Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 September 2010

Pentingnya Promosi Kebudayaan Indonesia

 

Tiga malam berturut-turut (1-3 Syawwal 1431H) saya menyaksikan berbagai acara pertunjukan gratis di stadion Amir Faisal bin Fahad bin Abd El Aziz di daerah Malaz, Riyadh. Acara berlangsung dari mulai jam 8:00 malam sampai jam lebih kurang 11:00 malam. Penonton yang datang lumayan banyak. Wanita tidak diperbolehkan masuk. Keluarga Amir ikut pula menghadiri acara tersebut. Acara dimulai dengan pertunjukan mobil-mobil antik. Saya kira akan ada pertunjukan atraksi mobil, namun ternyata tidak ada.  

Lalu acara dilanjutkan dengan pertunjukan akrobat dari berbagai negara; Meksiko, Kenya, Canada, dan China. Berbagai atraksi mereka pertunjukkan. Ada atraksi tiang keseimbangan yang cukup tinggi, atraksi roda keseimbangan, atraksi motor berjalan di atas tali, atraksi lompat indah dari puncak ketinggian beberapa puluh meter, dan atraksi lainnya.  

Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan tarian dan musik dari berbagai negara; Etiopia, Nigeria, Sudan, Pakistan, Syiria, Palestina dan Yaman. Masing-masing mempertunjukkan keunikannya. Ada tarian yang menurut saya biasa-biasa saja, ada juga tarian yang menarik perhatian banyak penonton. Tarian dari Pakistan mendapat sambutan paling meriah. Di hari pertama pertunjukan, ada seorang penonton Pakistan yang ikut menari di tengah-tengah penonton. Sehingga menarik perhatian banyak orang dan cameraman. Suasana pun makin riuh. Pertunjukan diakhiri dengan pesta Fireworks.    

Sungguh disayangkan, kenapa tidak ada pertunjukan yang dipersembahkan oleh orang Indonesia. Padahal hal ini adalah kesempatan emas buat promosi pariwisata negeri Indonesia tercinta yang kaya akan budaya. Selama ini kebanyakan orang Saudi lebih mengenal Indonesia karena daerah Puncak dan Bali saja. Padahal Indonesia lebih beragam pesonanya. Penonton pasti akan terpesona dengan tarian khas Indonesia yang menarik. Contohnya saja tarian Saman dari Aceh. Entah apa yang menjadi kendala bagi orang Indonesia. Palestina saja bisa mempertunjukan tariannya, kenapa Indonesia yang sepertinya jumlah pekerjanya lebih banyak, tidak bisa memeriahkan acara tersebut dengan tarian khasnya?  

Dari beberapa konsumen di tempat saya bekerja, banyak yang bercerita bahwa mereka sering berkunjung ke Indonesia. Mereka mengenal Jakarta, Puncak, Bali, Surabaya, dan daerah lainnya. Namun itu dulu, sudah lama sekali mereka tidak berkunjung ke Indonesia lagi. Mungkin mereka belum percaya tentang situasi Indonesia yang kondusif dan aman. Saya terkadang menanyakan kepada mereka, tempat tujuan rekreasi jika musim liburan. Selain Eropa dan Amerika, mereka sekarang lebih memilih Malaysia, Srilanka, India, Filipina, Thailand dan kawasan asia lainnya daripada Indonesia.

Sumber Gambar:
http://royyan.deviantart.com/art/budaya-indonesia-1-155564430

Kamis, 19 Maret 2009

Ada Benang Merah di Dalam Biskuit Merek Terkenal

Sore itu aku pergi ke rumah temanku. Dia sedang makan malam. Lalu dia menawari aku makan. Aku menolaknya karena aku sudah makan. Lalu dia menawari saya makan biskuit cokelat Prince Double Choc (Danone made in A. R. E.). Aku makan saja biskuit itu karena memang aku sangat suka cokelat. Ketika lagi enak nikmati biskuit itu, tiba-tiba saja ada yang mengganjal waktu aku kunyah. Seetelah aku cek ternyata benang merah. Untung saja tidak tertelan.

Ternyata tidak selamanya merek makanan terkenal menjamin kualitas produknya.

Jumat, 06 Maret 2009

Golput adalah Sebuah Pilihan

 

 

Pemilu sebentar lagi akan dilaksanakan. Aku tidak tahu seperti apa kampanye yang dilangsungkan untuk masa ini. Sepertinya berbeda dengan pelaksanaan Pemilu lima tahun sebelumnya. Sebagian masyarakat Indonesia sepertinya masih ada yang memutuskan untuk tidak memilih alias golput. Banyak alasan yang berbeda-beda. Entah itu karena merasa tidak ada yang sesuai dengan hati nurani. Entah itu karena malas (eh ada tidak ya yang seperti ini?). Atau apalah itu?

Kalau aku sendiri awalnya sempat bimbang, apakah aku akan ikut Pemilu atau tidak. Mengingat tempatnya jauh yaitu di KBRI Riyadh. Dan juga majikanku belum tentu mengijinkan aku untuk ikutan Pemilu. Ongkos yang dibutuhkan juga lumayan besar. Naik taksi untuk pergi ke tempat pemunggutan suara memerlukan ongkos sebesar 30 Riyal. Jadi kalau pulang pergi mesti mengeluarkan uang sebesar 60 Riyal. Sayang....

Seandainya ada alternatif lain misalnya panitia Pemilu mendatangi para pemilih, mungkin lebih banyak yang antusias.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengampanyekan golput. Terserah pribadi masing-masing untuk ikut Pemilu atau tidak. Itu hak masing-masing. Lagi pula Golput adalah sebuah pilihan juga bukan? 

 

Selasa, 13 Januari 2009

Kekurangan dan Kehilangan

Waktu terus berpacu dengan cepat. itulah yang aku inginkan. Ketika bulan mulai tersenyum, aku pun sangat gembira. Saat itulah aku mendapatkan upah dari majikanku. Jika aku melihat ke belakang, waktu terasa cepat. Namun jika aku melihat ke depan, waktu terasa lambat. Sebenarnya waktu tidak lebih cepat ataupun lebih lambat. Hanya pikiran dan perasaan kita saja yang membuat waktu terasa berbeda.

 

Pikiran dan perasaan kita dipengaruhi oleh kondisi. Ketika kita dihadapkan dengan pekerjaan yang deadline, waktu terasa cepat berlalu. Kita seperti dikejar-kejar waktu. Padahal bukan waktu yang mengejar kita melainkan orang lain yang berkepentingan (bos atau konsumen). Namun ketika kita menantikan saat-saat yang diharapkan datang (misal penerimaan upah), waktu terasa berjalan sangat lambat. Apalagi ketika kita terhimpit dengan masalah ekonomi.

 

Negeri ini tempat aku bekerja seharusnya menggunakan sang rembulan untuk dijadikan patokan sebagai pemberian upah. Karena negeri ini memang menggunakan sistem kalender hijriyah dalam penanggalannya. Tapi tidak semua majikan yang sadar akan hal itu. Banyak sekali majikan yang enggan memberikan upah kepada pekerjanya dengan sistem kalender hijriyah. Mereka lebih memilih sistem kalender masehi. Alasannya karena hijriyah dengan masehi berbeda satu bulan dalam setiap tahunnya. Jadi mereka bisa mengirit biaya upah untuk pekerjaanya.

 

Setelah aku hitung ternyata kalender Hijriyah dan Masehi hanya terpaut 11 hari perbedaannya. Contohnya saja tanggal 1 Muharram 1430 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 29 Desember 2008. Dan tanggal 1 Muharram 1431 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009.

 

Sekarang ini banyak sekali orang-orang di negeri ini yang mengirit uangnya. Bahkan untuk hal sekecil apa pun. Misalnya saja seseorang lebih memilih untuk membeli barang dari tempat yang jauh dengan harga yang lebih murah. Walau dengan selisih harga 1 riyal dibandingkan dengan tempat yang lebih dekat. Apakah karena bensin di negeri ini sangat murah sehingga ada orang yang seperti demikian?

 

Dalam pemberian hadiah pun mereka semakin mengurangi. Hal itu dirasakan oleh teman-teman seperjuangan yang bekerja di negeri ini. Di tahun-tahun sebelumnya sang majikan memberikan hadiah uang THR  (Tunjangan Hari Raya) dengan jumlah yang lumayan besar. Semakin tahun semakin berkurang saja pemberian hadiah itu. Apa penduduk disini mulai bangkrut? Jadi mereka mulai mengirit segala pengeluaran?

 

Dulu barang-barang yang sudah rusak dibuang begitu saja oleh mereka. Namun sekarang penduduk disini kebanyakan pergi ke tempat service untuk memperbaikinya. Segala sesuatu pasti ada perubahan. Setiap manusia tidak akan selamanya berjaya. Akan selalu ada masanya kekurangan dan akhirnya kehilangan akan sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia.

 

Sudahkah kita (terutama aku) pandai bersyukur terhadap nikmat yang Allah SWT berikan? Sudah siapkah kita (terutama aku) kekurangan dan kehilangan segala nikmat yang ada?

 

22:06:55 (GMT +03:00)

1.13.2009

* Ditulis di saat tidak ada pekerjaan di kantor.

 

 

 

Selasa, 23 Desember 2008

Tidak Jadi Dipulangkan

Alhamdulillah aku tidak jadi dipulangkan ke Indonesia oleh majikan. Setelah sebelumnya ada masalah yang berlarut-larut yang membuat aku tidak bisa bekerja selama sebulan, akhirnya aku diijinkan kembali untuk bekerja oleh majikanku. Alhamdulillah.

Sudah sepekan aku kerja lagi di tempat yang sama. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi di kemudian hari. AMIN.

Terima kasih buat keluargaku dan rekan-rekan semua yang telah mendoakan kelancaranku.
Jazakumullah khairan katsira...

Minggu, 23 November 2008

Dimanakah Keadilan Itu?

Sudah sepekan lebih aku tidak bisa masuk kerja karena memang tidak diperbolehkan oleh majikanku. Masalah uang memang terkadang sensitif bagi seseorang. Pada tanggal 13 Nopember kemarin aku menagih hak yang semestinya aku dapatkan dari majikan. Setelah kontrak kerja dua tahun, aku sebagai pekerja berhak mendapatkan gaji tambahan sebulan. Hal itu tertulis di surat kontrak kerja. Bahkan dikuatkan lagi dengan janji majikan yang akan membayar setelah kedatanganku kembali dari Indonesia. Dia memang hari itu juga (tanggal 13 Nopember) menitipkan uang ke sopirnya. Setelah aku cek ternyata uang tersebut kurang dari jumlah gaji sebulan.

Malamnya aku tagih kembali ke majikanku kekurangannya. Aku bilang bahwa aku banyak keperluan. Aku mesti kirim uang ke keluargaku di Indonesia. Majikan merasa keberatan sampai marah besar. Padahal itu adalah hak yang mesti aku dapatkan darinya. Bahkan dia bilang bahwa uang tersebut adalah pinjaman, bukan gaji tambahan. Aneh. Dia merasa telah memberikan lebih kepadaku selama ini karena dia telah menaikan gajiku. Padahal gaji itu masih sedikit daripada gaji orang Filipina yang bekerja di bidang yang sama yaitu komputer. Apalagi gaji orang Saudi yang sangat jauh perbedaannya dengan kenaikan gajiku. Masak karena kenaikan gaji, isi dari kontrak kerja dibatalkan? Saking marahnya, dia bilang mau memulangkanku ke Indonesia. Pembicaraan pun terpotong karena kami mesti bergegas ke masjid untuk sholat Isya.

Aku dan rekan-rekanku sudah banyak mengalah. Kami sering pulang pergi kerja berjalan kaki lumayan jauh dengan rintangan sengatan terik matahari yang membakar kulit-kulit kami. Dan kami jalani hal itu dengan tetap berusaha untuk sabar. Kalaiu musim dingin mendingan. Dalam hal jam kerja pun melampaui batas normal. Lebih dari 8 jam kami bekerja sehari-hari. Libur pun kami dapatkan hanya sehari dalam dua pekan.

Setelah sholat Isya, dia mengambil kembali uang yang aku dapatkan dari sopirnya. Iqamah (KTP)ku pun dia ambil. Lalu dia memintaku untuk mencari data lama di komputerku mengenai slip penerimaan gaji. Aku search saja file tersebut. Tidak sengaja aku malah membuka formulir kursus menjahit milik ayahku. Majikanku marah kepadaku karena aku simpan file pribadi. Padahal dari dulu juga aku suka simpan file-file pribadi dan hal itu dia ketahui. Kenapa dia sekarang mempermasalahkannya? Dia sengaja mencari segala kesalahan yang dibuat-buat supaya melemahkan posisiku.

File slip gaji tidak aku temukan. Mungkin sudah terhapus. Aku buat ulang saja draft-nya. Setelah di-print majikan menyuruhku menuliskan kembali jumlah gaji yang telah aku terima dari awal sampai akhir selama dua tahun dengan aku tandatangani di setip bulannya. Setelah selesai, dia menyuruhku untuk menghapus semua file pribadiku. Lalu dia mengeceknya di Recycle Bin. Dia tidak menemukan apa-apa. Setelah itu dia menyuruhku untuk mengambil semua barang pribadiku. Ternyata aku mau diusir dari kantor. Aku tidak terima perlakuannya itu. Aku bertahan tidak mau keluar kantor karena aku ingin tetap kerja.

Dia lalu ungkit lagi masalah yang dulu. Aku pernah meminjam external hard disk milik kantor tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Saat itu juga aku sudah minta maaf kepadanya dan kukira masalah telah beres. Kalau tidak memaafkan, kenapa dia memperpanjang iqamahku sampai dua tahun dan masih mengharapkanku lagi untuk tetap bekerja? Ternyata dia ungkit lagi masalah tersebut malam itu. Dia terus memaksaku untuk keluar kantor sampai dia mengancam untuk memanggil polisi. Aku tak takut karena itu hanya gertakan. Karena aku tidak turuti kemauannya untuk keluar, lalu dia menyuruh semua orang untuk menutup kantor sebelum waktunya.

Kantor pun akhirnya ditutup. Majikanku bilang kepadaku: "Lihatlah! Kantor tutup dua jam sebelum waktunya karena kamu!" Aku jawab: "Aku tidak suruh untuk tutup kantor kok! Aku hanya tidak ingin keluar." Dia berlalu dengan mobil sedannya. Pergi meninggalkan kantor dengan sangat marah. Aku terdiam. Nasib kerja di negeri orang memang seperti ini.

Aku sudah berusaha "minta maaf" tapi majikan tetap saja tidak mau menerimaku kembali untuk bekerja di tempatnya. Aku ceritakan alasanku bekerja di Arab Saudi. Aku ingin membantu Ibu dan Ayahku. Tapi hal itu tidak membuat dia simpati. Banyak orang bilang bahwa orang arab tidak lama-lama menyimpan kemarahannya. Tetapi entah kenapa majikan tetap saja tidak mau menerimaku. Malam Sabtu kemarin terkhir kali aku telepon dia. Aku tanya tentang pekerjaanku. Dia bilang dalam waktu dua sampai tiga hari aku mau dipulangkan. Mungkin karena pegawai yang baru telah ada, jadi tidak masalah kalau aku dipulangkannya. Habis manis sepah dibuang. Bagiku ini adalah masalah besar. Aku tagih uang yang memang menjadi hakku, malah perlakuan seperti ini yang aku dapatkan darinya. Sungguh tidak adil!

Hari ini aku coba menghubungi pihak Pengaduan di KBRI Riyadh. Seorang petugas menerima panggilanku. Setelah kuceritakan masalahku dengan majikan, ternyata dia tidak bisa membantuku. Bahkan dia berkomentar bahwa kenapa aku mengorbankan pekerjaan demi uang itu. Seolah-olah menyalahkan sikapku. Lho kok begitu ya? Tidak bisa membantu malah berkomentar yang aneh. Kalau aku tahu dampaknya, aku takkan menagih kekurangan dari uang itu. Katanya percuma aku adukan masalah ini karena orang arab tidak akan memenuhi panggilan untuk penyelesaian masalah seperti itu. "Terima saja kalau mau dipulangkan! Itu hak majikan." katanya. Aku heran dengan keheranan yang sangat mengherankan...

Setelah adu argumen panjang lebar dengan petugas KBRI itu, dia memotong pembicaraan. "Tunggu sebentar!" katanya. Kudengar suatu pembicaraan dia dengan rekan kerjanya. Beberapa menit kemudian terdengar seseorang memegang kembali pesawat telepon. Kukira dia mau melanjutkan pembicaraan. Ternyata dia langsusng menutup telepon. Aneh deh. Aku coba sekali lagi untuk menghubunginya. "Assalaamu 'alaikum. Bisakah kita lanjutkan pembicaraan barusan?", tanyaku. "Ini beda orang lagi." jawabnya. Kok bisa ganti orang ya? pikirku. Lalu dia minta biodata untuk ditindaklanjuti pengaduanku. Baru saja aku sebut namaku, dia malah meminta mengirimkan fax berupa surat kontrak kerja beserta aduanku. Biar lebih mudah untuk pendataan katanya.

Birokrasi yang rumit. Padahal aku sudah siap-siap mau datang langsung ke KBRI Riyadh untuk meminta bantuan. Tetapi karena tanggapan mereka seperti itu, aku urungkan saja niatku. Daripada tidak jelas urusannya lebih baik aku batalkan saja pengaduan ini. Ternyata benar cerita dari orang-orang bahwa pihak Pengaduan kurang peduli terhadap masalah yang dihadapi TKI.

Aku sekarang pasrah saja. Kalaupun dipulangkan tidak jadi masalah. Segala sesuatunya ada perhitungannya. Kalau tidak selesai di dunia, pasti di akhirat akan dihisab. Cari nafkah bisa dimana saja. Masih banyak peluang lain yang lebih baik, insya Allah. Kepada Allah-lah kita bergantung dan berharap. Hanya Dia yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.

Ya Allah berikanlah aku dan keluargaku yang terbaik di dunia dan di akhirat. Lindungi kami dari orang-orang yang berbuat dzalim. AMIN.

   

Senin, 03 November 2008

ketangkep polisi!!!

Dari Bulletin Frindster milik temenku:
 
Mendadak mo nulis..kalo mendadak dangduut bisa berabe...cos si Titi kamal ngepop sekarang(bkin album pop) ngerock juga si kadang2...kalo stock celana jeansnya kehabisan..wakakaka
 
Ngomong2 soal music jadi inget kejadian tadi siang,lagi ngantri nunggu panggilan keruangan dokter dari pada bengong...w inget kalo mbah w bilang waiting is the boring work..jadi ya w prepare diri lah..bawa handsfree buat denger music dari Hp sambil nunggu giliran.
perasaan w nggak enak ni..kok tiba2 da yang manggil eeeh bener dia manggil w..ta'al syabab heyna(kemari sohib)w celingukan duunk..ana(saya)w bilang...aiwa..anta(yaaa,,kamu)kata tu mutawwa(polisi agama)is hadza(apa itu)quran wala music?sambil nunjuk ke handsfree yang da di telinga w(quran apa music?)w jawab souya music(sedikit music)trus dia bilang gini....la,,,kida mafi kwais music syeiton alatul lazim quran(jangan music itu nggak bagus,quran baik...music identik setan kata dia)
 
hmm untung w inget mbah w yang juga pernah bilang di mana bumi lo pijak di situ langit lojunjung,di sini terutama makkah music termasuk salah satu yang kalo bisa di hindari bagi sebagian orang malah cendrung haram!tapi cuma sebagian lho...berarti ada yang nggk!
manggut2 deh w di ceramahin di depan ruang tunggu sambil di lihatin sama yang lainya, padahal dalam hati w pengen juga bela diri tapi w inget pesan mbah w tadi,,,jadi aman deh ^_^.lagian si mutawwsa juga nasehatin w dengan bijak dan bersahabat...w berpikiran kalo w di posisi dia(tumbuh dan besar sepeti halnya dia/mutawwa) mungkin w akan ngelakuin hal yang sama,yups bagi dia mengingatkan saudara sesama muslim adalah kewajiban..jadi ya biarin ja.
 
Padahal w dengerin music pake hands free berarti cuma w duankz dunkz yang denger kok dia yang sewot!wakakaka becanda pak mutawwa^_^ dan anehnya selang kira2 1jam kemudian,or sekitar 15 menitan sesudah mutawwa meninggalkan ruangan dokter sedangkan w masih dalam antrian datang bapak2 dengan anaknya dari pakaian sama logat bicaranya si asli saudi,sambil nunggu antrian eeeeeh
dia nyetel music di load speakerin lagi..dalam hati w...coba bapak2 ni datang pas ada si mutawwa ya...weleeeh weleeeeeh negara yang aneeeeh,,wakakakaka.
 
Nggak da yang perlu merasa benar or menyalahkan karena semua tu dah ketentuan Tuhan yang maha Esa...kalo kita di ciptakan berbeda-beda supaya kita saling mengenal satu sama lain bukan membenarkan satu dengan yang lain,cos kebenaran mutlak cuma punya Tuhan yang maha Esa.
Muuuuusiiiiiic.....
siap mang adja...wakakakaka^_^ please don’t stop the music kata neng Rihana…hehehe^_^

Terkurung di Bandara

Aku hendak balik ke RIyadh. Hari ini aku take off dari bandara Soekarno-Hatta jam 00.30. Aku tiba di bandara Dubai jam 5:15 pagi waktu setempat (plus 3 jam waktu Indonesia). Berangkat lagi jam 18:40. Kirain ada kamar hotel disediain gratis. Dan biasanya temenku yang transit di Dubai disediain kamar tuk istirahat. Bayangin aja nunggu seharian berkeliaran di dalam bandara. Mestinya kan ada tempat istirahatnya. Pasti kesel deh nunggu lama.

Aku pastiin aja ke pusat informasi, dan nyatanya emang kamar gak disediain gratis. Beda aturan kali sekarang. Cuman makan satu kali aja yang disediain gratis. Gak apa-apa deh. Yang penting perjalananku selamat sampai tujuan. AMIN.

Riyadh, I will come.

*di saat penantian...

 

Minggu, 03 Agustus 2008

Tentang Senyuman

senyuman memang sebatas gerakan bibir, tapi kemenangan dan kesuksesan besar seringkali dilahirkan  dan dibesarkan oleh senyuman...

Sumber: Off Line Messages IRC.

 

Sabtu, 02 Agustus 2008

Tentang Sahabat

Sahabat itu adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti,

petunjuk jalan ketika engkau tersesat,

membiaskan senyum sabar ketika engkau berduka,

memapahmu saat engkau hampir tergelincir,

dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu.

Sumber: Off Line Messages IRC.

Senin, 21 Juli 2008

Wanita yang Selalu Kurindukan

Setiap saat aku teringat dia. Bayangannya selalu ada dalam setiap nyataku. Aku ingin selalu dekat dengan dirinya. Namun kondisi menjauhkanku darinya. Kudengar dia masih terbaring. Ya Allah, ampuni aku... Aku mungkin telah melukai hatinya. Berilah aku kesempatan untuk memeluk dirinya dan mengatakan bahwa aku sangat mencintainya.

Ibu... Kaulah satu-satunya wanita yang selalu kurindukan. Maafkan aku, ibu... Aku belum bisa membuatmu bahagia. Aku tidak akan pernah bisa membalas segala jerih payahmu mengasuhku. Ibu... Aku akan tegar jika kau tegar. Aku akan sedih jika kau sedih. Ibu... Aku akan datang menemuimu.

Ya Allah... Sembuhkanlah lahir dan batinnya...

Minggu, 20 Juli 2008

Jarir Book Store

Last Friday I went to Jarir Book Store. I wanted to buy SONY CyberShot DSC-S730. But not available on that time. And then I asked to salesman, what kind of camera is good for hobby only. Then he showed me Samsung, but i didn't choose it cause without International Warranty. I checked CANON PowerShot A470 but the less of features (cause cheap series). So I didn't choose it. And then salesman recommended me Lumix DMC-LS70. International Warranty included. I bought it.

When I have in my flat, I checked the camera. Many features and the result is not bad. But when i checked the International Warranty, i get the problem. Indonesia is not in list. So I have plan to return tomorrow.

Saturday I asked my friend to return the camera. I could not take it cause no warranty for Indonesia country. After my friend come back, he said the book store rejected it cause digital camera is machine that no return/exchange for it. But when I dialed the online contact there are many extention number. Machine and Digital Camera is different part. My friend has make lobby for this problem. After that, one saudi people came to my friend and ask about it. Then he said the digital camera could not return, only exchange.

I asked my boss to went to Jarir Book Store. He said I could go If I have finish my work. When I finished my work, I went to Jarir Book Store with my friend. The book store was croudly with the people. Jaris Book Store is very famous and big book store, and many branches. I went to Digital Camera corner. I saw the digital camera tha I want it before, CyberShot DSC-S730. Available in that time. One of salesman said that I could not exchange the camera with different trade mark. It was bad news.

I told the salesman that I have ask before bought the camera about International Warranty. On Friday, the salesman didn't explain which country in the list of warranty. Cause I will take the camera to Indonesia. I have speak alot with the salesman. Finally he allowed me to exchange the camera to CyberShot DSC-S730. Alhamdulillah.

Saudi Arabia country is very nice in the customer service. We can return or exchange the goods without lost cost. Thank's alot Jarir Book Store. It's nice service! And thank's also to my friend who has take me to Jarir Book Store.

 

* Sorry, my english is not good.

Attachment: jarir.jpg

Kamis, 10 Juli 2008

Perampokan di Sebuah Toko HP

Lagi-lagi terjadi perampokan di sekitar tempat kerjaku. Kali ini yang menjadi korban adalah sebuah toko HP yang berada tepat di samping kantorku. Modusnya pura-pura menjadi pembeli. Setelah penunggu toko memperlihatkan dua buah HP, tiba-tiba saja pembeli gadungan tersebut membawa lari barang berharga itu.

Ada dua orang pelaku perampokan. Mereka melarikan diri memakai sebuah mobil. Tidak jauh dari toko HP tersebut terdapat beberapa mobil yang melintasi jalan. Karena perampok tersebut terburu-buru, akhirnya menabrak tiga mobil secara beruntun. Sayangnya kedua perampok itu berhasil melarikan diri. Kasihan sekali si penunggu HP. Padahal sekitar sepuluh menit sebelum kejadian itu, aku bersamanya mengobrol di dalam toko itu.

Mobil yang kena tabrak juga lumayan parah. Beberapa pekan sebelumnya terjadi juga perampokan di sebuah apotek yang berada di samping toko HP itu. Ada tiga orang pelaku. Yang pertama masuk ke dalam apotek sambil membawa sebuah botol. Dia mengancam untuk memecahkan botol itu dan mengarahkannya kepada apoteker itu. Yang kedua menunggu di depan pintu apotek sambil mengawasi keadaan di sekitarnya. 

Setelah apoteker Mesir menyerahkan sejumlah uang, dia lari keluar. Ada pekerja India yang berusaha menghadang orang itu. Botol yang dipegangnya itu dipecahkan untuk menakuti pekerja itu. Lalu mereka berdua berlari menuju ke mobil yang diparkir agak jauh dari apotek itu. Di dalam mobil itu sudah menunggu orang yang ketiga. Kasihan sekali, orang Mesir itu padahal baru bekerja di apotek tersebut.

Duh kenapa di negeri ini sering terjadi kriminalitas seperti ini? Ada apa gerangan?

Jumat, 04 Juli 2008

Ibuku Sakit

Ya Allah… Berikanlah aku kesempatan untuk bertemu kembali dengan ibuku. Sembuhkanlah dia, hilangkanlah segala penyakit yang ada dalam dirinya. Aku sadar, mungkin aku telah membuat ibuku cemas dan khawatir. Aku salah karena berencana untuk menunda kepulanganku ke Indonesia semata-mata hanya karena materi. Mungkin aku telah melukai hatinya. Ya Allah… Maafkanlah atas segala kesalahanku. Berikanlah aku kesempatan untuk membuat ibuku bahagia.

Bukannya aku hendak durhaka dengan mengatakan bahwa aku akan menunda kepulanganku. Aku hanya ingin mengumpulkan sejumlah modal untuk masa depan adik-adikku. Aku hanya ingin mereka dapat menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang kuliah. Itulah obsesiku. Tapi yang terpenting adalah restu dari kedua orang tuaku.

Setelah dapat kabar dari ayahku bahwa ibuku sedang sakit, aku langsung cemas dan sedih. Sudah tiga hari ini ibu jatuh sakit, tekanan darahnya tinggi. Mengapa tidak ada satu pun pihak keluargaku yang berterus terang mengenai hal ini. Mereka berusaha menutup-tutupinya dariku. Sampai akhirnya Ayahku memberitahuku. Aku sedikit kecewa bercampur dengan sedih. Mereka tidak ingin aku cemas. Tapi semestinya tidak seperti itu.

Semoga saja ibu cepat sembuh. Aku putuskan untuk mengambil cuti karena aku khawatir terhadap kondisinya. Sembuhkanlah dia ya Allah… Hilangkanlah segala penyakit dalam dirinya. Ya Allah… Aku mohon kepada-Mu. Dengan segala kerendahan hati dan kelemahanku, kumohon kabulkanlah…

Minta do'anya dari sahabat-sahabat semua. Semoga ibuku cepat sembuh. AMIN.

Kamis, 12 Juni 2008

Friendster "Ketakutan" terhadap Pesaing

Aku coba kirim message ke seorang teman lewat Friendster, juga aku kirim message yang sama lewat bulletin di Friendster. Aku heran kenapa message itu tidak muncul di bagian Sent. Juga bulletin yang aku post tidak ada di jajaran Bulletin Board. Aku ulang lagi sampai beberapa kali tapi tetap saja hasilnya sama. Message terkirim tetapi tidak muncul di bagian Sent dan Bulletin Board.

Isi message itu terdapat link ke alamat multiply-ku. Aku coba saja hilangkan alamat mp-ku itu dan diganti dengan situs lain. Dan ternyata hasilnya berbeda dengan yang sebelumnya. Message yang baru tersebut terdapat di dibagian Sent. Di bagian Bulletin Board akhirnya bisa muncul juga.

Sepertinya Friendster "ketakutan" terhadap pesaing. Buktinya seperti kasusku di atas tadi. Message yang berisi link menuju Multiply tidak dikirimkan. Memang banyak sekali user Friendster yang beralih ke Multiply karena fasilitasnya lebih lengkap dan familiar.

Banyak sekali user Friendster yang sudah lama tidak menggunakan account-nya karena menemukan rumah baru yaitu Multiply.

Minggu, 01 Juni 2008

Keanehan dan Keistimewaan Negeri Ini (2)

Koran berbahasa Kerala (India) mengabarkan bahwa ada seorang Saudi yang mentalak (menceraikan) sang isteri gara-gara dia tidak menuruti perintahnya untuk memakai sabuk pengaman. Lalu sang suami tersebut menyesal karena telah mentalak isterinya dan pergi ke pemuka agama setempat untuk berupaya rujuk kembali.

Banyak keanehan di negeri ini akan tetapi tetap saja banyak pendatang yang masih bertahan. Karena kebutuhan ekonomi mereka bertahan disini. Dan hanya orang-orang yang kuat mentalnya yang dapat berjuang di negeri ini. Perlakuan yang kurang manusiawi terkadang diperoleh dari sang majikan. Memang kondisinya seperti ini. Menurutku semua ini harus diubah. Dalam hal ini tidak ada perbedaan hukum antara pribumi dan pendatang. Kenyataannya hukum lebih berpihak kepada pihak pribumi.

Seorang majikan tidak memberikan gaji selama 3 bulan kepada sopirnya. Dan sang sopir tidak mempunyai kekuatan hukum di negeri ini. Walaupun dia menggugat hal ini kepada pihak berwenang, prosesnya akan sangat lama. Berlarut-larut baru proses hukum akan selesai. Dalam perkara kasus tabrakan mobil pun biasanya pihak pribumi selalu menang. Padahal sudah jelas orang tersebut (pribumi) bersalah. Banyak sekali orang-orang di negeri ini yang tidak mau mengakui kesalahannya. Mungkin karena mereka hidup di negeri mereka sendiri. Jadi bisa berbuat seenaknya.

Satu halaman web saja tidak cukup untuk menceritakan segala keanehan negeri ini. Terlalu banyak kasus yang terjadi di negeri ini yang melanggar hak asasi manusia. Kasus kaburnya para pekerja diantisipasi dengan diberlakukannya hukum baru. Di bandara para pekerja diwajibkan untuk melakukan sidik jari ketika ingin kembali ke negeri asalnya. Dan jika pekerja itu kabur dari majikannya maka ketika dia datang lagi ke negeri ini (ganti majikan), dia akan dipulangkan kembali ke negeri asalnya. Orang tersebut teridentifikasi lewat pengecekan sidik jarinya. Jika sang majikan sebelumnya telah melaporkan kasus kaburnya pekerja tersebut, hal itu akan terjadi.

Tidak tahu apakah hal itu berlaku untuk semua kasus kaburan. Bagaimana jika pekerja itu kabur karena ingin terlepas dari perlakuan majikan yang tidak manusiawi? Semestinya ada pengecualian. Semestinya hukum bertindak adil. Selain menghukum pekerja yang melanggar, diharapkan pula menindak tegas majikan yang berlaku tidak manusiawi terhadap pekerjanya.

Negeri ini juga sangat istimewa. Selain karena merupakan bumi para nabi, terdapat kota suci Mekkah yang sangat sakral bagi ummat Islam, juga orang-orangnya yang sangat ramah. Terlepas dari sekedar basa-basi atau datang dari hati, yang jelas sapaan mereka melebihi sapaan orang Indonesia. Jika mereka bertemu saling menanyakan kabar. Dimulai dari kabar dirinya, keluarganya, pekerjaannya, dan hal-hal lainnya. Dan ketika percakapan dimulai, kadang-kadang mereka menanyakan kembali kabar yang sebenarnya sudah ditanyakan pada awal perjumpaan.

Hal lain yang istimewa dari orang-orang di negeri ini adalah kebanyakan dari mereka cepat marah akan tetapi cepat turun kembali emosinya. Tidak ada rasa dendam. Jika sudah saling memaafkan di antara mereka dan menyadari kesalahannya, tidak ada perasaan lain kecuali persaudaraan dan kekeluargaan. Seolah-olah tidak pernah ada masalah di antara mereka.

Dalam pakaian pun kebanyakan dari mereka sangat menjaga tradisi. Memakai pakaian adat kebiasaan setempat adalah suatu kebanggaan bagi mereka. Dalam bisnis pun seseorang relasi lebih dihargai ketika dia memakai pakaian adat kebiasaan tersebut. Di berbagai kantor baik pemerintah atau swasta pun mereka terlihat selalu memakainya.

Rasa hormat terhadap orang tua sangat besar di negeri ini. Sekali dalam sepekan ada acara perkumpulan keluarga di rumah sang orang tua. Setiap anak menghadiri perkumpulan itu. Walaupun dengan segala kesibukan yang dimiliki tetapi mereka menyempatkan khusus untuk acara itu. Setiap kali bertemu dengan orang yang lebih tua, mereka yang lebih muda selalu mencium kening orang tua. Walaupun hanya sebatas tetangga yang tidak ada hubungan kekerabatan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa hormat.

Perlindungan terhadap perempuan sangat tinggi disini. Setiap perempuan pribumi diwajibkan memakai pakaian abaya berupa pakaian hitam longgar yang menutup seluruh badan dan wajahnya. Dengan memakai cadar hanya bagian mata saja yang terlihat. Kalau di Indonesia sepertinya hal itu masih dianggap aneh. Jika bepergian seorang perempuan di negeri ini diwajibkan didampingi oleh sang suami atau saudara laki-laki. Hal itu dilakukan demi menjaga keamanan dan kehormatan seorang perempuan.

Dalam fasilitas umum dibatasi antara perempuan dan laki-laki. Misalnya dalam sebuah bank terdapat tempat layanan khusus untuk perempuan. Juga dalam masalah pendidikan. Mulai bangku sekolah dasar, laki-laki dan perempuan dipisahkan. Ada sekolah khusus untuk murid laki-laki dan ada juga sekolah khusus untuk murid perempuan. Tidak terkecuali dalam jenjang kuliah.

Demikianlah ajaran islam menghargai dan melindungi martabat kaum perempuan. Tapi sayangnya hal itu tidak diterapkan dalam mempekerjakan seorang perempuan (pembantu). Semestinya ada aturan yang mewajibkan seorang pembantu di dampingi seorang suami di negeri ini. Kebanyakan para pembantu yang bekerja disini tidak disertai sang suami. Padahal hal itu sangatlah penting. Bepergian saja seorang perempuan mesti didampingi oleh seorang suami atau saudara laki-lakinya pun dalam masalah ibadah haji, apalagi ini bekerja di negeri yang sangat jauh jaraknya dan untuk jangka waktu yang cukup lama. Semoga saja hal ini dijadikan renungan dan pengambilan sikap yang bijaksana oleh semua pihak.

Sabtu, 31 Mei 2008

Keanehan dan Keistimewaan Negeri Ini

Banyak keanehan dari sikap orang-orang pribumi di negeri ini. Ini menurut pengalamanku dan penuturan teman-temanku tentang negeri ini. Contohnya hari ini. Temanku seorang india (sopir) bernama Muhammad Ali pergi mengantar anak majikan ke rumah sakit. Berangkat sekitar jam 16:30. Baru datang lagi jam 21:45. Waktu yang cukup lama bukan?

Temanku india yang lain (seorang sopir juga) yang bernama Jabir dari tadi menunggu datangnya mobil tersebut. Karena dia perlu mobil itu untuk melaksanakan tugasnya. Dia bercerita bahwa anak majikan itu memang rada "hebat". Dia suka ingin tahu banyak hal. Alasan kenapa lama di rumah sakit yaitu karena anak tersebut selalu saja cari-cari "informasi" keliling rumah sakit. Padahal urusan dia dengan dokter sudah beres dan bisa segera pulang. Setiap kali ada pasien yang datang, apalagi pasien yang terluka akibat kecelakan, dia pasti bertanya ini itu kepada orang-orang sekitar. Makanya jadi terlambat datangnya. Jika saja Jabir yang mengantar, dia tidak akan menuruti keinginan anak tersebut.

Rasa keingintahuan anak-anak disini rata-rata memang cukup besar. Dan itu kebanyakan didukung oleh orang tua mereka. Contohnya aku pernah lihat beberapa kali seorang ayah "mengajarkan" anaknya yang masih kecil untuk mengendarai mobil. Sekadar iseng atau apa aku tak tahu. Yang aku tahu itu sangat berbahaya, apalagi di jalanan yang cukup ramai. Juga aku pernah lihat seorang pengemudi mobil sambil membaca koran, sambil minum, sambil lihat handphone dan kegiatan lainnya yang seharusnya tidak dilakukan pada saat mengemudikan mobil.

Aku sering lihat orang-orang yang sengaja atraksi mobil berputar-putar. Itu dilakukan di jalanan yang ramai. Memang sih seramai-ramainya jalanan besar disini tidak seramai di jalanan besar di Indonesia. Tapi hal itu tetap saja berbahaya. Jalan utama disini memang sangat lebar dan mulus kondisinya. Setiap sisi jalan memiliki empat jalur yang bisa dilalui oleh kendaran. Hal itu memungkin seorang pengemudi menjalankan kendaraannya dengan cepat. Walaupun jalanan disini tidak terlalu ramai, bisa saja tiba-tiba datang mobil yang lain dengan kecepatan tinggi.

Suatu ketika aku pernah lihat orang yang kecelakan akibat ulahnya sendiri beratraksi ria. Tepat di jalan depan kantorku dia melakukan atraksi memutar-mutarkan mobil. Dengan kecepatan yang cukup tinggi dia melakukan atraksi. Tujuanya ingin "unjuk gigi" eh tahu-tahunya malah celaka. Dia lepas kendali. Brak! Mobil itu menabrak pagar besi yang membentengi proyek pembangunan rumah sakit. Pagar besi itu sampai rusak sepanjang kurang lebih 6 meter. Untung saja pengemudi itu tidak terluka apa-apa. Sungguh beruntung sekali. Di dalam mobil tersebut juga terdapat dua orang wanita. Mereka semuanya selamat. Semoga saja bisa dijadikan pelajaran supaya tidak mengulangi keanehan dan kebrutalannya lagi.

Selain keanehan yang dimiliki, juga terdapat keistimewaan dari negeri ini. Ikuti kelanjutannya…

Bersambung…

Selasa, 20 Mei 2008

Ijinkan Aku

Aku tahu. Aku sadar. Seberat apa pun perjuanganku di negeri asing ini, sampai kapan pun takkan pernah cukup untuk menggantikan segala jerih payah kedua orang tuaku. Pengorbananku tidaklah seberapa dibandingkan penderitaan ibu ketika mengandungku selama sembilan bulan lamanya. Bantuan yang aku berikan tidaklah cukup untuk menggantikan segala usaha ayah yang telah banting tulang memenuhi semua kebutuhan hidupku. Sangatlah tolol jika aku berpikir bahwa aku telah berbuat yang terbaik bagi mereka. Aku hanyalah seorang anak yang telah lama menyusahkan dan mengecewakan mereka, memberi beban hidup yang sangat berat untuk dipikul.

Aku bersyukur bahwa aku memiliki kedua orang tua yang paling hebat di dunia ini. Tidak ada yang dapat menggantikan ibu dan ayahku. Tidak ada sesuatu pun yang paling berharga di dunia ini selain kasih sayang dan restu mereka. Ibu dan ayah adalah orang-orang yang paling aku rindui. Setiap saat aku rindu mereka. Aku ingin mencium tangan mereka. Aku ingin memeluk ibu dan ayah. Ya Allah berikanlah aku kesempatan untuk itu.

Teringat ketika aku berkata kepada ibu lewat telepon bahwa aku akan memperpanjang kontrak kerjaku di negeri ini. Aku akan menunda kepulangan. Terdengar ibu terisak penuh kesedihan. Maafkan aku ibu. Bukannya aku tidak rindu ibu. Bukannya aku bermaksud untuk durhaka. Aku hanya ingin meraih cita-citaku. Aku sangat berharap semua adik-adikku bisa menyelesaikan sekolah dan berlanjut ke perguruan tinggi. Aku tak ingin mereka putus kuliah karena kendala biaya. Tidak seperti aku yang tidak selesai kuliah. Cukuplah aku yang bersedih karena tidak selesai kuliah. Semoga saja segala cita-cita adik-adikku tercapai. Semoga saja aku bisa menolong mereka. Dan semoga saja mereka menjadi anak-anak yang sholeh, berbakti kepada ibu dan ayah. Menjadi pembela agama-Nya yang benar. AMIN.

Dengan segala keterbatasanku aku memohon kekuatan-Mu ya Allah. Ijinkan aku…

Minggu, 04 Mei 2008

Ketiadaanku

Sekarang ini aku tidak bisa aktif online seperti dulu. Selain sibuk karena perkerjaan, juga tidak ada lagi koneksi gratis.

Makasih buat semua teman-teman yang telah banyak memberikan inspirasi buat hidupku. Dari kalian aku bisa belajar lebih banyak tentang arti hidup ini. Cieee...

OK. Maafin atas segala kesalahanku, candaan yang berlebihan. Maafin ya... (maksa ceritanya).

Take care all and keep fight!

Senin, 07 April 2008

Sahabat

Aku hendak mengedit naskah yang diperlukan untuk membuat company profile sebuah perusahaan. Tiba-tiba terdengar ada seseorang membuka pintu kantor. Ketika aku keluar, kulihat sahabatku sedang menghidupkan mobilnya yang di parkir di depan kantorku. Ketika aku hendak menghampirinya, dia hanya melambaikan tangan. Tidak keluar dari mobilnya. Menyurutkan niatku untuk menghampirinya.

Aku sadar bahwa aku terlalu berharap lebih darinya. Persahabatan yang bermula satu setengah tahun yang lalu, kini mengalami kerenggangan. Aku tidak tahu apakah dia sudah bosan dengan persahabatan kami. Beberapa pekan yang lalu aku mencoba menghubunginya, tetapi selalu saja dia tutup. Tak mau menjawab panggilanku. SMS dariku pun tidak dia jawab. Apakah ini sebuah persahabatan? Setelah sekian lama kami saling kenal, dia dengan mudah bersikap seperti itu. Tak ada penjelasan apapun. Membuat pikiranku dipenuhi dengan segenap tanya.

Dia sudah kuanggap saudaraku sendiri. Dia orangnya baik, sangat perhatian, percaya penuh kepadaku. Aku berbaik sangka saja. Dia membuka pintu kantorku mungkin mau menemuiku dan menjelaskan semuanya. Alasan kenapa dia tidak menjawab panggilan dan sms dariku. Mungkin dia belum siap untuk hal itu.

Tidak selamanya kehidupan di dunia ini akan berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Kalau pun persahabatan kami akan berakhir sampai disini, aku harus rela menerimanya. Meski pun hal ini tidaklah mudah. Perpisahan adalah suatu bagian dari kehidupan ini. Kita tidak selamanya akan bersama-sama dengan orang yang kita cintai. Dan kita tidak bisa memiliki orang lain.

Sahabat sejati adalah sahabat yang kehadirannya menenteramkan dan ketiadaannya merindukan.