Diambil dari Spesimen Berusia 100 Tahun, Ditanamkan ke Tikus
SYDNEY - Mimpi menghidupkan binatang yang sudah punah, seperti tergambar dalam film Jurassic Park, kian mendekati kenyataan. Kemarin (20/5), sekelompok ilmuwan menyatakan telah "menghidupkan kembali" sebuah gen dari macan Tasmania yang telah punah.
Cara yang mereka lakukan persis yang digambarkan dalam Jurassic Park. Ilmuwan dari beberapa universitas di Australia dan AS mengekstrakkan sebuah gen dari spesimen thylacine, hewan mirip anjing yang lebih dikenal dengan nama macan Tasmania. Mereka lalu menghidupkan kembali gen tersebut di dalam embrio tikus. "Ini kali pertama DNA dari spesies yang telah punah dipakai untuk memancing respons fungsional pada makhluk hidup lain," kata Andrew Pask dari University of Melbourne yang memimpin proyek itu.
Macan Tasmania terakhir mati di kandangnya di Kebun Binatang Hobart pada 1936. Namun, jaringan thylacine, baik jaringan muda maupun jaringan dewasa, diasetkan di dalam alkohol. Tim riset itu menggunakan spesimen tersebut dari Museum Victoria di Melbourne.
"Tim riset ini mengisolasi DNA dari spesimen berusia 100 tahun. Setelah memastikan bahwa itu benar-benar DNA thylacine, kami lalu menanamkan ke dalam embrio tikus dan meneliti fungsinya. Ternyata, DNA thylacine tersebut benar-benar bisa dibangkitkan. Ia berfungsi dalam pengembangan cartilage tikus, yang nanti membentuk tulang," jelas Pask.
Temuan itu seolah membangkitkan kembali mimpi menciptakan ulang binatang yang telah punah. Mike Archer, dosen di University of New South Wales yang memimpin upaya mengkloning thylacine saat masih menjadi direktur Museum Australia, menyebut temuan tersebut sebagai langkah amat penting. "Secara pribadi, saya sangat yakin hal itu bisa terjadi. Saya punya tim yang juga meneliti binatang yang telah punah. Kami pikir itu sangat mungkin dilakukan," katanya kepada Australian Broadcasting Corporation.
Pask juga yakin bahwa menciptakan binatang-binatang yang sudah punah mungkin dilakukan suatu hari nanti. Namun, menurut dia, hal itu tidak mungkin dilakukan dengan teknik yang dipakai timnya saat ini. "Kita memang bisa melihat fungsi salah satu gen dalam binatang tersebut. Tapi, kebanyakan binatang memiliki 30.000 gen," katanya.
Dengan teknik yang lebih maju, lanjut Pask, peneliti mungkin mampu menghidupkan kembali binatang yang sudah punah. "Itu nanti, saat sains sudah sampai ke tahap tersebut. Saat ini, kami belum bisa melakukannya. Teknik yang kami ciptakan sekarang baru bisa dipakai untuk melihat fungsi DNA dari spesies apa pun yang sudah punah. Jadi, Anda bisa memanfaatkan untuk melihat fungsi gen mammoth, manusia Neanderthal, bahkan dinosaurus. Kalau kita punya gennya, tentu," terang Pask. Hasil studi ilmuwan Australia-AS tersebut akan diterbitkan dalam jurnal sains internasional PLoS ONE edisi Selasa.
Di tengah kian banyaknya spesies yang terancam punah, temuan itu dianggap sangat vital. "Metode kami ini menunjukkan bahwa akses kita terhadap keragaman genetik makhluk hidup yang telah punah mungkin tak sepenuhnya musnah," kata Marilyn Renfree dari University of Melbourne.
Namun, Renfree juga mengingatkan bahwa tujuan riset itu bukan untuk menciptakan kembali binatang-binatang yang telah punah. "Itu mungkin bisa dilakukan suatu saat nanti. Tapi, saya kira tidak pada generasi kami. Pada generasi anak-anak kami, mungkin. Tapi, masih diperlukan demikian banyak tahap sebelum kita benar-benar bisa melakukannya."
Mimpi menghidupkan kembali hewan yang telah punah seolah meledak pada 1993 saat film fiksi sains Jurassic Park menyerbu bioskop. Dalam film garapan Steven Spielberg berdasar novel Michael Crichton tersebut, digambarkan para ilmuwan mengkloning gen dinosaurus yang didapatkan dari fosil nyamuk prasejarah yang pernah mengisap darah binatang raksasa tersebut. Raksasa prasejarah itu pun lahir kembali dan menebar teror. (AFP/sha/soe)
Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342668
Tidak ada komentar:
Posting Komentar