Sabtu, 10 Januari 2009

Iran Minta Ketegasan Sikap Mesir Soal Serangan Israel



(AFP)

Tehran - Iran meminta ketegasa sikap Mesir soal serangan Israel ke Palestina. Iran menilai Mesir seakan-akan menjadi partner Israel dalam agresinya ke Jalur Gaza.

"Saat ini telah terdengar dalam pertemuan-pertemuan politik negara Barat bahwa pemerintah Mesir merupakan partner dalam kejahatan yang terjadi di Gaza," ujar Ahmadinejad seperti dilansir Reuters yang mengutip Mehr News Agency, Sabtu (10/1/2009).

Mesir merupakan satu-satunya negara Arab yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Negara ini telah menjadi sasaran protes kalangan garis keras di Iran karena dianggap tidak cukup membantu warga Palestina yang tengah diserang oleh Israel.

Pada tingkat tertentu, Mesir justru menyalahkan Hamas untuk kekerasan yang terjadi. Mesir menilai Hamas gagal memperbaharui perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Saat ini Mesir bersama negara-negara Eropa tengah mengupayakan mediasi untuk konflik yang telah merenggut 821 nyawa warga Palestina dan 13 warga Israel tersebut. "Saya percaya bahwa saat ini rezim Zionis (Israel) telah menemukan partner untuk tindak kejahatannya," lanjut Ahmadinejad.

"Karena itu, saya meminta pejabat Mesir untuk secepatnya menegaskan sikap mereka terhadap negara Palestina, khususnya dalam hal penduduk Jalur Gaza dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis," imbuhnya.

Sementara itu Israel menuduh Iran memasok senjata ke Hamas. Namun Iran menegaskan pihaknya hanya memberikan bantuan moral, finansial, dan kemanusiaan kepada Palestina yang menjadi sekutunya.

Pada Kamis lalu pemimpin tertingg Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan beberapa pemerintah negara Islam di kawasan Timur Tengah telah bersalah karena tidak melakukan upaya lebih untuk menghentikan agresi Israel ke Gaza. Ahmadinejad memperkuat pandangan Khamanei dengan seruannya.

"Putuskan hubungan kalian dengan rezim Zionis. Boikot rezim ini. Jangan beri mereka kesempatan untuk mempengaruhi kalian," serunya.(sho/sho)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/01/11/060341/1066273/10/iran-minta-ketegasan-sikap-mesir-soal-serangan-israel

Puluhan Ribu Orang di Eropa dan Timur Tengah Gelar Aksi




(Reuters)

London - Puluhan ribu demonstran menggelar aksi di Eropa dan Timur tengah. Mereka mengecam agresi Israel ke Jalur Gaza. Di beberapa tempat, aksi tersebut diwarnai kericuhan.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/1/2009), 20.000 demonstran melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Israel di London, Inggris. Mereka terlibat bentrok dengan polisi. Sementara itu di Norwegia, polisi menyemprotkan gas air mata untuk menghadapi demonstran yang menggelar aksi di jalan-jalan Oslo.

Di Paris, Prancis, sekitar 30.000 orang turun ke jalan untuk mendesak Israel mengakhiri serangannya ke Gaza. Sebagian besar demonstran mengenakan peci Palestina dan meneriakkan 'kami semua orang Palestina, "Israel pembunuh,' dan 'perdamaian.'

"Kami di sini untuk mendesak dihentikannya perang yang tidak bisa diterima ini. Ada lebih dari 800 orang yang telah menjadi korban, termasuk anak-anak dan warga sipil. Kami tidak terima," ujar Pemimpin Partai Komunis Marie-George Buffet.

Di Jerman, lebih dari 40.000 orang menggelar aksi serupa. Di Irlandia, para demonstran melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Israel di Dublin. Mereka membawa sebuah keranda tiruan bergambar anak-anak Palestina yang tewas atau terluka.

Ribuan kaum Syi'ah di di Libanon juga melakukan aksi. Mereka membawa bendera Hizbullah dan Palestina.

"Kami katakan kepada warga Gaza dan para sesepuh di Gaza serta para pahlawan yang bertahan, kalian tidak sendiri. Kami bersama kalian...Kemenangan milik kalian, Insyaallah," seru pemimpin senior Hizbullah, Mohammed Raad, kepada massa.(sho/sho)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/01/11/051001/1066262/10/puluhan-ribu-orang-di-eropa-dan-timur-tengah-gelar-aksi

Indonesia Siapkan Pasukan Monitoring Mission ke Palestina





Jakarta - Meski PBB telah mengeluarkan resolusi, namun tanda-tanda akan meredanya konflik Israel-Palestina belum juga muncul. Jika gencatan senjata terjadi, Indonesia siap mengirimkan pasukan untuk melakukan monitoring mission.

"Kalau nanti terjadi gencatan senjata diperlukan monitoring mission observation. Kita diperintahkan untuk menyiapkan observation mission," ujar Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Sabtu (10/1/2009).

Hal tersebut Djoko ucapkan usai mendampingi SBY menerima telepon dari Presiden rancis Nicholas Sarkozy.

Djoko tidak menyebut berapa banyak pasukan monitoring yang akan disiapkan. Namun, menurutnya jumlahnya tidak akan banyak.

"Kita ngirim perwira. Nanti sekelompok perwira itu akan melakukan observasi di wilayah perbatasan," jelas Djoko.

Ini untuk kepentingan PBB? "Iya. Itu agar gencatan senjata berjalan dengan baik. Jika sudah dapat dihentikan gencatan senjata, pasukan masing-masing ditarik,"
pungkasnya.(anw/lrn)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/01/10/193610/1066221/10/indonesia-siapkan-pasukan-monitoring-mission-ke-palestina

Kamis, 08 Januari 2009

Kisah Dukungan Kanoute untuk Palestina


Sevilla - Mendapat kartu kuning hanyalah risiko yang amat kecil untuk sebuah dukungan moral. Seperti banyak kisah kecintaanya pada islam, Frederic Kanoute pun mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Dalam pertandingan Kamis (8/1/2009) dinihari WIB, Kanoute bermain cemerlang dengan mencetak gol kedua lima menit sebelum turun minum, saat timnya Sevilla mengalahkan Deportivo La Coruna di ajang Copa del Rey dengan skor 2-1.

Usai menjaringkan bola ke gawang lawan, striker asal Mali itu membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "Palestine". Ini tentu saja dimaksudkan sebagai dukungan pada Palestina yang tengah digempur oleh pasukan Israel di Gaza.

Walaupun tidak menjadikannya bertelanjang dada, aksi Kanoute tersebut tetap membuahkan ganjaran "kecil" berupa kartu kuning dari wasit.

Yang menarik, Kanoute sebenarnya bisa melakukan hal itu lebih awal. Saat Sevilla ditahan Osasuna 1-1 pada 4 Januari lalu, ia terlihat memakai baju dalam yang sama, yang tembus dari jersey-nya di tengah guyuran hujan. Sayangnya ia tidak berhasil mencetak gol.

Pria berusia 31 tahun ini memang dikenal sebagai muslim yang taat dan kerap bangga menunjukkan identitas keyakinannya itu. Pada tahun 2007 misalnya, pemain terbaik Afrika 2007 ini pernah memberikan gajinya selama setahun, sebesar 700.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk menyelamatkan masjid terakhir yang ada di Sevilla. Masjid tersebut sedianya akan dijual karena populasi Muslim di kota tersebut mulai punah. Pemerintah setempat pun akhirnya memberi nama tempat ibadah tersebut sesuai dengan sang pembeli.

"Jika tidak ada Kanoute, kami tidak akan beribadah pada hari Jumat lagi, di mana itu adalah hari yang suci bagi umat muslim," tukas wakil dari komunitas Islam Spanyol, sesaat setelah Kanoute membeli Masjid tersebut, seperti dilansir AFP.

Ketaatan Kanoute dalam mengamalkan ajaran Islam juga mendapat dukungan penuh dari Sevilla. Ia diberi jersey khusus tanpa sponsor. Hal itu karena sponsor utama Los Palanganas, 888.com, adalah situs judi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia juga menyumbangkan seluruh hasil penjualan kaosnya untuk beramal.

( a2s / roz )

Sumber: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2009/01/08/092824/1064889/424/kisah-dukungan-kanoute-untuk-palestina

Rabu, 07 Januari 2009

Obama Mulai Bicara Soal Konflik Israel-Palestina

Setelah lama diam terkait konflik Palestina-Israel, Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama akhirnya mulai bicara. "Jelas saya sangat khawatir dengan konflik yang terjadi di sana [Gaza]. Saya terus memantau situasi hari demi hari. Banyaknya korban sipil di Gaza dan Israel sangat mengkhawatirkan. Setelah 20 Januari, saya akan lebih dapat mengeluarkan pendapat," kata Obama di New York, Rabu (7/1).

Warga sipil memang menanggung derita akibat agresi Israel, termasuk bayi-bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit Asshifa Kota Gaza. Para dokter khawatir karena stok obat menipis. Belum lagi listrik yang menopang inkubator ini kerap mati. RS Assyifa hanya mampu menampung puluhan pasien tetapi nyatanya korban yang datang berjumlah ratusan serta terus bertambah dari hari ke hari.

Hingga hari kedua belas agresi Israel, hampir 600 warga Gaza tewas, 200 di antaranya sipil termasuk anak-anak. Sementara itu Departemen Luar Negeri Indonesia terus mengupayakan evakuasi Umi Saadah, tenaga kerja asal Salatiga, Jawa Tengah yang sudah delapan tahun bekerja di Gaza. Diperkirakan krisis kemanusiaan yang diawali blokade Israel selama 18 bulan terakhir memburuk. Bahaya kelaparan mengancam sekitar 1,5 juta warga Gaza.(JUM)
 

Bayi Baru Lahir Terkena Imbas Serangan Israel

Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza membuat bayi-bayi yang dirawat di Rumah Sakit Shifa, Kota Gaza, Rabu (7/1), menderita. Pasokan listrik di rumah sakit tersebut terhenti sejak tiga hari lalu. Selain itu suplai obat-obatan juga berkurang.

Generator yang terus dipaksa bekerja dikhawatirkan rusak dalam waktu dekat. Fasilitas inkubator yang wajib ada bagi bayi prematur terpaksa hanya bisa dinikmati sementara waktu. Hal itu diperparah minimnya bahan pangan dan air bersih yang dibutuhkan para korban.

Tak hanya korban yang khawatir, para petugas medis juga harus menjaga diri mereka sendiri di tengah gempuran Israel. Sebuah mobil ambulans milik Free Gaza Movement rusak parah saat melintasi bangunan yang jadi sasaran tembak Israel. Pengemudinya terluka parah. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga melaporkan ada enam petugas medis tewas dan lainnya luka-luka sejak serangan Israel 27 Desember silam.

Krisis kemanusiaan ini yang dikhawatirkan banyak pihak. Meski bantuan mulai dibagikan, diperkirakan krisis kemanusiaan yang diawali blokade Israel selama 18 bulan terakhir kian memburuk. Bahaya kelaparan dan penyakit mengancam sekitar 1,5 juta warga Gaza.(IKA)
 

Wilayah Gaza Terus Digempur Israel

Pesawat tempur Israel menyasar kawasan dekat sebuah sekolah milik PBB di Jebaliya, tempat warga mengungsi, Selasa (6/1). Akibatnya, sedikitnya 34 orang tewas dan puluhan lainnya cidera. Serangan ke sekolah itu merupakan yang kedua kali dilancarkan Israel sejak Senin lalu. Sebelumnya serangan dilancarkan ke sekolah di kamp pengungsi Shaati yang menewaskan tiga orang. Insiden ini menambah jumlah korban tewas menjadi 600 orang dan tiga ribu lainnya terluka.

Namun, perlawanan tetap dikobarkan pejuang Hamas. Tak hanya menembakkan roket ke wilayah Israel, tembakan turut dilepaskan ke arah pasukan darat Israel yang terus merangsek masuk mendekati Kota Gaza. Lima tentara Israel tewas sejak dimulainya serangan darat ke Gaza, Sabtu lalu.

Sementara itu, tuduhan penggunaan rudal fosfor dilontarkan organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch terhadap militer Israel. Ini setelah melihat serangan militer zionis itu sepanjang Ahad lalu. Penggunaan rudal fosfor sebagai senjata utama dinilai telah melanggar hukum internasional karena dapat menyebabkan luka bakar hebat jika terkena kulit manusia. Israel sendiri mengklaim tak menggunakan rudal fosfor sebagai senjata, meski menggunakannya sebagai pengalih perhatian.

Upaya diplomasi untuk menghentikan konflik Israel-Palestina semakin giat diupayakan Uni Eropa. Organisasi Uni Eropa menggelar pertemuan dengan Presiden Israel Shimon Peres untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata. Sedangkan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, meneruskan usahanya berdialog dengan para pemimpin negara Timur Tengah, antara lain Suriah dan Lebanon untuk mencari solusi bagi krisis di Gaza.

Di tempat lain, untuk pertama kalinya presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan terkait krisis di Gaza. Selain merasa prihatin Obama kembali menegaskan niatnya menggolkan perdamaian di Timur Tengah selama ia menjabat sebagai Presiden AS.(IAN)

Sumber: http://www.liputan6.com/luarnegeri/?id=171015