Jumat, 11 Juli 2008

TKW Indramayu Diperlakukan tak Manusiawi

Indramayu-RoL -- Kisah pilu nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu yang bekerja di luar negeri, belum juga sirna. Kali ini, penderitaan itu dialami Sri Wahyuningsih (20 tahun), TKI asal Desa Balongan RT 04/02 Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Keluarga Sri pun mengharapkan agar pihak terkait dapat membantu memulangkan TKI tersebut. Menurut Enah, ibu kandung Sri, anak keenam dari tujuh bersaudara itu, pertama kali berangkat ke Singapura melalui perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) PT Panca Asma Tunggal, Bekasi Timur, pada Desember 2007. Di Singapura, sambung dia, Sri dipekerjakan di rumah keluarga India bernama Rafi S dan Danam Lasmi, di Jurong West Apartement.

Di rumah itu, kata Enah, Sri ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Padahal sebelum berangkat, Sri dijanjikan akan bekerja sebagai baby sitter. ''Di keluarga itu, setiap hari Sri diperlakukan secara kasar dan tak manusiawi,'' ungkap Enah saat ditemui di kediamannya, Jumat (11/7).

Jurni (27) bibi korban menambahkan, keponakannya itu bercerita sering dipukul, ditampar, dan ditendang oleh majikannya. Tak hanya itu, Sri pun diharuskan bekerja siang dan malam tanpa istirahat yang cukup. Bahkan, setiap akhir pekan, Sri malah diperintahkan untuk bekerja di rumah orang tua majikannya, dengan beban pekerjaan yang lebih berat. ''Padahal, di Singapura ada aturan yang mengharuskan pekerja diberikan waktu libur setiap akhir pekan,'' kata dia mengungkapkan.

Jurni menambahkan, Sri pun mengeluhkan tidak pernah menerima gaji sejak dirinya pertama kali bekerja. Sedangkan dalam kontrak kerjanya, Sri dijanjikan bakal menerima gaji sebesar Rp 2 juta per bulan. Meskipun ada potongan sebesar Rp 600 ribu untuk membayar kepada agen yang memberangkatkannya, namun potongan itu hanya berlaku selama delapan bulan.

Kisah serupa juga terdengar dari Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, dilpaorkan, ada seorang TKI asal Blok Benda, Desa Sidamulya, Caswati (25), meninggal saat bekerja sebagai PRT di Dubai. Caswati yang baru bekerja di Dubai selama empat bulan, dilaporkan meninggal sejak sebulan yang lalu akibat sakit. ''Jenazah tiba di kampung halaman pada Kamis (10/7) pukul 18.30 WIB dan dimakamkan hari ini (kemarin),'' kata Kapolsek Bongas, AKP Didi S Fansuri.pur

Sumber: http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=341033&kat_id=23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar