Peristiwa pembajakan terakhir yang terjadi Sabtu (15/11). Kapal supertanker milik Arab Saudi bernama the Sirius Star, dibajak pada sekitar 450 mil laut arah selatan Mombasa, Kenya.
Lokasi itu jauh dari lokasi beberapa pembajakan terakhir. Diperkirakan pembajak melebarkan wilayahnya untuk menghindari patroli multinasional.
"Saya terkejut karena ukuran kapal itu sangat besar,'' kata Admiral Mike Mullen, pemimpin pasukan gabungan dalam sebuah konferensi pers di Washington, Selasa (18/11).
Kapal Sirius Star memang meiliki ukuran raksasa. Menurut keterangan pemilik kapal yakni Vela International, yang berbasis di Arab Saudi, dengan panjang 1.080 kaki, kapal ini mampu membawa dua juta barel minyak mentah.
Kapal ini dikendalikan oleh 25 orang kru di antaranya warga negara Kroasia, Inggris, Filipina, Polandia dan Arab Saudi.
Pembajak menguasai kapal supertanker berbendera Arab Saudi yang memuat minyak mentah senilai lebih dari 100 juta dolar AS di lepas pantai Kenya. Menurut pejabat angkatan laut Amerika, ini adalah kapal berukuran terbesar yang pernah dibajak.
Pembajakan ini terjadi di tengah meningkatnya upaya pembajakan oleh pembajak dari Somalia di beberapa bulan terakhir. Ini adalah kali pertama pembajak berhasil menguasai kapal minyak bermuatan penuh.
Pembajakan ini memperburuk keamanan di lepas pantai dekat perbatasan Somalia, yang selama ini dikenal rawan pembajakan.
Pembajak dipastikan menggunakan persenjataan berat dan menggunakan kapal cepat yang dilengkapi telepon satelit dan GPS. (ear)
Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=25171&kategori=14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar