Selasa, 23 Desember 2008

Tidak Jadi Dipulangkan

Alhamdulillah aku tidak jadi dipulangkan ke Indonesia oleh majikan. Setelah sebelumnya ada masalah yang berlarut-larut yang membuat aku tidak bisa bekerja selama sebulan, akhirnya aku diijinkan kembali untuk bekerja oleh majikanku. Alhamdulillah.

Sudah sepekan aku kerja lagi di tempat yang sama. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi di kemudian hari. AMIN.

Terima kasih buat keluargaku dan rekan-rekan semua yang telah mendoakan kelancaranku.
Jazakumullah khairan katsira...

Selasa, 09 Desember 2008

Pesawat Tempur Jatuh di Perkampungan

SAN DIEGO, TRIBUN - Setidaknya tiga orang tewas seketika saat pesawat tempur militer AS F/A-18 gagal mendarat di pangkalan udara marinir Miramar. Pesawat itu kemudian menghantam kawasan perkampungan di San Diego Selasa (9/12) WIB. Pilot pesawat itu berhasil menyelamatkan dengan kursi lontar.

Menurut aparat keamanan setempat, seorang nenek, seorang ibu dan dua anak tinggal di rumah yang tertabrak pesawat.

Seperti dilansir LA Times, seorang ibu dan seorang anak dipastikan tewas, sedangkan seorang korban lainnya belum teridentifikasi.

Saksi mata mengatakan, mereka mendengar suara gemuruh, kemudian melihat pesawat beberapa saat sebelum jatuh menimbulkan bola api.

Beberapa detik kemudian, saksimata melihat seorang pilot meluncur di tengah kepulan asap.

Pilot tersebut menggunakan parasut dan mendarat dengan mulus di lapangan baseball dekat University City High School.

John Kreischer (62), seorang saksi mata sedang kembali ke rumah dari kegiatan memotret di daerah La Jolla Cove saat ia melihat pesawat terbang dengan ketinggian hanya 300 - 500 kaki.

"Pesawat itu berputar-putar di udara. "Sepertinya pesawat itu hanya menggunakan satu mesin kemudian saya mendengar suara mesin tiba-tiba mati,'' katanya.

"Sebenarnya pilot itu bisa saja berputar dan mendarat di laut. Dengan kondisi pesawat seperti itu ia tak mungkin bisa mendarat di Miramar,'' tambahnya.

"Saya ikut berduka cita terhadap korban,'' kata petinggi Marinir Mayor Jerry Sanders. Pejabat Marinir mengatakan, pilot itu anggota yang sedang menjalani pelatihan. Pilot sebenarnya sudah mencoba mengarahkan pesawat ke gurun pasir untuk menghindari tabrakan dengan perkampungan. (ear)

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=26326&kategori=14

Jumat, 28 November 2008

Siswa SD Salatiga Juara I Lomba Melukis di Bulgaria


 
Puteri Staf KBRI dan Dubes Mewakili Eda
Sofia - Eda Islamay Qomaruddin (9), siswa SD Al-Azhar Salatiga, Jawa Tengah, meraih penghargaan Juara I kategori umum kelompok umur 6-9 tahun pada International Art Competition for Children’s Painting “Mission Rescuer 2008”, Bulgaria.

Lomba melukis ini diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Situasi Darurat Bulgaria bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan IPTEK Bulgaria serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria, Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Sofia Aditya Timoranto kepada detikcom Jumat malam ini atau Sabtu (29/11/2008) WIB.

Selain kategori umum, masih ada dua kategori lain yang dilombakan yakni kategori siswa sekolah seni dan anak-anak penyandang cacat berdasarkan 3 kelompok 10-14 tahun dan 15-17 tahun.

Hadiah utama untuk kategori umum kelompok umur 6-9 tahun diberikan langsung oleh Deputi PM/Menteri Urusan Situasi Darurat Bulgaria, Emel Etem dalam sebuah seremoni pada 26/11/2008 di National Palace of Culture (NDK), Sofia, Bulgaria, dan diliput oleh stasiun TV swasta nasional setempat: Bulgarian Balkan TV (BBT).

Dalam kesempatan itu Eda diwakili oleh Shabrina Dara Kusumoandira, putri seorang staf KBRI, didampingi oleh Dubes RI Immanuel Robert Inkiriwang. Hadir pula para pejabat tinggi Kementerian Urusan Situasi Darurat, Kementerian Pendidikan dan IPTEK, serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria, dan wakil dari kedubes negara-negara sahabat.

Dubes Inkiriwang dalam sambutannya mengatakan bahwa lomba ini dapat mendorong kesadaran anak-anak mengerti pentingnya penanggulangan bencana serta dapat melahirkan rasa tanggung jawab untuk mencegahnya.

"Sebagai Dubes RI di Bulgaria saya bangga atas keberhasilan Eda, seorang anak Indonesia meraih Juara I," ujar Inkiriwang.

Menurut Inkiriwang, Eda merupakan wakil dari anak-anak Indonesia yang memiliki kesadaran mengenai dampak dan penderitaan yang diakibatkan oleh bencana karena pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai tsunami, gempa dan banjir.

(es/es)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2008/11/29/004451/1044997/10/siswa-sd-salatiga-juara-i-lomba-melukis-di-bulgaria

Kamis, 27 November 2008

Peneliti Temukan Cicak Jenis Baru

PARA peneliti Prancis telah berhasil menetaskan cicak jenis baru dari sebuah telur yang diambil dari suatu pulau di Pasifik Selatan. Telur itu dibawa sejauh 19.200 kilometer ke Paris dan menetas di sana.

MUSEUM Sejarah Alam Nasional Prancis, belum lama ini mengumumkan bahwa ini adalah kali pertama sebuah spesies kadal baru digolongkan berdasar satu individu yang ditetaskan dari telur

Hewan yang dinamai Lepidodactylus buleli itu tinggal di puncak-puncak pohon yang tumbuh di sepanjang pesisir Espiritu Santo, salah satu pulau terbesar di Vanuatu, sebelah timur Australia. Ekspedisi 2006 ke Espiritu Santo untuk mempelajari ekosistem kanopi hutan berbuah dengan temuan cicak sepanjang 7,5 cm itu.

Ivan Ineich, seorang ahli reptil, mengatakan ia pertama kali melihat cicak itu saat seorang pemanjat pohon tidak sengaja menebasnya menjadi dua bagian.

"Saya bertanya pada diri saya sendiri, hewan ini kelihatannya aneh. Namun saat itu saya tidak bisa memastikan apakah hewan ini adalah spesies baru," katanya.

Para pemanjat kemudian mengambil telur-telur cicak yang ada di atas pohon. Mereka mendapati sembilan telur yang kemudian dibungkus dalam tisu dan dibawa ke Perancis. Di sana telurtelur itu ditetaskan. Namun delapan di antaranya mati karena suhu dalam terrarium terlalu tinggi, sedangkan satu ekor hidup.

Habitat cicak adalah dinding-dinding dan di atap rumah. Di alam bebas, cicak hidup pada tempat-tempat teduh, di dahandahan pohon.

Cicak juga biasa memakan serangga dan terutama nyamuk. Umumnya cicak berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae.

Kebanyakan cicak muncul malam hari, terutama di sekitar lampu penerang.

Binatang melata ini bisa berjalan lincah tanpa takut jatuh dari dinding atau atap rumah. Kakinya seakan lengket pada dinding. Ini menjadi misteri hingga kelompok peneliti dari universitas California Barkeley memecahkannya, beberapa waktu lalu.

Dari berbagai data yang berhasil terkumpul, mereka meyakini bahwa kekuatan perekat pada telapak kaki cicak ditimbulkan oleh tenaga van der Waals.

Mereka menemukan adanya sekitar 500 ribu bulu halus yang kuat pada telapak kaki cicak. Bulu halus ini mengandung senyawa keratin yang juga terkandung pada rambut manusia. Bulu halus pada telapak kaki cicak ini panjangnya bervariasi, antara 30 sampai 130 mikrometer. Tebalnya pun hanya sepersepuluh tebal rambut manusia. Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata ujung bulu halus ini masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang berbentuk mirip dengan sendok teh.

Satu bulu halus tadi bisa memiliki kekuatan pelekat sampai 10 atm. Mereka mengukurnya langsung dengan menggunakan sebuah alat bernama atomic force microscope (AFM).(kcm/wkpd)

 Spesies Paling Familier
SAAT
ini ada banyak sekali spesies cicak. Namun, dari sekian banyak itu, tiga di antaranya adalah yang paling familier.

Cecak Tembok (Cosymbotus platyurus).
Sering ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbaijumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.

Cicak Kayu (Hemidactylus frenatus)
Bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cecak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cecak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.

Cicak Gula (Gehyra mutilata)
Bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cecak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.(wkpd)

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=25398&kategori=17

Rabu, 26 November 2008

Minggu, 23 November 2008

Dimanakah Keadilan Itu?

Sudah sepekan lebih aku tidak bisa masuk kerja karena memang tidak diperbolehkan oleh majikanku. Masalah uang memang terkadang sensitif bagi seseorang. Pada tanggal 13 Nopember kemarin aku menagih hak yang semestinya aku dapatkan dari majikan. Setelah kontrak kerja dua tahun, aku sebagai pekerja berhak mendapatkan gaji tambahan sebulan. Hal itu tertulis di surat kontrak kerja. Bahkan dikuatkan lagi dengan janji majikan yang akan membayar setelah kedatanganku kembali dari Indonesia. Dia memang hari itu juga (tanggal 13 Nopember) menitipkan uang ke sopirnya. Setelah aku cek ternyata uang tersebut kurang dari jumlah gaji sebulan.

Malamnya aku tagih kembali ke majikanku kekurangannya. Aku bilang bahwa aku banyak keperluan. Aku mesti kirim uang ke keluargaku di Indonesia. Majikan merasa keberatan sampai marah besar. Padahal itu adalah hak yang mesti aku dapatkan darinya. Bahkan dia bilang bahwa uang tersebut adalah pinjaman, bukan gaji tambahan. Aneh. Dia merasa telah memberikan lebih kepadaku selama ini karena dia telah menaikan gajiku. Padahal gaji itu masih sedikit daripada gaji orang Filipina yang bekerja di bidang yang sama yaitu komputer. Apalagi gaji orang Saudi yang sangat jauh perbedaannya dengan kenaikan gajiku. Masak karena kenaikan gaji, isi dari kontrak kerja dibatalkan? Saking marahnya, dia bilang mau memulangkanku ke Indonesia. Pembicaraan pun terpotong karena kami mesti bergegas ke masjid untuk sholat Isya.

Aku dan rekan-rekanku sudah banyak mengalah. Kami sering pulang pergi kerja berjalan kaki lumayan jauh dengan rintangan sengatan terik matahari yang membakar kulit-kulit kami. Dan kami jalani hal itu dengan tetap berusaha untuk sabar. Kalaiu musim dingin mendingan. Dalam hal jam kerja pun melampaui batas normal. Lebih dari 8 jam kami bekerja sehari-hari. Libur pun kami dapatkan hanya sehari dalam dua pekan.

Setelah sholat Isya, dia mengambil kembali uang yang aku dapatkan dari sopirnya. Iqamah (KTP)ku pun dia ambil. Lalu dia memintaku untuk mencari data lama di komputerku mengenai slip penerimaan gaji. Aku search saja file tersebut. Tidak sengaja aku malah membuka formulir kursus menjahit milik ayahku. Majikanku marah kepadaku karena aku simpan file pribadi. Padahal dari dulu juga aku suka simpan file-file pribadi dan hal itu dia ketahui. Kenapa dia sekarang mempermasalahkannya? Dia sengaja mencari segala kesalahan yang dibuat-buat supaya melemahkan posisiku.

File slip gaji tidak aku temukan. Mungkin sudah terhapus. Aku buat ulang saja draft-nya. Setelah di-print majikan menyuruhku menuliskan kembali jumlah gaji yang telah aku terima dari awal sampai akhir selama dua tahun dengan aku tandatangani di setip bulannya. Setelah selesai, dia menyuruhku untuk menghapus semua file pribadiku. Lalu dia mengeceknya di Recycle Bin. Dia tidak menemukan apa-apa. Setelah itu dia menyuruhku untuk mengambil semua barang pribadiku. Ternyata aku mau diusir dari kantor. Aku tidak terima perlakuannya itu. Aku bertahan tidak mau keluar kantor karena aku ingin tetap kerja.

Dia lalu ungkit lagi masalah yang dulu. Aku pernah meminjam external hard disk milik kantor tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Saat itu juga aku sudah minta maaf kepadanya dan kukira masalah telah beres. Kalau tidak memaafkan, kenapa dia memperpanjang iqamahku sampai dua tahun dan masih mengharapkanku lagi untuk tetap bekerja? Ternyata dia ungkit lagi masalah tersebut malam itu. Dia terus memaksaku untuk keluar kantor sampai dia mengancam untuk memanggil polisi. Aku tak takut karena itu hanya gertakan. Karena aku tidak turuti kemauannya untuk keluar, lalu dia menyuruh semua orang untuk menutup kantor sebelum waktunya.

Kantor pun akhirnya ditutup. Majikanku bilang kepadaku: "Lihatlah! Kantor tutup dua jam sebelum waktunya karena kamu!" Aku jawab: "Aku tidak suruh untuk tutup kantor kok! Aku hanya tidak ingin keluar." Dia berlalu dengan mobil sedannya. Pergi meninggalkan kantor dengan sangat marah. Aku terdiam. Nasib kerja di negeri orang memang seperti ini.

Aku sudah berusaha "minta maaf" tapi majikan tetap saja tidak mau menerimaku kembali untuk bekerja di tempatnya. Aku ceritakan alasanku bekerja di Arab Saudi. Aku ingin membantu Ibu dan Ayahku. Tapi hal itu tidak membuat dia simpati. Banyak orang bilang bahwa orang arab tidak lama-lama menyimpan kemarahannya. Tetapi entah kenapa majikan tetap saja tidak mau menerimaku. Malam Sabtu kemarin terkhir kali aku telepon dia. Aku tanya tentang pekerjaanku. Dia bilang dalam waktu dua sampai tiga hari aku mau dipulangkan. Mungkin karena pegawai yang baru telah ada, jadi tidak masalah kalau aku dipulangkannya. Habis manis sepah dibuang. Bagiku ini adalah masalah besar. Aku tagih uang yang memang menjadi hakku, malah perlakuan seperti ini yang aku dapatkan darinya. Sungguh tidak adil!

Hari ini aku coba menghubungi pihak Pengaduan di KBRI Riyadh. Seorang petugas menerima panggilanku. Setelah kuceritakan masalahku dengan majikan, ternyata dia tidak bisa membantuku. Bahkan dia berkomentar bahwa kenapa aku mengorbankan pekerjaan demi uang itu. Seolah-olah menyalahkan sikapku. Lho kok begitu ya? Tidak bisa membantu malah berkomentar yang aneh. Kalau aku tahu dampaknya, aku takkan menagih kekurangan dari uang itu. Katanya percuma aku adukan masalah ini karena orang arab tidak akan memenuhi panggilan untuk penyelesaian masalah seperti itu. "Terima saja kalau mau dipulangkan! Itu hak majikan." katanya. Aku heran dengan keheranan yang sangat mengherankan...

Setelah adu argumen panjang lebar dengan petugas KBRI itu, dia memotong pembicaraan. "Tunggu sebentar!" katanya. Kudengar suatu pembicaraan dia dengan rekan kerjanya. Beberapa menit kemudian terdengar seseorang memegang kembali pesawat telepon. Kukira dia mau melanjutkan pembicaraan. Ternyata dia langsusng menutup telepon. Aneh deh. Aku coba sekali lagi untuk menghubunginya. "Assalaamu 'alaikum. Bisakah kita lanjutkan pembicaraan barusan?", tanyaku. "Ini beda orang lagi." jawabnya. Kok bisa ganti orang ya? pikirku. Lalu dia minta biodata untuk ditindaklanjuti pengaduanku. Baru saja aku sebut namaku, dia malah meminta mengirimkan fax berupa surat kontrak kerja beserta aduanku. Biar lebih mudah untuk pendataan katanya.

Birokrasi yang rumit. Padahal aku sudah siap-siap mau datang langsung ke KBRI Riyadh untuk meminta bantuan. Tetapi karena tanggapan mereka seperti itu, aku urungkan saja niatku. Daripada tidak jelas urusannya lebih baik aku batalkan saja pengaduan ini. Ternyata benar cerita dari orang-orang bahwa pihak Pengaduan kurang peduli terhadap masalah yang dihadapi TKI.

Aku sekarang pasrah saja. Kalaupun dipulangkan tidak jadi masalah. Segala sesuatunya ada perhitungannya. Kalau tidak selesai di dunia, pasti di akhirat akan dihisab. Cari nafkah bisa dimana saja. Masih banyak peluang lain yang lebih baik, insya Allah. Kepada Allah-lah kita bergantung dan berharap. Hanya Dia yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.

Ya Allah berikanlah aku dan keluargaku yang terbaik di dunia dan di akhirat. Lindungi kami dari orang-orang yang berbuat dzalim. AMIN.