semua anak asli Belitung. Hanya 12 yang kami pilih," kata Mira.


Film yang skenarionya ditulis Salman Aristo tersebut rencananya dirilis pada September 2008. Selain 12 anak asli Belitung, Laskar Pelangi juga menampilkan 12 aktor terkenal lain. Misalnya, Jajang C. Noer, Tora Sudiro, Rieke Diah Pitaloka, dan Lukman Sardi. (gen/tia)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342596


Hidupkan Gen Hewan Punah



Diambil dari Spesimen Berusia 100 Tahun, Ditanamkan ke Tikus

SYDNEY - Mimpi menghidupkan binatang yang sudah punah, seperti tergambar dalam film Jurassic Park, kian mendekati kenyataan. Kemarin (20/5), sekelompok ilmuwan menyatakan telah "menghidupkan kembali" sebuah gen dari macan Tasmania yang telah punah.


Cara yang mereka lakukan persis yang digambarkan dalam Jurassic Park. Ilmuwan dari beberapa universitas di Australia dan AS mengekstrakkan sebuah gen dari spesimen thylacine, hewan mirip anjing yang lebih dikenal dengan nama macan Tasmania. Mereka lalu menghidupkan kembali gen tersebut di dalam embrio tikus. "Ini kali pertama DNA dari spesies yang telah punah dipakai untuk memancing respons fungsional pada makhluk hidup lain," kata Andrew Pask dari University of Melbourne yang memimpin proyek itu.


Macan Tasmania terakhir mati di kandangnya di Kebun Binatang Hobart pada 1936. Namun, jaringan thylacine, baik jaringan muda maupun jaringan dewasa, diasetkan di dalam alkohol. Tim riset itu menggunakan spesimen tersebut dari Museum Victoria di Melbourne.


"Tim riset ini mengisolasi DNA dari spesimen berusia 100 tahun. Setelah memastikan bahwa itu benar-benar DNA thylacine, kami lalu menanamkan ke dalam embrio tikus dan meneliti fungsinya. Ternyata, DNA thylacine tersebut benar-benar bisa dibangkitkan. Ia berfungsi dalam pengembangan cartilage tikus, yang nanti membentuk tulang," jelas Pask.


Temuan itu seolah membangkitkan kembali mimpi menciptakan ulang binatang yang telah punah. Mike Archer, dosen di University of New South Wales yang memimpin upaya mengkloning thylacine saat masih menjadi direktur Museum Australia, menyebut temuan tersebut sebagai langkah amat penting. "Secara pribadi, saya sangat yakin hal itu bisa terjadi. Saya punya tim yang juga meneliti binatang yang telah punah. Kami pikir itu sangat mungkin dilakukan," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.


Pask juga yakin bahwa menciptakan binatang-binatang yang sudah punah mungkin dilakukan suatu hari nanti. Namun, menurut dia, hal itu tidak mungkin dilakukan dengan teknik yang dipakai timnya saat ini. "Kita memang bisa melihat fungsi salah satu gen dalam binatang tersebut. Tapi, kebanyakan binatang memiliki 30.000 gen," katanya.


Dengan teknik yang lebih maju, lanjut Pask, peneliti mungkin mampu menghidupkan kembali binatang yang sudah punah. "Itu nanti, saat sains sudah sampai ke tahap tersebut. Saat ini, kami belum bisa melakukannya. Teknik yang kami ciptakan sekarang baru bisa dipakai untuk melihat fungsi DNA dari spesies apa pun yang sudah punah. Jadi, Anda bisa memanfaatkan untuk melihat fungsi gen mammoth, manusia Neanderthal, bahkan dinosaurus. Kalau kita punya gennya, tentu," terang Pask. Hasil studi ilmuwan Australia-AS tersebut akan diterbitkan dalam jurnal sains internasional PLoS ONE edisi Selasa.


Di tengah kian banyaknya spesies yang terancam punah, temuan itu dianggap sangat vital. "Metode kami ini menunjukkan bahwa akses kita terhadap keragaman genetik makhluk hidup yang telah punah mungkin tak sepenuhnya musnah," kata Marilyn Renfree dari University of Melbourne.


Namun, Renfree juga mengingatkan bahwa tujuan riset itu bukan untuk menciptakan kembali binatang-binatang yang telah punah. "Itu mungkin bisa dilakukan suatu saat nanti. Tapi, saya kira tidak pada generasi kami. Pada generasi anak-anak kami, mungkin. Tapi, masih diperlukan demikian banyak tahap sebelum kita benar-benar bisa melakukannya."


Mimpi menghidupkan kembali hewan yang telah punah seolah meledak pada 1993 saat film fiksi sains Jurassic Park menyerbu bioskop. Dalam film garapan Steven Spielberg berdasar novel Michael Crichton tersebut, digambarkan para ilmuwan mengkloning gen dinosaurus yang didapatkan dari fosil nyamuk prasejarah yang pernah mengisap darah binatang raksasa tersebut. Raksasa prasejarah itu pun lahir kembali dan menebar teror. (AFP/sha/soe)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342668


Selasa, 20 Mei 2008

Ijinkan Aku

Aku tahu. Aku sadar. Seberat apa pun perjuanganku di negeri asing ini, sampai kapan pun takkan pernah cukup untuk menggantikan segala jerih payah kedua orang tuaku. Pengorbananku tidaklah seberapa dibandingkan penderitaan ibu ketika mengandungku selama sembilan bulan lamanya. Bantuan yang aku berikan tidaklah cukup untuk menggantikan segala usaha ayah yang telah banting tulang memenuhi semua kebutuhan hidupku. Sangatlah tolol jika aku berpikir bahwa aku telah berbuat yang terbaik bagi mereka. Aku hanyalah seorang anak yang telah lama menyusahkan dan mengecewakan mereka, memberi beban hidup yang sangat berat untuk dipikul.

Aku bersyukur bahwa aku memiliki kedua orang tua yang paling hebat di dunia ini. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu dan ayahku. Tidak ada sesuatu pun yang paling berharga di dunia ini selain kasih sayang dan restu mereka. Ibu dan ayah adalah orang-orang yang paling aku rindui. Setiap saat aku rindu mereka. Aku ingin mencium tangan mereka. Aku ingin memeluk ibu dan ayah. Ya Allah berikanlah aku kesempatan untuk itu.

Teringat ketika aku berkata kepada ibu lewat telepon bahwa aku akan memperpanjang kontrak kerjaku di negeri ini. Aku akan menunda kepulangan. Terdengar ibu terisak penuh kesedihan. Maafkan aku ibu. Bukannya aku tidak rindu ibu. Bukannya aku bermaksud untuk durhaka. Aku hanya ingin meraih cita-citaku. Aku sangat berharap semua adik-adikku bisa menyelesaikan sekolah dan berlanjut ke perguruan tinggi. Aku tak ingin mereka putus kuliah karena kendala biaya. Tidak seperti aku yang tidak selesai kuliah. Cukuplah aku yang bersedih karena tidak selesai kuliah. Semoga saja segala cita-cita adik-adikku tercapai. Semoga saja aku bisa menolong mereka. Dan semoga saja mereka menjadi anak-anak yang sholeh, berbakti kepada ibu dan ayah. Menjadi pembela agama-Nya yang benar. AMIN.

Dengan segala keterbatasanku aku memohon kekuatan-Mu ya Allah. Ijinkan aku…

Senin, 19 Mei 2008

Harley Pemberian Laksamana Sukardi

Kecelakaan di Desa Kedung Galar, Ngawi, Jawa Timur, bukan yang pertama dialami Sophan Sophiaan dengan Harley-Davidson (HD) miliknya. Lima bulan lalu, bintang film senior itu juga sempat terjatuh dari motor gede (moge) kesayangannya.

"Kejadiannya di daerah Permata Hijau (Jakarta Selatan). Tabrakan beruntun, tapi nggak terlalu kencang dan Papa masih sempat lompat dari motor," ungkap Romi Octaviano, putra sulung almarhum.

Setiba di rumah, Sophan langsung menceritakan kejadian yang baru dialami kepada istri tercintanya, Widyawati. "Papa cerita sambil ketawa. Mama yang panik. Orang jatuh malah ketawa-ketawa," kata Romi. Memang, saat itu tak ada cedera serius yang dialami Sophan.

Kecelakaan di Permata Hijau tersebut tak membuat Sophan kapok. Bahkan, putra Manai Sophiaan itu menjadi penggagas Jalur Merah Putih (JMP), tur Kebangkitan Nasional yang membawanya ke peristirahatan terakhir. Widyawati yang sangat panik saat diberi tahu mengenai kecelakaan Permata Hijau tersebut malah menjadi "buntut" dalam tur itu.

Sophan sejak muda tergila-gila pada roda dua. Saat duduk di bangku SMA, ke mana-mana dia bersepeda motor. "Baru kesampaian punya motor gede lima tahun lalu," jelas Romi.

Lantas, berapa harga Harley milik ayahnya itu? "Nggak beli kok. Harley itu pemberian teman dekatnya, yaitu Pak Laks (mantan menteri BUMN yang juga pendiri PDP atau Partai Demokrasi Pembaruan Laksamana Sukardi, Red)," ungkapnya.

Dari price list moge, Harley-Davidson Ultra Classic Electra Glide seperti milik Sophan berbanderol Rp 425 juta.

HD berkapasitas mesin 1.600 cc itu menjadi obat penghilang stres bagi Sophan. Sejak punya mainan baru itu, kata Romi, beberapa penyakit ringan yang kerap dikeluhkan ayahnya berangsur hilang. Misalnya, pusing dan tekanan darah naik.

"Kalau sudah mikirin kondisi negara, biasanya dia pusing. Obatnya ya motor itu. Paling nggak, dengan naik motor, terus dibersihin, dia bisa punya semangat baru," tegas pria yang telah memberikan satu cucu untuk orang tuanya tersebut.

"Papa punya kepanjangan sendiri untuk HD selain Harley-Davidson. Yaitu, healing device," kata Romi lantas tersenyum.

Sophan sangat telaten merawat motor besar kesayangannya itu. Setiap usai dipakai, sebelum diparkir di garasi, pria berkumis tebal tersebut tidak pernah lupa membersihkan lebih dulu. Ibaratnya, sebelum masuk ke kandang, semua harus bersih.

"Kalau sudah ngelus-ngelus motor, bisa berjam-jam. Biasanya di sini nih dia duduknya," ujar Romi sambil menunjuk salah satu sisi teras rumahnya. Namun, untuk servis moge miliknya, almarhum selalu ke bengkel.

Di tempat terpisah, salah seorang sahabat yang paling merasa kehilangan sosok almarhum Sophan Sophiaan adalah aktor senior Slamet Rahardjo. Begitu banyak kenangan yang terekam di memori Slamet tentang Sophan.

Salah satunya, ketika keduanya sama-sama berjalan di tengah tandus industri film pada era 1980-an. "Kami sama-sama membangun kepercayaan masyarakat terhadap film Indonesia. Dia sangat berarti buat saya," tegas Slamet.

Meski berada di bidang dan era yang sama, tidak pernah sedikit pun tebersit dalam pikiran Slamet untuk menganggap Sophan sebagai saingan. Bagi dia, aktor yang juga aktif sebagai sutradara itu lebih seperti tandem dalam menyukseskan perfilman nasional.

"Suatu ketika kami pernah jadi superstar Indonesia. Ketika itu, siapa yang nggak kenal Sophan Sophiaan, Widyawati, Slamet Rahardjo, dan Cristhine Hakim. Empat orang itu. Perlahan tapi pasti. Perfilman yang sedang runtuh sama-sama kami bangun bersama sutradara-sutradara jagoan ketika itu," ungkapnya.

Di mata dia, Sophan merupakan sosok yang sangat bersih. "Seorang yang sangat bersih telah pergi meninggalkan kita. Dia tidak pernah berbuat menyimpang. Rasa cintanya yang begitu besar terhadap bangsa harus kita tiru," ujarnya. (rie/pri/tof)

Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=10488

Puntung Rokok Bakar Kapal 769 Penumpang

BALA BANTUAN: Nelayan berusaha menolong penumpang KM Dharma Kencana I yang terbakar kemarin.

SAMPIT - Tragedi angkutan penumpang umum kembali terjadi. Kali ini menimpa kapal penumpang angkutan laut. Kapal feri berjenis roro (roll of - roll on), KM Dharma Kencana I, milik PT Dharma Lautan Utama, terbakar hebat di sekitar perairan Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Sampit, Kalimantan Tengah, kemarin (18/5) sekitar pukul 12.45 WIB. Dugaan sementara, api berasal dari puntung rokok salah satu penumpang.

Kapal yang dinakhodai Matheuez Anton Kurniawan Saputra itu sesuai dengan manifes mengangkut 734 penumpang. Mereka terdiri atas 668 penumpang dewasa, 22 anak-anak, dan 22 bayi, serta 22 ABK (Anak Buah Kapal) dan 35 orang pekerja eksternal kapal. Total 769 penumpang. Selain itu, kapal mengangkut 35 kendaraan. Rinciannya, 8 sedan, 6 alat berat, 14 truk, 3 truk tronton, dan 4 truk fuso.

Api hanya membakar bagian dek atas kapal, sehingga puluhan mobil yang berada di dek bawah hingga palka terselamatkan.

Laporan sementara dari Kalteng Pos (Grup Jawa Pos), tidak ada korban jiwa. Namun, 95 penumpang terluka. Dari jumlah itu, tiga orang patah tulang, 1 trauma, 21 orang rawat jalan, dan 70 sisanya hanya luka ringan. Para korban mendapat perawatan intensif di RSU dr Murjani Sampit dan beberapa puskesmas terdekat dengan lokasi kejadian.

Kapal terbakar saat memasuki perairan Sungai Mentaya. Tepatnya di sekitar boy satu, yang berada di sekitar Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, akan merapat di Pelabuhan Sampit, dan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Belum ada penjelasan resmi menyangkut penyebab utama munculnya api, yang menghanguskan bagian dek penumpang. Informasi yang dihimpun Kalteng Pos menyebutkan, api diduga dari puntung rokok salah satu penumpang. Puntung tersebut jatuh ke tumpukan tali kapal. Embusan angin yang kencang membuat bara api pada puntung tersebut menyala hingga membakar seluruh gulungan tali kapal.

Api yang berkobar dari buritan kapal di dek atas langsung menjalar ke bagian kapal lain. Upaya pemadaman yang terlambat menyebabkan api terus berkobar dan secara bertahap membakar bagian-bagian kapal di dek atas.

Saat api berkobar, hanya sebagian kecil penumpang yang tahu. Pihak ABK, kata sejumlah penumpang yang diwawancarai koran ini, tidak mengumumkan bahaya yang terjadi. Penumpang hanya disuruh kembali ke tempat masing-masing dan dilarang melakukan apa pun.

Asap tebal dari kapal yang terlihat jelas dari dermaga Pelabuhan Pasar Samuda, menarik perhatian sejumlah motoris kelotok penyeberangan yang sandar di dermaga. Tanpa dikomando, mereka langsung menghidupkan mesin kelotoknya dan melaju ke arah kapal.

Menyadari apa yang terjadi, para penumpang langsung panik. Mereka berebut naik ke perahu motor nelayan untuk menyelamatkan diri. Karena berdesakan, tidak sedikit yang terjatuh. Mereka menderita luka berat dan luka ringan. Beberapa di antaranya terjun ke air, tanpa sempat membawa barang bawaan.

Para penumpang dievakuasi di sejumlah tempat, seperti di kawasan Pasar Besar Samuda, Pos Polair Samuda dan Kantor Adpel (Administrator Pelabuhan) Samuda. Para penumpang lantas dibawa ke Kota Sampit, dengan mobil angkutan yang disiapkan Pemkab Kotim.

Karena lokasi kejadian tidak jauh dari kota, upaya penyelamatan terbilang sangat cepat. Baik pemadaman api maupun evakuasi penumpang. Petugas bersama masyarakat bahu-membahu mengatasi kebarakan itu. Puluhan mobil ambulans disiapkan untuk mengevakuasi penumpang yang terluka-luka dan perlu segera mendapat perawatan medis.

Terbakarnya KM Dharma Kencana I mengantarkan para ABK berurusan dengan polisi. Kini, 22 ABK diamankan di Polairud Polda Kalteng untuk dimintai keterangan.

Saat diperiksa Polairud, kondisi para ABK terlihat belum stabil. Di antara para ABK, nakhoda kapal Matheuez Anton Kurniawan Saputra terlihat paling tegang. Dia kesulitan menjawab setiap pertanyaan petugas. "Api pertama terlihat dari gulungan tali jangkar di buritan kapal," tutur Matheuez.

Kaur Bin Ops Dit Polairud Polda Kalteng Kompol Teguh Eko Yulianto saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. Teguh belum berani menyebutkan adanya tersangka atau tidak. "Kasus ini masih dalam penyelidikan dan ditangani Polairud karena peristiwanya di air. Tetapi, Polairud tetap berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya," sebutnya.

Dalam penanganan korban, lanjut Teguh, pihaknya menurunkan empat kapal ditambah kapal dari Pos AL (angkatan laut), KP3, polsek, dan banyak pihak lain. "Semua bergerak cepat menolong para penumpang agar tidak ada korban," cetusnya.

Pemimpin Cabang PT Dharma Lautan Utama, Hendroyono ST di lokasi evakuasi korban di Pasar Samuda memastikan, pihaknya siap menangani para penumpang agar bisa sampai tujuan masing-masing. "Kami telah menyiapkan armada pengganti untuk mengangkut para penumpang ke Sampit," jelasnya. (pud/uzi/arb/jpnn)

Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=10492