Makassar - Keributan kembali terjadi antara anggota TNI dan Polri. Kali ini, anggota TNI yang meregang nyawa.
Keributan antar aparat negara itu terjadi di depan sebuah klinik kesehatan alternatif di Jl Kapasa Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/7/2008).
Peristiwa tersebut berawal dari kedatangan Koptu Mustajab ke klinik alternatif tersebut untuk berobat sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah 30 menit, proses terapi pun selesai. Mustajab pun diminta untuk keluar dari kamar terapi batu giok itu.
Namun Mustajab menolak permintaan tersebut. Dia bahkan mengamuk saat pengobatan dihentikan.
Keributan di klinik tersebut akhirnya menarik perhatian beberapa orang polisi berpakaian preman. Klinik tersebut memang berada di dekat kantor Polsek Biringkanaya. Keempat polisi ini kemudian berusaha menenangkan Mustajab. Namun tentara itu tidak terima sehingga akhirnya terjadi perkelahian.
"Kakak saya dikeroyok dan luka-luka. Kemudian dibawa masuk ke dalam kantor Polsek," kata adik Mustajab, yang tak mau disebutkan namanya.
Namun, sambung dia, sekitar pukul 14.00 Wita pihak keluarga mendapat kabar Mustajab meninggal dunia. Jenazahnya dibawa ke RS AD Pelamonia.
Peristiwa kematian Mustajab ini memicu emosi pihak keluarga. Mereka kemudian mendatangi Mapolsek Biringkaraya.
Hingga pukul 19.00 Wita, suasana di depan Mapolsek Biringkaraya masih tegang. Puluhan keluarga korban mondar-mandir. 3 Anggota Koramil Biringkaraya juga terlihat di antara mereka.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai peristiwa ini.(djo/djo)
Keributan antar aparat negara itu terjadi di depan sebuah klinik kesehatan alternatif di Jl Kapasa Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/7/2008).
Peristiwa tersebut berawal dari kedatangan Koptu Mustajab ke klinik alternatif tersebut untuk berobat sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah 30 menit, proses terapi pun selesai. Mustajab pun diminta untuk keluar dari kamar terapi batu giok itu.
Namun Mustajab menolak permintaan tersebut. Dia bahkan mengamuk saat pengobatan dihentikan.
Keributan di klinik tersebut akhirnya menarik perhatian beberapa orang polisi berpakaian preman. Klinik tersebut memang berada di dekat kantor Polsek Biringkanaya. Keempat polisi ini kemudian berusaha menenangkan Mustajab. Namun tentara itu tidak terima sehingga akhirnya terjadi perkelahian.
"Kakak saya dikeroyok dan luka-luka. Kemudian dibawa masuk ke dalam kantor Polsek," kata adik Mustajab, yang tak mau disebutkan namanya.
Namun, sambung dia, sekitar pukul 14.00 Wita pihak keluarga mendapat kabar Mustajab meninggal dunia. Jenazahnya dibawa ke RS AD Pelamonia.
Peristiwa kematian Mustajab ini memicu emosi pihak keluarga. Mereka kemudian mendatangi Mapolsek Biringkaraya.
Hingga pukul 19.00 Wita, suasana di depan Mapolsek Biringkaraya masih tegang. Puluhan keluarga korban mondar-mandir. 3 Anggota Koramil Biringkaraya juga terlihat di antara mereka.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai peristiwa ini.(djo/djo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar