Sabtu, 12 Juli 2008

Membedaki Bayi Bisa Berbahaya

KEBIASAAN melumuri bayi dengan minyak telon atau minyak kayu putih dan membedakinya setelah mandi, sudah sejak lama dilakukan para ibu. Namun, siapa sangka, kebiasaan itu ternyata bisa berbahaya.


BAHAYA penggunaan minyak telon, minyak kayu putih, dan bedak pada bayi ini, diungkapkan Dr Karel Staa SpA Karel seusai diskusi bertajuk Lindungi Semua Perempuan dari Kanker Serviks di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, beberapa waktu silam.

Menurut dokter spesialis ilmu kesehatan anak ini, partikelpartikel yang terkandung di dalam bedak dan minyak itu dapat membahayakan fungsi paru-paru jika terhirup oleh bayi. Gejala yang muncul biasanya batuk yang tak kunjung sembuh.

Pendapat Karel juga dibenarkan dr Meita Dhamayanti SpA (K) dari Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP dr Hasan Sadikin Bandung. Menurutnya, selain hipersensitif, kulit bayi juga memiliki respon yang berbeda-beda terhadap stimulus yang mereka terima.

"Jadi, jangankan untuk bayi baru lahir, untuk bayi yang sudah cukup umur pun pemberian minyak telon, minyak kayu putih, dan bedak bayi ini harus tetap dilakukan dengan hati-hati. Karena itu, tidak salah apabila ada dokter yang mengatakan bahwa produk-produk tersbut tidak baik untuk bayi," katanya, saat ditemui di ruangannya, Rabu (2/7).

Diakui Meita, saat ini pengetahuan ibu-ibu memang masih minim terkait hal tersebut. Ia mencontohkan, masih banyaknya ibu-ibu yang menaburkan bedak pada kemaluan dan selangkangan bayi setelah sang bayi buang air kecil atau buang air besar. Padahal, cara ini menurutnya kurang tepat, karena bedak yang menumpuk di selangkangan atau lipatan menjadi media kuman untuk tumbuh.

Cara yang lebih baik adalah membasuh kulit bayi dengan benar dan dikeringkan dengan cara alami tanpa harus langsung diberi bedak. "Kulit bayi ini asalkan kering dan bersih sudah cukup tanpa harus diberi produk ini dan itu," katanya.

Alasan menggunakan minyak kayu putih agar bayi tetap hangat, bagi Meita juga tidak begitu tepat. Cara paling pas dan bisa semakin mendekatkan ikatan antara ibu dan bayi adalah dengan mendekap sang buah hati dengan kasih sayang. Dekapan hangat sang bunda, lebih hangat dibanding produk bayi apa pun.

"Makanya bayi yang lahir prematur salah satunya dihangatkan dengan metode skin to skin. Kulit ibu menempel dengan kulit bayi, ini lebih hangat selain menambah keterikatan ibu dengan bayinya," katanya.

Cara lain untuk memberikan kehangatan alami pada bayi adalah dengan memberikan sirkulasi udara yang baik di rumah. Ventilasi yang baik untuk matahari masuk, sudah lebih dari cukup memberikan kehangatan bagi bayi.(tif)

Batasi Penggunaan
MESKI tak menganjurkan penggunaan bedak pada bayi, dr Meita Dhamayanti SpA (K) mengakui adalah sulit menghilangkan kebiasaan itu lantaran telah berjalan turun-temurun.  Karena itu, sebagai jalan tengah, ada beberapa hal yang ia anjurkan. Pertama, mewaspadai ada tidaknya alergi atau riwayat alergi. Kedua dengan membatasi penggunaannya, alias tidak berlebihan.

"Biasanya ibu memberikan bedak dengan cara menggunakan spon bedak yang berbulu, kemudian ditepuk-tepuk. Ini bisa membuat bayi bersin-bersin. Pokoknya, hati-hati saja dalam menggunakan suatu produk," tegasnya.(tif)

Sumber: http://tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=13239&kategori=16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar