Rabu, 26 Maret 2008

Ketika Cinta Bertasbih Diangkat ke Layar Lebar

Rabu, 26/03/2008


SUKSES film Ayat-Ayat Cinta yang ditonton jutaan orang di Indonesia, membuat penulis novel Habiburrahman El Shirazy optimistis film Ketika Cinta Bertasbih –yang juga ditulis olehnya––akan meraih kesuksesan yang sama,dan bahkan lebih baik.


Optimisme itu disampaikan Kang Abik – sapaan akrab Habiburrahman El Shirazy–– dalam acara soft launching film Ketika Cinta Bertasbih di Jakarta,kemarin.Rasa optimis itu ternyata sesuai dengan filosofi hidup yang dianut Kang Abik, yakni ”hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya’’.


”Demikian juga dengan buku yang saya buat.Saya membuat novel itu harus lebih baik dari novel sebelumnya. Saya berharap, film saya pun demikian,”ujar Kang Abik. Sikap optimis juga diungkapkan oleh sutradara yang akan membuat film Ketika Cinta Bertasbih,Chaerul Umam.


Menurutnya, tema islami memang banyak disukai masyarakat. Contohnya ketika ada pameran buku atau fesyen Islam,maka masyarakat akan berbondong- bondong melihatnya.


”Selama 12 tahun saya tidak membuat film. Saya memang lebih banyak ke sinetron.Tapi, saya fokus mencari sinetron dan film yang penuh nilai religi dan mencarinya itu sangat sulit.Kebetulan sekarang saya mendapat film religi.Saya yakin film ini akan disukai masyarakat. Sama halnya ketika saya membuat FTV Tukang Bubur Naik Haji.Respons masyarakat sangat besar. Sinetron itu menduduki rating teratas.Jadi untuk film ini, kita tunggu saja,” ungkap Umam.


Sutradara yang pernah sukses menggarap film Titian Rambut di Belah 7 (1982) itu tidak khawatir terhadap keberhasilan film Ayat-Ayat Cinta.Sebagai orang nomor satu di balik layar, Umam akan mencoba menggambarkan novel Ketika Cinta Bertasbih sesuai ekspektasi pembaca.


Mengingat novel religi ini sudah memiliki pembaca tersendiri dan novel tersebut telah mencatat angka penjualan lebih dari 350 ribu dalam waktu kurang dari dua tahun. Film Ketika Cinta Bertasbih akan diproduksi oleh rumah produksi Sinemart. Rencananya akan mengambil settingdi Mesir dan sebagian kota di Pulau Jawa.


Untuk membuat film yang sesuai dengan gambaran di novel, Sinemart mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penggarapan Ketika Cinta Bertasbih. Sinemart akan mencari lima karakter penting untuk film yang direncanakan memulai syuting pada Agustus 2008 ini.


”Kami akan mencari lima karakter penting untuk audisi.Mudah-mudahan bisa mendekati dan sesuai dengan novelnya. Jadi siapa saja bisa ikut audisi, baik artis ataupun pendatang baru,” ujar Produser Ketika Cinta Bertasbih,Heri Hendriyanto.(tedy achmad)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/selebriti/ketika-cinta-bertasbih-diangkat-ke-layar.html

Mendobrak Sistem Monarki dengan Demokrasi

Rabu, 26/03/2008


Kematangan seorang pemimpin tidak bisa diukur dari usia.Pada usianya yang sangat muda,Raja Jigme Khesar mampu membuat rakyatnya bangga.


BETAPA tidak,Jigme Khesar Namgyal Wangchuck, 28, mampu mendobrak monarki kerajaan Bhutan menjadi monarki konstitusional tanpa harus ketakutan akan kehilangan kekuasaan. Khesar, panggilan akrabnya, merobohkan ”tembok” monarki absolut yang sudah berlangsung 100 tahun dengan menggelar pemilihan umum yang pertama kali dalam sejarah Bhutan.


Dia juga menjadikan Bhutan dijuluki sebagai negara demokrasi paling muda di dunia. Kini, dialah raja yang membawa masa depan demokrasi bagi negaranya. Khesar juga menyarankan kepada seluruh rakyatnya untuk memberikan suara dalam pemilu. Sebab, pemilu diyakini akan membawa negeri di Pegunungan Himalaya ini sebagai negara demokrasi.


”Adalah suatu kebanggaan dan percaya diri bagi seluruh rakyat bisa melaksanakan proses demokrasi,”ujarnya. Khesar melanjutkan apa yang disebut konsep kebahagiaan nasional bruto (GNH) yang digagas ayahnya,Raja Jigme Singye Wangchuck. GNH bersumber dari pertumbuhan ekonomi yang diseimbangkan dengan sikap menghormati tradisi dan lingkungan.


Selain itu,GNH juga menganggap kebahagiaan mengacu pada spiritualitas yang merupakan masalah penting bagi rakyat Bhutan yang sebagian besar memeluk agama Buddha. Khesar mengaku akan mengembangkan sistem demokrasi supaya berjalan beriringan dengan GNH. Dia menganggap kedua sistem tersebut akan memperkuat negaranya menjadi sebuah sistem negara demokrasi yang baru. ”Demokrasi dan GNH akan mengukuhkan perdamaian dan keamanan di negara kita menuju negara yang berdaulat penuh,”ujarnya.


Di samping itu, Khesar yakin perpaduan demokrasi dan GNH akan memperkuat sistem dan fondasi ekonomi negaranya. Khesar juga menyarankan warganya tetap bekerja keras walaupun tingkat kemakmuran di negeri berpenduduk 660.000 itu sudah bisa dicapai. ”Demokrasi tanpa dukungan ekonomi negara yang kuat, justru akan menghancurkan demokrasi itu sendiri,” ujarnya. Pada 16 Maret lalu,Khesar masuk dalam 245 pemimpin muda berpengaruh di dunia atau Young Global Leaders 2008 oleh World Economic Forum (WEF) yang berbasis di Jenewa,Swiss.


Khesar masuk kategori itu karena dinilai sebagai sosok pemimpin yang mampu menunjukkan kemampuannya pada masa depan untuk menghadapi tantangan. Dia juga bertindak sebagai katalis untuk melahirkan inisiatif bagi kepentingan masyarakat global. WEF menilai Khesar mendedikasikan waktu untuk mencari solusi menghadapi tantangan global dan menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik.


Khesar dipandang sebagai pemimpin muda inisiatif, berkembang, dan memberikan angin segar bagi perubahan negaranya. Sebagai pemimpin, Khesar melancarkan diplomasi luar negeri yang progresif. Dia mengikutsertakan Bhutan dalam berbagai kerja sama budaya, pendidikan, dan ekonomi. Dia juga menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk memperkuat tatanan demokrasi.


Di tingkat regional,dia membangun kerja sama pakta pertahanan dengan India pada 2007. Khesar ingin menegaskan pada dunia internasional bahwa negaranya tidak bisa dipandang remeh karena wilayahnya kecil, hanya 47.500 km2. ”Negara kita kecil, tapi kuat,”ujarnya. Dia mengatakan bahwa Bhutan dengan berbagai kelemahannya, justru memiliki kemenangan dalam hal manajemen pemerintahan. Di samping itu, Bhutan tidak takut dengan dua raksasa yang mengelilinginya, China dan India.


”Kita memiliki posisi tawar di mata negara lain walaupun kita ini kecil.” Di mata rakyatnya,Khesar dikenal sebagai raja yang tidak egois mementingkan kepentingan pribadi dan kerajaannya. Khesar juga mengaku tidak memiliki agenda pribadi untuk menopang kepentingan kekuasaannya. ”Saya memiliki ambisi dan harapan besar hanya diperuntukkan negara saja, bukan pribadi,”ujarnya. Khesar dinobatkan menjadi Raja Bhutan kelima saat berusia 26 tahun.


Dia mendapatkan gelar raja pada 14 Desember 2006. Dia menggantikan ayahnya yang sudah ingin pensiun setelah menjadi raja selama 38 tahun. Sejak saat itu,dia menjadi raja termuda di dunia.Khesar merupakan putra mantan Raja Jigme Singye Wangchuck dan Ratu (Ashi) Tshering Yangdon.


Dalam pidato pelantikan pertamanya, Khesar mengatakan dengan percaya diri bahwa dia mampu memimpin Bhutan. Khesar mendapatkan julukan sebagai ”Pangeran Sejuta Pesona”oleh publik Thailand ketika menghadiri perayaan ulang tahun Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, sebelumdiamenjadiraja. Media di Thailand menggambarkan dia sebagai sosok orang kerajaan yang penuh sensasi dan membuat ribuan perempuan di Negeri Gajah Putih itu menjerit ketika melihatnya.


Walaupun tumbuh kembang di Nepal, dia mampu menyelesaikan pendidikannya di Universitas Oxford dengan mengambil kuliah program diplomasi luar negeri dan menggaet pascasarjana di bidang filsafat politik. Khesar mengatakan bahwa latar pendidikannya di Barat mendorong dirinya segara merealisasikan perubahan sistem kenegaraan di negaranya dan tidak tertinggal satu langkah di belakang negara maju.


”Kita boleh berpikir ala Barat, tetapi tradisi dan budaya tidak boleh disingkirkan,” ungkapnya. Nicholas Farrelly, teman kuliahnya di Oxford,memandang Khesar sebagai sosok yang menarik dari sisi kepribadian dan pemikiran.Farrelly menuturkan,Khesar sebagai sosok yang ingin belajar tentang budaya dan tradisi lintas benua. (andika hendra m/ berbagai sumber)


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/mendobrak-sistem-monarki-dengan-demo.html

Sabtu, 22 Maret 2008

Mobil Terbang Sedot Perhatian

DIJUAL 2010: AirCar buatan Milner Motors saat dipamerkan di New York International Auto Show, Rabu (19/3).


NEW YORK - Mobil terbang bukan lagi mimpi. Mobil itu tampil dalam 108th New York International Show di Jacob K. Javits Convention Center. Begitu pameran dibuka kemarin (21/3), mobil itu menarik perhatian para pengunjung.


AirCar -nama mobil terbang buatan Milner Motors- menjadi salah satu di antara banyak daya tarik pameran yang berlangsung hingga 30 Maret mendatang. Mobil itu bisa dikendarai di jalan. Ketika jalan macet saat jam sibuk, mobil tersebut dapat diubah menjadi pesawat.


James Milner, sang perancang sekaligus pemilik Milner Motors, mendesain mobil itu bersama sang putra, Chris Milner. "Memperbanyak penerbangan bisa menyelesaikan masalah transportasi dunia," kata Milner, mantan pilot yang berasal dari Vancouver, Kanada, soal ide pembuatan mobil terbang itu seperti dikutip koran Daily Mirror.


AirCar punya empat kursi, empat pintu, dan empat roda seperti halnya mobil. Tapi, di bagian moncong ada sayap pendek. Bagian belakang dilengkapi sayap "raksasa". Dalam beberapa detik, sayap yang panjang itu bisa dilipat dan berbentuk kotak menutupi dua baling-baling di belakang.


Dari data yang dikutip Tech Digest, AirCar bisa terbang setinggi 25 ribu kaki (7.620 meter) dengan kecepatan hingga 200 mil (321,8 km) per jam. Selain mesin diesel berkekuatan 40 tenaga kuda, AirCar dilengkapi dua mesin putar yang mendorong baling-baling ganda berukuran 28 inci.


Mobil terbang dengan berat sekitar 3.000 pounds (sekitar 1.500 kg atau 1,5 ton) itu punya kemampuan jelajah 1.000 mil (sekitar 1.609 km). Sopir (atau pilot) menggunakan kemudi tradisional, seperti pada mobil.


Tidak diungkapkan seberapa jauh mobil terbang itu telah diuji coba selama ini. Peluncuran perdananya sengaja diadakan di New York International Show. Mobil seharga sekitar 250 ribu poundsterling (sekitar Rp 4,5 miliar dengan kurs Rp 18 ribu per GBP 1) itu baru dijual pada 2010. (dwi)


Sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=10199

Selasa, 18 Maret 2008

Sahabat Virtual

SALAM ALAIKOM, HOW R U? IS EVERYTHING OK, IT WAS A LONG TIME SINCE I HEARD ANYTHHING FROM U! DID U GOT A #. I HOPE THAT UR N GOOD HEALTH. TAKE A GOOD CARE, REGARDS.

SMS itu terlambat aku baca karena handphone-ku dalam keadaan silent mode. Aku lupa untuk mengganti mode-nya. Datangnya dari sahabatku. Kami sudah lama saling kenal walaupun belum bertemu langsung.

Lalu aku mengirimkan jawaban kepadanya.

Wa 3alaykum salam. I am fine al7amdulillah. What's new? I hope you and your family are better now. Barakallalu fek.

:-) WA FEK. WE R ALL FINE, I'M NOW WORKING AS JOURNALIST. WE SHOULD TALK ONEDAY. WE KNOW EACH OTHER SINCE A LONG TIME. SO TELL ME HOW & WHEN IF U DON'T MIND, REGARDS.

Aku lalu mencoba menghubunginya. Tapi tidak ada jawaban. Lalu aku kirim sms lagi.

Mabruk for your new job. Yes we have know each other for long time. I think you are busy now. I will call you nex time. Allah Hafidz.

10X. I'M NOT BUSY I WAS N BATH :) I'LL CALL U NSHALAH SOON, DON'T COST FROM UR TEL. I'LL CALL AFTER 22:00 NSHALAH THE NEXT DAYS. TELL ME DO U SPEAK ARABIC WELL :)

OIC. Sorry I have disturb you. My english is better then my arabic. Would you mind id I call you now?

NO AT ALL, I'LL REALY B GLAD. BUT I DON'T WANT TO DISTURB U. ANYWAY I AM WAITING UR PRECIOUS CALL.

Lalu aku menelponnya kembali. Percakapan pun berlangsung. Kami saling menanyakan mengenai keadaan, keluarga dan pekerjaan. Dia terdengar bahagia berbicara denganku dan aku sendiri demikian. Kami memang sudah saling kenal lebih dari 6 tahun lamanya. Kenal lewat IRC dalnet di channel #islam.

Waktu itu aku masih kerja sebagai operator warnet di Bandung. Persahabatan kami berlanjut saling kirim email, kirim surat lewat pos udara, dan semenjak aku kerja di Riyadh kami saling kirim sms. Dia orang yang baik walaupun aku hanya bisa menilainya lewat tulisan. Dia adalah sahabat yang menenangkan. Lewat rangkaian kata-katanya terkandung makna bagi kehidupanku. Banyak pelajaran yang berharga yang kudapat darinya. Alhamdulillah.

Aku mengakhiri percakapan karena pulsaku hampir habis. Aku tanya apakah dia masih sering memakai internet. Dia jawab bahwa dia akan menyempatkan untuk online. Klik! Sambungan handphone aku tutup. Lalu dia kirim sms.

WELL! I'M REALY GLAD. NSHALAH WE'LL B ALWAYS N TOUCH. THIS IS MY PRIVATE E MAIL: *SENSOR* NSHALAH WE'LL MANAGE A TIME 4 CHATTING. I PRAY TO ALLAH THAT U'LL ADAPT N KSA & B MORE SUCCESFUL. THERE'S NOTHING EASY N LIFE MY BROTHER. BUT WE HAVE 2 B PATIENT. REGARDS 2 UR FAMILY & GOODNIGHT.

Ya Allah semoga persahabatanku dengan orang-orang akan kekal sampai di akhirat kelak. Ya Allah semoga persahabatanku dengan orang-orang bukan menjadi penyebab permusuhan di akhirat kelak. AMIN.

*tertulis dengan segenap harap

Selasa, 11 Maret 2008

Sabotase!!!

Kemarin malam waktu aku pulang dari kantor, listrik di flat masih mati sejak sore. Kami semua heran. Perasaan rekening listrik sudah dibayar. Kurang lebih dua bulanan yang lalu. Kalau tidak salah disini pembayaran setiap 4 bulan sekali. Ternyata ada orang yang sabotase listrik di flat tempat tinggal kami. Jengkel. Makan tidak nyaman, mesti pakai penerangan handphone segala. Disini memang tidak sedia lilin karena memang istrik jarang mati. Kalau bayaran lancar, listrik hampir tidak pernah mati.

Masalanya persengketaan sewa flat. Majikanku menyewa flat beserta satu ruangan di belakang flat. Si pemilik flat merasa ruangan itu tidak termasuk yang disewakan. Sengketa ini sudah lama juga. Dulu ada seorang Pakistan yang ingin menyewa ruangan itu juga. Perselisihan pun dimulai. Terakhir si pemilik flat sengaja menyabotase listrik. Gardu listrik yang biasanya terbuka mulai kemarin sore terkunci dengan gembok.

Temanku orang India melapor masalah itu ke majikan. Namun majikan membiarkan saja hal itu karena ingin lewat jalur hukum. Masalah ini menganggu kenyamanan kami. Mati lampu bukanlah hal yang wajar apalagi di jaman modern sekarang ini. Tidak nyaman.

Ternyata tetangga kami pun terkena sabotase juga. Tidak tahu masalahnya apa. Ada beberapa orang yang datang ke gardu listrik untuk membuka gembok itu. Tapi usaha mereka sia-sia. Mereka tidak tahu caranya membuka gembok itu. Lalu teman India-ku membantu untuk membuka gembok itu dengan menggunakan sebuah palu dan obeng. Sebenarnya dia enggan melakukan hal itu. Tapi karena orang-orang itu merasa jengkel, dia pun membantu. Seorang Lebanon yang kelihatannya seorang atasan dari tetanggaku itu bilang bahwa mereka sudah menyewa flat itu selama 4 tahun. Mereka heran dan jengkel kenapa sampai mati listrik.

Akhirnya gembok pun terbuka. Dan mereka (tetangga) segera masuk ke gardu itu lalu menghidupkan saluran listrik ke flat tersebut. Temanku lalu kembali ke flat. Dia tidak mau menghidupkan listrik dengan alasan majikan yang melarang. Bos Lebanon itu lalu menanyakanku saluran listrik ke flat kami. Aku tidak tahu lalu aku panggil kembali teman India-ku. Aku bilang ke temanku itu untuk minta ijin majikan supaya menghidupkan listrik. Tapi dia enggan. Dia menghidupkan listrik tapi katanya besok pagi dia mau mematikan lagi karena takut majikan tahu akan hal itu.

Kenapa masalah yang menimpa kami mesti menunggu persetujuan dari majikan segala? Kok terlalu berlebihan sikap temanku itu terhadap majikan. Kalau kita merasa keberatan akan sikap majikan, kenapa kita mesti menurut segala? Kita juga kan manusia, punya hak. Temanku itu memang terlalu menurut apa-apa yang majian inginkan. Walaupun sebenarnya dia juga kadang-kadang merasa berat menjalankannya. Aku sih apa adanya. Kalau aku sanggup, aku lakukan keinginan majikan. Kalau keberatan ya protes saja lah. Setuju?

Rabu, 05 Maret 2008

Makan Kabsah

Kemarin malam seperti biasa setelah jam 11:30 malam, kantor kami tutup. Kami bersiap-siap pulang naik mobil Toyota Cressida tua milik rekan kerja yang berkebangsaan Sudan. Walaupun mobilnya sudah lama tapi kondisinya masih layak dikendarai. Kerjaku memang seperti ini. Setiap hari masuk kerja jam 9 pagi sampai dzuhur. Buka lagi setelah ashar sampai jam 11:30 malam dengan diselingi istirahat setiap kali waktu sholat. Semua toko diwajibkan tutup ketika adzan berkumandang sampai selesai sholat berjamaah di masjid. Kalau fisik tidak terlalu capek, hanya jenuh yang dirasakan kami. Bagi orang indonesia jam kerja seperti ini sangat menjenuhkan apalagi aku terus menerus di depan komputer.

Kantor kami sudah ditutup waktu itu dan kami menunggu seorang teman Sudan yang kerja di toko HP, berdampingan dengan kantorku. Masih ada konsumen sehingga tokonya belum tutup. Ya kami memang selalu pulang bersamanya. Rekan kerjaku agak jengkel menunggunya. Ada banner yang mesti diberikan kepada seseorang yang sudah menunggu di tempat lain. Klakson mobil dibunyikan berkali-kali tetapi teman itu santai saja orangnya. Aku sedikit jengkel dan lucu juga dibuatnya. Kenapa dia masih bisa bersantai di saat orang lain sedang terburu-buru.

Setelah kami berikan banner itu kepada orangnya, rekan kerjaku itu mengajak kami makan-makan. Kami bertiga (orang Indonesia) juga satu orang Sudan lainnya di bawa ke restoran yang sudah terkenal. Aku tanya rekan kerjaku: "Siapa yang mau bayar? Kamu ya?" Lalu dia jawab: "Ya. Ayo cepat keluar dari mobil," katanya sambil berlalu. Kami diam saja di mobil karena mungkin dia hanya bercanda. Dia lalu mendekati kami lagi dan meminta kami supaya keluar. Wah sepertinya serius. Kami akhirnya masuk ke restaurant yang cukup terkenal yaitu Romansia. Kebanyakan yang makan disana orang-orang pribumi. Kami lalu memilih tempat lesehan. Orang arab memang kebanyakan lebih suka makan sambil lesehan.

Aku dengan salah satu temanku pergi ke belakang untuk cuci tangan. Kulihat dua orang pegawai disana. Aku memutar keran tapi airnya belum keluar. Lalu seorang pegawai memberi tahu bahwa keran air itu otomatis. Mengalir dengan sensor. Begitu tangan kita di letakan di bawah keran, air mengalir begitu saja. "Ini restaurant Romansia, bukan seperti tempat lain" katanya. Aku dan temanku sedikit malu. Aku tahu juga bahwa ada jenis keran yang seperti itu, tapi aku baru pertama kali makan di restaurant itu. Makanya belum tahu bahwa kerannya pakai sensor. Kami berdua kembali ke tempat lesehan

Rekan kerjaku memesan menu. Nasi Kabsah dan Fahm (ayam bakar) yang dipesan. Setelah beberapa lama, datanglah seorang pelayan dengan membawa pesanan. Makanan pun digelar. Setelah baca do'a, kami pun menyantap dengan lahap hidangan itu. Sungguh nikmat sekali. Masakannya berbeda dengan restaurant lainnya. Nasinya lebih gurih dan dagingnya pun enak sekali. Kalau di tempat lain ayamnya kurang enak, bumbunya tidak meresap ke dalam daging. Hanya kulitnya saja yang terasa enak. Kalau dagingnya tidak ada rasanya. Tapi daging ayam di restaurant ini sangat enak. Pantas saja banyak pelanggannya.

Rekan kerjaku orang Sudan memesan lagi nasi ke pelayan. Karena menurutnya nasi itu tidak cukup buat kita semua. Lalu datanglah nasi berikutnya. Dia juga ingin memesan lagi ayam tapi kata pelayan ayamnya akan telat datang. Akhirnya tidak jadi memesan. Makanan belum habis tapi kok mau pesan lagi. Memang porsi makan kita berbeda. Ada yang hampir terlewat, sambal. Temanku mengeluarkan sambal dari bungkusan dan menuangkannya ke dalam hidangan. Kalau menurut kita, ini bukan sambal. Tidak ada rasa pedasnya. Hanya tomat, seledri, dan bumbu yang lain mirip terasi. Tidak ada cabainya sama sekali. Orang arab kebanyakan memang tidak suka yang pedas-pedas.

Acara makan-makan pun selesai. Lalu kami ke belakang untuk cuci tangan. Giliran temanku yang dapat olok-olokan dari orang Arab. Dia belum tahu bahwa keran air itu memakai sensor. Aku ceritakan juga tentang kejadianku sebelumnya ke temanku itu. Kami pun tersenyum. Akhirnya kami semua pergi meninggalkan restaurant itu dengan membawa beban di perut alias kekenyangan. Alhamdulillah.

Minggu, 02 Maret 2008

Lagi-lagi Error!

Untuk ke sekian kalinya ada yang keliru dalam hasil kerjaanku. Ini masalahnya satu: terburu-buru plus banged. Ah biarkan saja! Toh kesalahan bukan hanya pada diriku. Lagi pula aku sudah bilang berkali-kali ke atasanku supaya tidak terburu dalam pekerjaan ini. Desain membutuhkan waktu dan kondisi yang nyaman. Kita mesti cek & ricek hasil akhir desain. Tapi kalau dikejar-kejar waktu, mana bisa mengecek dengan cermat? Human error kerap terjadi akibat hal ini.

Sering kali setiap mengerjakan suatu desain, pihak lain tergesa-gesa ingin cepat selesai. Sampai-sampai beberapa kali bertanya kepadaku: "CD-nya sudah beres belum?" Pertanyaan itu ditujukan kepadaku berkali-kali sampai mondar-mandir dari front office ke meja kerjaku. Huh! Padahal kalau sudah beres pasti aku berikan CD desain itu kepada mereka.

Banyak kesalahan yang terjadi dalam pekerjaanku disini diantaranya salah tulisan (alamat, teks isi), nomor, dan lain-lain. Banyak sekali perubahan dalam setiap desainku yang diinginkan bos maupun konsumen. Orang-orang disini memang seleranya berbeda dengan orang Indonesia. Menurut kita bagus, belum tentu bagus menurut penilaian mereka. Kreasiku terlalu banyak dikekang, banyak diatur. Padahal seorang desain memiliki daya kreasi masing-masing. Kalau terlalu banyak diatur, mana bisa berkembang? Kreasiku sekarang ini makin terhambat.

Terus terang aku bukanlah seorang graphic designer yang mahir. Tapi aku juga punya rasa dan kreasi sendiri. Kenapa mereka tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk berkembang? Dominasi atasan sangat besar disini. Si bos ikut juga berikan ide-idenya yang "cemerlang". Banyak sekali desain yang sebenarnya sudah disepakati pihak konsumen, eh malah si bos ingin merubah lagi. Aneh deh.

Prinsipku saat ini adalah: Isi di luar tanggung jawab desainer.