Appa Sherpa 18 Kali Berada di Puncak Dunia
KATHMANDU - Sebagai gunung tertinggi di dunia, banyak rekor yang dikaitkan dengan Mount Everest. Mulai yang tertua, termuda, tercepat, dan sebagainya.
Kalau ditanya siapa yang terbanyak menggapai atap dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut itu, jawabnya adalah Appa Sherpa. Pendaki berusia 48 tahun tersebut 18 kali menjejakkan kakinya di puncak gunung yang menurut versi Tiongkok bernama Qomolangma itu.
Appa memecahkan rekor sendiri 17 kali menggapai puncak Everest. Asosiasi Pendakian Nepal mengatakan kepada AFP bahwa Appa mencapai puncak tertinggi di dunia itu ketika hari masih pagi.
"Appa Sherpa mencapai puncak Everest pada pukul 05.45 (waktu setempat)," ungkap Ang Tsering Sherpa, salah satu anggota asosiasi tersebut. Saat Appa menggapai puncak Everest itu, persis pukul 00.00 GMT.
Pendaki tersering kedua di belakang Appa adalah Chhewang Nima, 42. Dia sukses mencapai puncak gunung yang berada di rangkaian Pegunungan Himalaya tersebut hingga 15 kali.
Saat ini adalah waktu terbaik untuk mendaki Everest. Tidak mengherankan jika banyak pendaki yang sudah siap menuju puncak gunung tersebut. Itu terlihat dari banyaknya tenda pendaki yang berjajar di lereng gunung hingga mencapai beberapa kilometer. Apalagi, jalur pendakian itu sempat ditutup untuk memberi kesempatan pembawa obor Olimpiade Beijing mencapai puncak tersebut.
Appa Sherpa mulai mendaki Everest 1987. Dia menjadi pilihan banyak pendaki asing untuk dijadikan pendamping. Sebagai lelaki yang dilahirkan dan besar di wilayah tersebut, dia sangat mengenal medan pendakian Everest.
Bapak empat anak itu pun menjadikan aktivitas penunjuk jalan bagi para pendaki sebagai profesi dan sumber nafkahnya. Pencapaian ke-18 tersebut diraih saat dia mengantar tim ekspedisi Eco Everest yang mencoba meneliti efek pemanasan global terhadap puncak Everest. "Dia tidak berencana mencapai puncak, namun bergabungnya dia dengan ekspedisi Eco Everest merupakan keinginannya untuk meningkatkan kepedulian atas mulai melelehnya sungai es dan melemahnya lingkungan pegunungan," ujar Ang Tsering.
Puncak Everest pertama terjamah manusia pada 1953. Edmund Hillary dan Terzing Norgay-lah yang pertama melakukan itu.
Sejak itu, tidak kurang dari 3.000 ekspedisi pendakian berhasil sampai di puncak. Juga tercatat sedikitnya 200 orang telah kehilangan nyawa dalam upaya menggapainya. (AFP/BBC/erm/ruk)
Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar