Jumat, 11 April 2008

Inggris Ingatkan Warganya tidak Berkunjung ke Yaman

Sana'a, Yaman--RoL-- Inggris Kamis memperingatkan warganya untuk tidak berkunjung ke Yaman jika tidak penting setelah terjadi tiga serangan dalam beberapa pekan belakangan ini yang ditargetkan kepada kepentingan Amerika Serikat dan negara-negara Barat di Sana'a.

Departemen Luar Negeri Inggris menegaskan kembali peringatan kunjungan tersebut di dalam laman webnya, yang menyarankan larangan kunjungan tidak penting ke Yaman, merujuk pada adanya 'ancaman besar dari terorisme.' "Kami menyarankan tak usah berkunjung ke Yaman jika tidak penting," kata peringatan itu. Peringatan itu menyatakan 'ada ancaman besar dari terorisme terhadap umum di Yaman termasuk terhadap kepentingan negara-negara Barat dan Inggris.'

Peringatan juga meminta warga Inggris untuk waspada terutama di tempat-tempat umum yang sering dikunjungi oleh warga asing dan para pelancong luar negeri. "Kami yakin bahwa para teroris masih terus merencanakan serangan-serangannya," kata peringatan perjalanan itu.

Saran kunjungan itu diterbitkan lagi sehari setelah terjadi ledakan bom di luar kantor perusahaan minyak Kanada di Sana'a. Tak seorangpun terluka dalam ledakan itu, kata para pejabat kepolisian.

Bom itu meledak di luar kantor pusat perusahaan minyak terbesar yang beroperasi Yaman, yakni Canadian Nexen Petroleum. Bom kedua berhasil dijinakkan oleh polisi. Pada 6 April lalu, satu serangan bom mortir juga terjadi Sana'a yang disasarkan kepada kompleks perumahan diplomat Amerika Serikat dan orang-orang Barat yang bekerja pada perusahaan-perusahaan perminyakan asing di Yaman yang dijaga ketat.

Tidak ada korban dalam serangan itu, yang kemudian diakui dilakukan oleh jaringan teroris Al Qaeda. Kedutaan AS di Yaman Selasa meminta staf yang tidak penting dan anggota-anggota keluarganya untuk meninggalkan Yaman.

Pada 18 Maret, empat bom mortir meledak di kompleks kedutaan AS di Sana'a, tetapi gagal mencapai target namun menghantam sekolah putri tak jauh dari gedung kedutaan.
Seorang penjaga kedutaan tewas dalam serangan, dan tiga pengawal kedutaan serta 13 pelajar putri terluka dalam serangan itu. 

Media resmi kemudian mengatakan bahwa jaringan teroris Al Qaeda berada di balik serangan itu.ANTARA,DPA/yto

Sumber: http://republika.co.id/online_detail.asp?id=329968&kat_id=23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar