BBC
WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mengungkapkan kemarahan atas bonus sebesar US$ 165 juta yang dijanjikan kepada para eksekutif perusahaan AIG, yang dibantu pemerintah karena terancam kebangkrutan.
Presiden Obama menyebut bonus itu sebagai 'menyakitkan.' "Amat sulit untuk memahami para pedagang derivative di AIG dijamin mendapat bonus, sekitar US$ 165 juta sebagai bayaran tambahan," tuturnya.
Dan dia mendesak Menteri Keuangan, Timothy Geithner, untuk mengupayakan semua jalan hukum guna menghalangi pemberian bonus itu.
Belakangan jurubicara Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan pembayaran dana berikut untuk membantu AIG akan diubah guna melindungi pembayar pajak.
Dia tidak menjelaskan bagaimana caranya, namun para pengamat mengatakan pemerintah bisa mengurangi dana --yang totalnya mencapai US$ 30 milyar-- sebesar US$ 165 sehingga AIG mencari dana bonus dari sumber lain. AIG mengumumkan pembayaran bonuis tersebut pada Hari Minggu.
Minta nama penerima
Dalam pidato peluncuran inisiatif untuk membantu usaha kecil menghadapi krisis ekonomi, Presiden Obama mengecam keras AIG.
"Di seluruh negeri, orang-orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa bantuan dana dari pemerintah atau bonus miliaran dollar," katanya.
"Dan yang mereka minta adalah semua orang, dari Main Street ke Wall Street dan ke Washington, adalah aturan yang sama."
Uang sebesar US$ 165 juta dibayarkan kepada para eksekutif pada Hari Minggu, yang merupakan bagian dari total pembayaran bonus yang diperkirakan mencapai US$ 450 juta.
Jaksa Agung New York, Andrew Cuomo, mengatakan sudah mengeluarkan perintah hukum yang meminta AIG mengungkap nama-nama yang menerima bonus itu.
Namun AIG, katanya, menolak untuk menyerahkan daftar itu. "Jika sebuah perusahaan membayar dana yang secara praktis tidak dimiliki perusahaan, itu sama dengan mencuri perusahaan," katanya.
AIG masih belum memberi komentar atas langkah hukum itu namun jurubicara AIG mengatakan mereka melakukan kontak-kontak dengan jaksa agung.
Menyakitkan
AIG sudah menerima bantuan dari pemerintah Amerika Serikat sebesar US$ 180 milyar sejak terancam bangkrut pada Tahun 2008. Pimpinan AIG, Ed Liddy --yang ditunjuk pemerintah setelah perusahaan itu menghadapi masalah-- mengatakan sebelumnya bahwa bonus harus dibayarkan untuk memenuhi kontrak yang ditandatangani sebelum krisis keuangan.
Namun Liddy menambahkan bonus tahun ini sudah diubah dan dipotong sampai 30%. Bagaimanapun langkah itu masih belum cukup meredakan para senator Amerika Serikat.
Pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, tetap mempertanyakan bonus itu karena kontrak tidak menyebutkan masuknya dana negara. "Apakah mereka menandatangani kontrak dengan mengetahui sepenuhnya, bahwa secara praktis, pembayar pajak Amerika Serikat yang akan membayar para karyawan?"
"Khususnya para karyawan yang membuat mereka masuk ke dalam kekacauan ini. Saya kira ini menyakitkan," katanya seperti dikutip situs BBC.
Sementara itu anggota Senat dari Partai Demokrat, Elijah Cummings, juga ikut marah. "Ini sama seperti, ok kamu harus membantu saya untuk mengacaukan kamu. Dan saya akan ambil uang kamu dan menamparmu dengan uang itu." - ahi
Sumber: http://republika.co.id/berita/38170/Obama_Marah_dengan_Bonus_AIG