Tampilkan postingan dengan label hiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hiburan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Mei 2008

Mini Menangis, Andrea Kabur ke Himalaya



Jelang Syuting Laskar Pelangi

JAKARTA - Artis cantik Cut Mini tidak bisa memendam rasa haru ketika ditawari salah satu peran untuk film Laskar Pelangi. Bahkan, Cut Mini sampai menangis tiga kali setelah diterima Miles Production untuk memerankan Ibu Muslimah (Bu Mus), dalam film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata itu.


Menurut perempuan yang akrab disapa Mini tersebut, datangnya tawaran sungguh mengejutkan. "Ini kejadian yang nggak disangka. Ketika itu, di rumah lagi heboh buku Laskar Pelangi dan saya ke toko buku untuk membelinya. Buku belum sempat dibuka, tiba-tiba Riri (Riri Riza, sutradara Laskar Pelangi, Red) telepon, menawarkan kasting film," kisahnya saat jumpa pers jelang syuting Laskar Pelangi di MP Book Point, Senin (19/5) malam.


Tanpa berpikir, Mini menerima. Terlebih, sejak lama dirinya mengincar peran yang disutradarai Riri dan diproduseri Mira Lesmana tersebut. "Seminggu kemudian, saya ditelepon lagi untuk kasting kedua. Saya disuruh pakai baju muslim, pakai kerudung. Sejak itu, keinginan saya untuk memerankan Bu Mus tambah kuat," imbuhnya.


Seminggu kemudian, Mira menelepon dan mengatakan bahwa dirinya terpilih menjadi Bu Mus. "Alhamdulillah. Saya senang banget sampai menangis," terang Mini. Tangisan Mini belum habis. Saat menerima potongan skenario yang harus dia hafal dan pahami, dia menangis lagi. "Bolak-balik saya baca, saya menangis. Orang rumah sampai bilang, kenapa sih pakai menangis segala. Tapi, saya antusias banget, nggak tahu kenapa," ungkapnya.


Tangisan Mini tumpah lagi saat jumpa pers, kemarin (20/5). Di hadapan beberapa seniornya, seperti Mathias Muchus, Alex Komang, Slamet Rahardjo, Ikranagara, Riri dan Mira, serta sang penulis, Andrea, air mata Mini menetes. "Saya merinding. Kampungan ya, pake acara nangis segala. Tapi, saya benar-benar terharu," akunya.


Beberapa waktu lalu, Mini sudah menuju Belitung, lokasi syuting Laskar Pelangi dan lokasi asli tulisan di novel itu. Dia sudah bertemu dengan beberapa anak yang terpilih lewat kasting di sana. Dia juga berjumpa dengan Bu Mus yang asli. "Saya bilang, saya Bu Mus yang palsu. Kagum sekali saya sama dia (Bu Mus, Red). Dia perempuan tegar dan sabarnya tinggi sekali," puji Mini.


Bukan hanya Mini yang antusias. Andrea yang mengaku sudah membaca skenarionya sampai draf ke-11 sangat berharap agar filmnya segera selesai. "Amazing! Mereka (pemain, Red) bisa adaptasi dengan baik. Fair, skenario lebih baik daripada novelnya," ucapnya. "Ini proyek luar biasa bagi suku saya. Sudah nggak sabar. Biar tidak terasa lama menunggu syuting, saya pergi ke luar negeri dulu. Niatnya ke Himalaya," imbuh pria asal Belitung itu.


Menurut Mira, pada 24 Mei pihaknya berencana syukuran di Belitung, kemudian syuting. Sebelumnya, sudah dilakukan kasting pemain untuk mendapatkan pemeran anak-anak. "Ada 1.300 yang dikasting. Semua anak asli Belitung. Hanya 12 yang kami pilih," kata Mira.


Film yang skenarionya ditulis Salman Aristo tersebut rencananya dirilis pada September 2008. Selain 12 anak asli Belitung, Laskar Pelangi juga menampilkan 12 aktor terkenal lain. Misalnya, Jajang C. Noer, Tora Sudiro, Rieke Diah Pitaloka, dan Lukman Sardi. (gen/tia)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=342596


Rabu, 30 April 2008

'Ketika Cinta Bertasbih' Siap Kalahkan 'AAC'

Jakarta, Setelah 'Ayat-ayat Cinta' (AAC), Habiburrahman El Shirazy memfilmkan satu novelnya lagi Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Chaerul Umam yang didapuk menjadi sutradara KCB sesumbar filmnya siap mengalahkan AAC.


"Saya inginnya film Ketika Cinta Bertasbih bisa mengalahkan film Ayat-ayat Cinta. Mengingat penjualan novelnya sudah dalam cetakan 18 ribu gitu. Padahal waktunya belum mencapai satu tahun. Sedangkan Ayat-Ayat cinta hebohnya setelah 2 - 3 tahun. Kalau pembacanya lebih, biasanya penontonnya juga akan lebih," urainya saat ditemui detikhot di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Menteng Raya, Jakarta, belum lama ini.


Bagi Anda yang belum membaca novelnya, 'Ketika Cinta Bertasbih' berkisah soal Azzam, seorang mahasiswa yang kuliah selama tujuh tahun di Al Azhar, Cairo, Mesir. Azzam yang miskin, tapi ulet dan teguh beragama, harus mengalami sejumlah persoalan hidup yang menderanya mulai harus dengan berjualan bakso dan tempe sampai masalah cinta dengan sejumlah perempuan cantik.


Jika di 'AAC' ada tiga tokoh utama yaitu Fachri, Maria dan Aisyah, di 'KCB', dicari lima pemain untuk menjadi bintang utama. Kelima tokoh tersebut menurut Chaerul harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan yaitu taat beribadah, berakhlak baik, dan berusia dewasa.


Pemain-pemain tersebut harus lolos seleksi. Mereka yang akan menjadi juri untuk casting pemain 'KCB' adalah Neno Warisman, Didi Petet, Dedy Mizwar dan sang penulis novel, Kang Abik, demikian sapaan akrab Habiburrahman.


'KCB' akan mulai syuting setelah Lebaran. Syuting dilakukan di dalam negeri dan di luar negeri. Untuk luar negeri di Mesir dan Tunisia sedangkan dalam negeri di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Klaten, Solo dan Semarang.
(eny/eny)


Sumber: http://www.detikhot.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/30/time/112308/idnews/931882/idkanal/229

Kamis, 27 Maret 2008

Pertunjukan Sirkus Paksa Pemainnya Berenang dengan Ikan Piranha

Kamis, 27 Maret 2008 6:19:00


Roma-RoL-- Polisi menyelamatkan sepasang remaja putri bersaudara asal Bulgaria dari suatu sirkus di Italia selatan.


Polisi mengemukakan, satu dari gadis berusia belasan tahun itu dipaksa berenang dengan ikan pemakan daging, piranha, untuk menghibur para tamu.


Saat sang kakak yang berusia 19 tahun berenang di tangki transparan, sang adik yang berusia 16 tahun dipaksa masuk ke suatu kontainer dan selanjutnya staf sirkus melemparkan ular ke gadis tersebut.


Polisi menangkap tiga warga Italia pengelola sirkus di Napoli selatan, provinsi Salerno, dengan tuduhan pemaksaan terhadap kedua kakak beradik itu sehingga hidup dalam perbudakan nyata.


Kedua remaja putri itu dibayar 100 euro (sekitar Rp1,35juta) setiap pekan dan hidup di suatu rumah beroda yang sebelumnya digunakan sebagai kandang binatang. ant/

fif

Sumber: http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=328080&kat_id=248

Rabu, 26 Maret 2008

Ketika Cinta Bertasbih Diangkat ke Layar Lebar

Rabu, 26/03/2008


SUKSES film Ayat-Ayat Cinta yang ditonton jutaan orang di Indonesia, membuat penulis novel Habiburrahman El Shirazy optimistis film Ketika Cinta Bertasbih –yang juga ditulis olehnya––akan meraih kesuksesan yang sama,dan bahkan lebih baik.


Optimisme itu disampaikan Kang Abik – sapaan akrab Habiburrahman El Shirazy–– dalam acara soft launching film Ketika Cinta Bertasbih di Jakarta,kemarin.Rasa optimis itu ternyata sesuai dengan filosofi hidup yang dianut Kang Abik, yakni ”hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya’’.


”Demikian juga dengan buku yang saya buat.Saya membuat novel itu harus lebih baik dari novel sebelumnya. Saya berharap, film saya pun demikian,”ujar Kang Abik. Sikap optimis juga diungkapkan oleh sutradara yang akan membuat film Ketika Cinta Bertasbih,Chaerul Umam.


Menurutnya, tema islami memang banyak disukai masyarakat. Contohnya ketika ada pameran buku atau fesyen Islam,maka masyarakat akan berbondong- bondong melihatnya.


”Selama 12 tahun saya tidak membuat film. Saya memang lebih banyak ke sinetron.Tapi, saya fokus mencari sinetron dan film yang penuh nilai religi dan mencarinya itu sangat sulit.Kebetulan sekarang saya mendapat film religi.Saya yakin film ini akan disukai masyarakat. Sama halnya ketika saya membuat FTV Tukang Bubur Naik Haji.Respons masyarakat sangat besar. Sinetron itu menduduki rating teratas.Jadi untuk film ini, kita tunggu saja,” ungkap Umam.


Sutradara yang pernah sukses menggarap film Titian Rambut di Belah 7 (1982) itu tidak khawatir terhadap keberhasilan film Ayat-Ayat Cinta.Sebagai orang nomor satu di balik layar, Umam akan mencoba menggambarkan novel Ketika Cinta Bertasbih sesuai ekspektasi pembaca.


Mengingat novel religi ini sudah memiliki pembaca tersendiri dan novel tersebut telah mencatat angka penjualan lebih dari 350 ribu dalam waktu kurang dari dua tahun. Film Ketika Cinta Bertasbih akan diproduksi oleh rumah produksi Sinemart. Rencananya akan mengambil settingdi Mesir dan sebagian kota di Pulau Jawa.


Untuk membuat film yang sesuai dengan gambaran di novel, Sinemart mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penggarapan Ketika Cinta Bertasbih. Sinemart akan mencari lima karakter penting untuk film yang direncanakan memulai syuting pada Agustus 2008 ini.


”Kami akan mencari lima karakter penting untuk audisi.Mudah-mudahan bisa mendekati dan sesuai dengan novelnya. Jadi siapa saja bisa ikut audisi, baik artis ataupun pendatang baru,” ujar Produser Ketika Cinta Bertasbih,Heri Hendriyanto.(tedy achmad)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/selebriti/ketika-cinta-bertasbih-diangkat-ke-layar.html